Mengenang Jo Schlesser, Pembalap F1 Serbabisa yang Tewas saat Debut

Schlesser tewas Prancis

Bagi para pembalap dari belahan dunia mana pun, menembus masuk ke kejuaraan Formula 1 (F1) adalah impian tertinggi. Kejuaraan balap ini sudah sejak lama dikenal sebagai puncak dari motorsport, alias the pinnacle of motorsport. Tiap musimnya, hanya terdapat sedikit pembalap yang memiliki kesempatan untuk beradu kecepatan di kejuaraan ini. Tak salah jika menganggap para pembalap F1 adalah yang terbaik dari yang terbaik.

Jo Schlesser adalah salah satu pembalap yang berhasil mencapai impiannya untuk berlaga di ajang F1. Bernama lengkap Joseph Théodule Marie Schlesser, dirinya melakoni debut di F1 pada gelaran Grand Prix (GP) Prancis 1968. Menariknya, ia debut di tanah kebangsaannya. Namun, naas, pada GP itulah Schlesser kehilangan nyawanya.

1. Menabrak sebuah tanggul

https://www.youtube.com/embed/z2qeznZwp8I

Untuk gelaran Formula 1 GP Prancis 1968, Jo Schlesser ditawarkan bergabung dengan Honda dan dipasangkan dengan pembalap jawara Inggris, John Surtees. Schlesser dijadwalkan untuk membalap di kandangnya dengan menggunakan mobil eksperimental teranyar racikan Honda yang berkonfigurasi mesin V8 dan berpendingin udara, yakni RA302. Jelas, dirinya tidak menolak tawaran tersebut, terlepas dari umurnya yang sudah menginjak kepala empat. "Adalah kesempatan sekali seumur hidup," ucapnya sebelum sesi balapan.

GP Prancis 1968 digelar di Sirkuit Rouen-les-Essarts yang berlokasi di Grand-Couronne, Seine-Maritime. Pada sesi latihan, Schlesser sempat keluar dari lintasan dan merusak salah satu roda mobilnya. Pada sesi kualifikasi, ia menempati posisi ke-16 dari 18 peserta GP.

Pada sesi balapan pada 7 Juli 1968 yang berlangsung total 60 putaran, Schlesser yang mengemudikan RA302 bernomor 18 mengalami kecelakaan tunggal. Mengutip British Pathé, kecelakaan tersebut terjadi di tikungan Les Six Frères pada putaran kedua. Kabarnya, ia kehilangan kendali dan menabrak sebuah tanggul besar yang menyebabkan mobilnya terbalik. Bahan bakar yang tersimpan penuh di mobilnya lalu menyulut kobaran api setinggi manusia dewasa.

Menurut laporan saksi mata, sebagaimana diberitakan Motorsport Memorial, mobil Schlesser meluncur ke atas tanggul dan menyerempet para penonton yang berada di sana. Mobil itu kemudian terguling turun di tanjakan tanggul. Sepuluh orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Flow-vis Paint pada Mobil Formula 1, Apa Itu?

2. Balapan tidak dihentikan

Mengenang Jo Schlesser, Pembalap F1 Serbabisa yang Tewas saat DebutJacky Ickx, pemenang GP Prancis 1968 (commons.wikimedia.org/Gillfoto)

Kobaran api tidak bisa lekas dipadamkan. Mobil Jo Schlesser bahkan hampir habis dilahap api. Ia pun tewas terbakar sebelum api sukses dipadamkan. Jenazahnya baru dapat dievakuasi 15 menit setelah kecelakaan.

Dalam sebuah rekaman video, terlihat Schlesser yang terbujur kaku di sisi kiri lintasan. Setelah mendatangkan truk pemadam kebakaran, para petugas akhirnya berhasil menetralkan nyala api. Jenazah pembalap berkumis tebal ini pun ditarik lebih dalam ke sisi kiri lintasan, kemudian diboyong pergi menggunakan tandu.

Mengingat longgarnya prosedur Formula 1 pada saat itu, tidak heran sesi balapan tetap dilangsungkan. Selama beberapa putaran, sejumlah mobil balap melesat kencang di samping para petugas yang sedang berjibaku memadamkan api. Balapan GP Prancis 1968 berjalan seperti tidak terjadi apa-apa.

Jacky Ickx dari Ferrari lalu memenangi balapan setelah bertarung selama hampir 2 jam 30 menit di lintasan Sirkuit Rouen-les-Essarts. Rekan satu tim Schlesser, Surtees, yang mengemudikan mobil RA301 finis sekitar 2 menit di belakang Ickx. Posisi ketiga diraih kompatriot Surtees, Jackie Stewart, yang berseragam Matra.

Menurut penelusuran, Schlesser dikebumikan di Pemakaman Malzeville yang ada di Malzeville, Meurthe-et-Moselle, Lorraine, Prancis. Ia meninggalkan seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Jo Schlesser sendiri dikenal sebagai figur periang yang memiliki bakat brilian.

Sekitar setahun sebelum kematian Schlesser, seorang pembalap juga mengalami kecelakaan fatal di Sirkuit Rouen-les-Essarts. Seusai kematian Schlesser, F1 tak lagi mengadakan pekan balap di sirkuit yang terletak sejauh 12 kilometer di selatan Rouen ini. Meski begitu, sirkuit ini masih terus menjadi tuan rumah bagi beberapa kompetisi balap hingga 1993.

3. Mobil Jo Schlesser sebenarnya tidak layak balapan

Mengenang Jo Schlesser, Pembalap F1 Serbabisa yang Tewas saat DebutJo Schlesser (kedua dari kiri) sedang berpose bersama kawan-kawannya. (commons.wikimedia.org/ARCHIVES PROPRIÉTÉ DE HENRI CHEMIN)

Terdapat beberapa alasan di balik kecelakaan yang merenggut nyawa Jo Schlesser. Salah satunya ialah mobil RA302 yang sebenarnya tidak layak balapan. Mobil ini dirancang Yoshio Nakamura dengan mengusung struktur monokok (monocoque) berlapis magnesium yang mudah terbakar.

RA302 racikan Honda pada dasarnya dipersembahkan untuk John Surtees. Namun, Surtees dengan tegas menolak mengemudikan RA302. Melalui pengujian pribadi di Silverstone, ia menyimpulkan mobil itu tidak aman dan tidak siap untuk dipakai balapan. Dirinya mengaku masih lebih nyaman dengan RA301 bermesin 12 silinder yang biasa dikendarainya.

Selain itu, Schlesser juga belum begitu paham dengan karakteristik mobilnya. Dilaporkan, ia tidak melakukan pengujian yang cukup sebelum GP Prancis 1968. Ditambah lagi, balapan berjalan kala lintasan sedang lembap dan licin, jauh dari kondisi optimal.

Keputusan F1 pada kecelakaan yang merenggut nyawa Schlesser bisa dibilang mengecewakan. Melanjutkan informasi Yahoo News UK, penyelenggara balapan pada era 1960-an memang tidak begitu tertarik dengan aspek keselamatan. Tercatat, ada 12 pembalap F1 yang tewas pada era 1970-an, tetapi jumlahnya menurun menjadi 4 pada dekade selanjutnya.

"Pada saat itu, Anda percaya bahwa Anda mengendarai mobil-mobil canggih. Di belakang, Anda menyadari bahwa mobil-mobil itu adalah mesin yang mematikan," ungkap Surtees.

Jo Schlesser merupakan pembalap fenomenal yang multitalenta. Sebelum debut di F1, ia telah bertanding di beragam kejuaraan lain dengan menyabet sejumlah prestasi yang fantastis. Bersama Guy Ligier, dirinya juga mencoba peruntungan di ranah bisnis dengan membuka dealer mobil Ford di Paris.

Baca Juga: Mengulik Kisah di Balik Kematian Gilles Villeneuve, Mencekam!

Written by IRIZU Photo Verified Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya