Lorenzo Bandini, Pembalap yang Tewas karena Menabrak Jerami
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Grand Prix (GP) Monako pada generasi awal kejuaraan Formula 1 (F1) rutin menyajikan momen-momen menegangkan yang memuaskan hasrat penonton. Sebut saja GP Monako 1967 yang digelar pada 7 Mei. Dari puluhan pembalap yang mengikuti lomba, hanya enam yang berhasil melewati garis finis.
Berlangsung sebanyak seratus putaran, GP Monako 1967 dimenangi Denny Hulme. Dia sukses finis terdepan usai melaju tanpa henti di lintasan Sirkuit Monte Carlo selama hampir 3 jam. Sayangnya, pentas GP yang meriah ini diwarnai kecelakaan fatal yang menewaskan seorang pembalap. Namanya Lorenzo Bandini.
1. Menabrak pembatas jerami
STATS F1 melaporkan, posisi terdepan pada sesi kualifikasi digapai Jack Brabham, sementara Lorenzo Bandini menyusul di posisi selanjutnya. Namun, pada putaran pembuka pada sesi balapan, mobil balap Brabham mengalami kerusakan. Dirinya kemudian terpaksa menyudahi balapan lebih awal karena kehabisan bahan bakar.
Selama berjalannya balapan, beragam pembalap berganti-gantian memimpin. Bandini sempat memimpin selama dua putaran sebelum disalip Denny Hulme. Tujuh putaran kemudian, Jackie Stewart dari BRM mengambil alih kepemimpinan GP Monako 1967.
Memasuki putaran ke-81, Bandini terlibat dalam sebuah kecelakaan tunggal. Ia dengan naas menghantam pembatas jerami yang ada di sisi kiri tikungan Chicane du Port. Sebagaimana diberitakan Motorsport Memorial, kecelakaan diduga disebabkan sang pembalap yang kelelahan mengemudi.
Baca Juga: Akhir Hidup Roger Williamson pada Balapan Formula 1 Keduanya
2. Mobilnya terbakar hebat
Editor’s picks
Saking parahnya kecelakaan tersebut, mobil Lorenzo Bandini sampai terguling dan terbakar hebat. Dia terjebak di dalam mobil yang terbalik dan diselimuti kobaran api. Sayangnya, keterbatasan alat penyelamatan membatasi usaha petugas lintasan untuk segera menolong Bandini.
Beberapa menit berlalu, api akhirnya bisa dipadamkan. Dengan memanfaatkan tali, para petugas kemudian membenarkan posisi mobil balap Bandini. Mereka bergegas mengevakuasi sang pembalap yang sekujur tubuhnya dipenuhi luka bakar. Sesaat setelah pembalap bernomor 18 ini diselamatkan, api kembali membara. Ini diperkirakan bersumber dari pusaran angin baling-baling helikopter yang tengah terbang di atas lokasi kejadian.
3. Mengembuskan napas terakhirnya 3 hari usai kecelakaan
Tim penyelamat memboyong Lorenzo Bandini ke Rumah Sakit Poliklinik Princess Grace untuk perawatan lebih lanjut. Sayangnya, mayoritas luka bakarnya adalah tingkat tiga, sehingga tak ada harapan untuk sembuh. Bandini meninggal 3 hari sesudah kecelakaan, tepatnya pada 10 Mei pukul 15.30 waktu setempat.
Pembalap kebanggaan rakyat Italia ini dimakamkan di Pemakaman Lambrate, Milan, Italia. Menurut berbagai sumber, ada sekitar seratus ribu orang yang menghadiri proses pemakamannya. Bandini merupakan salah satu dari 14 pembalap F1 yang tewas karena kecelakaan pada era 1960-an.
Lorenzo Bandini lahir pada 21 Desember 1935 di Libya yang dahulu masih dikuasai Italia. Selama kiprahnya mengemudikan mobil F1, Bandini berpartisipasi dalam 44 pekan balap dengan raihan 8 podium dan 1 kemenangan. Sebanyak 2.261 putaran telah dilahapnya dalam 6 musim kariernya yang penuh perjuangan.
Baca Juga: Dilano Van’T Hoff Tewas dalam Balapan, Pembalap Formula 1 Merespons
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.