Kisah Berpulangnya Patrick Depailler, Tewas Tabrak Pagar

Pembalap F1 yang tewas dalam kesunyian

Patrick Depailler merupakan pembalap Formula 1 berkebangsaan Prancis. Bernama lengkap Patrick André Eugéne Joseph Depailler, pembalap jawara Prancis ini lahir di Clermont-Ferrand, Puy-de-Dôme, Prancis. Dirinya lahir pada 9 Agustus 1944.

Sayang seribu sayang, karier F1-nya selama 8 musim harus terhenti mendadak pada 1980. Ia terlibat dalam sebuah kecelakaan tunggal kala mengendarai Alfa Romeo 179B. Akibat kecelakaan itu, dirinya meninggal dunia pada usia yang terbilang muda, 35 tahun.

1. Tewas di Sirkuit Hockenheimring

Kisah Berpulangnya Patrick Depailler, Tewas Tabrak PagarSirkuit Hockenheimring pada 2010 (commons.wikimedia.org/Kmtextor)

Pada Jumat, 1 Agustus 1980, Patrick Depailler ditugaskan timnya, Alfa Romeo, untuk menguji mobil balap Formula 1 racikan mereka. Pengujian dilaksanakan di Sirkuit Hockenheimring di Hockenheim, Jerman. Pengujian berlangsung 10 hari sebelum F1 Grand Prix Jerman yang terletak di sirkuit yang sama, sekitar 9 hari sebelum ulang tahun ke-36 Depailler.

Sirkuit Hockenheimring sendiri adalah sebuah sirkuit populer dengan dua pilihan format pada 1970—1980. Format utama memiliki panjang 6,79 kilometer. Sementara, format pendek memiliki panjang 2,638 kilometer.

Pengujian Depailler berjalan secara privat. Dengan begitu, tidak banyak petugas darurat dan tindakan pengamanan yang disiagakan. Depailler melaju sendirian di lintasan, menggeber Alfa Romeo 179B bermesin 12 silinder yang ganas.

Dilansir Motorsport Memorial, suspensi mobil Depailler rupanya patah saat melesat di tikungan Ostkurve yang berada sangat jauh dari garasi tim. Dirinya pun kehilangan kendali atas mobilnya yang sedang melaju pada kecepatan 280 km/jam. Mobilnya lalu menabrak pagar pembatas yang ada di sisi kiri tikungan. Akibat benturan keras yang melukai kepalanya, Depailler meninggal dunia seketika.

Depailler dimakamkan di Pemakaman Crevant, Auvergne, Prancis yang berjarak kurang lebih 16 kilometer di timur laut Clermont-Ferrand. Rekan satu timnya, Bruno Giacomelli, memberi penghormatan kepadanya lewat GP Amerika Serikat Timur 1980 yang gagal diselesaikan karena masalah kelistrikan di mobil Giacomelli. Padahal, Giacomelli memulai balapan tersebut dari posisi terdepan.

"Tidak seperti saya, Patrick akan menang dengan mobil ini," ujar Bruno Giacomelli, seperti dikutip Motorsport.com.

Baca Juga: 10 Pembalap Formula 1 yang Pernah Dipecat Red Bull, Ada Gasly!

2. Tewas pada hari yang sama seperti kematian idolanya

Kisah Berpulangnya Patrick Depailler, Tewas Tabrak Pagarsosok Jean Behra (paling kiri) (commons.wikimedia.org/Sioux GmbH)

Pada masa muda, Patrick Depailler mengidolakan sosok Jean-Marie Behra yang lebih dikenal sebagai Jean Behra. Ia adalah seorang pembalap berkebangsaan Prancis kelahiran 16 Februari 1921. Behra meninggal dunia pada Sabtu, 1 Agustus 1959, 21 tahun sebelum kematian Depailler.

Behra berpulang karena mengalami kecelakaan pada putaran keempat dari sebuah balapan yang digelar di Sirkuit AVUS, Berlin, Jerman Barat. Balapan ini merupakan balapan pendukung dari acara utama, Formula 1 GP Jerman yang digelar di lintasan yang sama. Dalam kecelakaan ini, Behra mengendarai Porsche 718 RSK.

Kronologinya tidak jauh berbeda dari kecelakaan Depailler. Behra, yang tengah memimpin balapan di lintasan Sirkuit AVUS yang basah, kehilangan kendali atas mobilnya. Menurut Motorsport Memorial, peristiwa ini terjadi di dekat sebuah tikungan curam. Namanya Nordkurve.

Di sisi atas tikungan miring itu, mobil Behra menabrak tiang beton pada kecepatan kira-kira 180 km/jam. Behra lalu terlempar keluar dari mobilnya dan menghantam sebuah tiang bendera hingga roboh. Sama seperti Depailler, ia tewas seketika.

Sirkuit AVUS, yang kepanjangannya adalah Automobil-Verkehrs- und Uebungsstrasse, merupakan sebuah lintasan balap yang berfungsi sebagai jalan raya. Ia juga lokasi uji coba untuk kebutuhan konstruksi jalan raya. Akan tetapi, sejak 1 Mei 1999, lintasan sepanjang 8,299 kilometer ini hanya berfungsi sebagai jalan raya.

Sirkuit AVUS hanya menggelar satu kali pekan balap F1. Apalagi kalau bukan pada 1959. Dalam pekan balap ini, pemenangnya ialah Tony Brooks dari Inggris yang membela tim kenamaan, Ferrari.

3. Karier balap Depailler penuh dengan perjuangan

Kisah Berpulangnya Patrick Depailler, Tewas Tabrak PagarPatrick Depailler pada 1975 di Sirkuit Dijon-Prenois (commons.wikimedia.org/Harald Bischoff)

Patrick Depailler memulai karier balapnya pada kendaraan roda dua. Selepas dinas militernya, Depailler debut di kendaraan roda empat lewat Coupe des Provinces 1964, sebuah kejuaraan khusus mobil Lotus Seven. Dalam balapan roda empat debutnya, dirinya sukses finis di posisi kedua.

Sebelum datang sebagai anak baru di Formula 1, Depailler lebih dahulu berlalu-lalang di kejuaraan lainnya. Dirinya sudah pernah menikmati baik kejuaraan mobil maupun motor. Bahkan, ia pernah belajar di Sekolah Balap Winfield yang terletak di Magny-Cours. Sekolah ini adalah titik awal dari perjalanan legendaris 30 pembalap F1, termasuk Alain Prost, Damon Hill, Jacques Laffite, Christian Danner, Jean Alesi, dan Olivier Panis.

Untuk sebagian besar kariernya, Depailler didukung penuh perusahaan bahan bakar asal Prancis, Elf. Dirinya memulai debutnya di F1 pada 1972. Yang menarik, balapan F1 pertamanya berlangsung di tanah kelahirannya, Clermont-Ferrand.

Sepanjang kariernya di F1, Depailler berhasil mengemas 2 kemenangan melalui 95 start balapan yang menelurkan 141 poin. Selain itu, ia sukses menyegel 19 podium, meski harus 43 kali gagal menyelesaikan balapan. Mayoritas karier F1-nya dihabiskan bersama Tyrrell yang membalap di bawah bendera Inggris.

Patrick Depailler meninggal dunia di Sirkuit Hockenheimring yang sunyi. Bila saja pengujian berlangsung bersama para pembalap lainnya, maka bukan tidak mungkin kematian Depailler tidak akan terjadi. Kematiannya jelas meninggalkan duka tersendiri bagi para petugas lintasan dan personel tim yang sedang bekerja saat itu.

Baca Juga: Fernando Alonso Ungkap Penyesalan Terbesarnya di Formula 1

Written by IRIZU Photo Verified Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya