Mengenang Peter Collins, Pembalap Ferrari dari Inggris

Anggota Ferrari Primavera

Peter Collins adalah pembalap generasi awal Formula 1. Nama lengkapnya Peter John Collins. Ia merupakan pembalap berkebangsaan Inggris yang lahir pada 6 November 1931 di Kidderminster, Worcestershire, Inggris.

Peter Collins meninggal dunia karena kecelakaan saat mengemudikan Ferrari Dino 246 pada Formula 1 Grand Prix Jerman 1958. Kecelakaan mengenaskan ini terjadi pada 3 Agustus 1958, saat umurnya belum menyentuh kepala tiga. Dirinya tewas pada usia 26 tahun.

1. Peter Collins tewas dalam kecelakaan di Sirkuit Nuerburgring

Mengenang Peter Collins, Pembalap Ferrari dari InggrisSirkuit Nuerburgring (twitter.com/nuerburgring)

Suatu ketika pada Formula 1 GP Jerman 1958, Peter Collins dan Mike Hawthorn mengejar Tony Brooks yang mengemudikan Vanwall VW4. Sayangnya, Collins terlalu cepat memasuki sebuah tikungan sehingga mobilnya melebar dan menghantam tepi lintasan pada kecepatan sekitar 150 kilometer/jam. Hasilnya, Ferrari Dino 246 miliknya terbalik.

Peter Collins dikeluarkan dari puing mobilnya yang terbalik di sebuah lapangan. Dirinya dilarikan menggunakan helikopter Angkatan Darat (AD) Jerman ke Rumah Sakit Universitas di Bonn, Rhine-Westphalia Utara, Jerman Barat, untuk menjalani operasi darurat. Sayangnya, Collins tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

Peter Collins dimakamkan di Halaman Gereja Santa Maria Sang Perawan yang berlokasi di Stone, Distrik Hutan Wyre, Worcestershire, Inggris. Collins meninggalkan istrinya, Louise Cordier, yang dinikahinya 18 bulan sebelumnya. Mereka menjalin tali pernikahan setelah 7 hari berpacaran.

Peter Collins sendiri adalah salah seorang anggota Ferrari Primavera yang merupakan tim pembalap muda Scuderia Ferrari pada pertengahan 1950-an. Anggota lainnya adalah Luigi Musso, Alfonso Portago, Mike Hawthorn, dan Eugenio Castellotti. Sedihnya, kelimanya meninggal dunia dalam rentang waktu kurang dari 2 tahun.

Kecelakaan fatal Peter Collins terjadi di Sirkuit Nuerburgring, tepatnya di tikungan Pflantzgarten. Saat itu, dirinya melaju di lintasan sepanjang hampir 23 kilometer yang dikenal sebagai tata letak Nordschleife atau Lingkaran Utara. Sirkuit ini sendiri dibuka pada 1927 dan dikenal sebagai Neraka Hijau.

Baca Juga: 10 Potret Livery Tim Formula 1 untuk Musim 2024

2. Peter Collins adalah pembalap kepercayaan Enzo Ferrari

Mengenang Peter Collins, Pembalap Ferrari dari InggrisPeter Collins (kiri) berdiri di podium Formula 1 Grand Prix Jerman 1957. (commons.wikimedia.org/Willy Pragher)

Peter Collins membalap mobil sejak berusia 17 tahun. Pada 1951–1955, dirinya berhasil menaklukkan NSCC Gamston, 9 Jam Goodwood, Trofi Turis, GP Inggris, Targa Florio, dan berbagai kegiatan balap lainnya. Prestasi-prestasi inilah yang membawanya membalap di Ferrari untuk musim 1956.

Melalui dukungan Ferrari, Peter Collins sanggup memenangkan banyak balapan mobil sport. Sebut saja Tur ke Sisilia 1956 di balik kemudi Ferrari 857 Sport dan Supercortemaggiore 1956 di balik kemudi Ferrari 500 TR. Tak lupa, ia turut memenangkan GP Venezuela 1957 menggunakan Ferrari 335 Sport.

Peter Collins membalap untuk Ferrari di Formula 1 pada 1956–1958. Tahun debutnya berseragam Ferrari di kejuaraan ini dapat dianggap sebagai musim terbaiknya. Saat itu, ia sukses finis kedua pada balapan kedua dan finis pertama pada dua balapan berikutnya. Perihal klasemen pembalap Formula 1, dia finis ke-3 pada 1956, ke-8 pada 1957, dan ke-5 pada 1958.

"Peter Collins adalah seorang anak laki-laki yang tampan, tidak terlalu tinggi, dengan wajah yang lugas. Kecintaannya terhadap dunia balap setara dengan gairah dan keahlian teknisnya," ungkap pendiri Ferrari, Enzo Ferrari, dalam bukunya yang dilansir Motorsport Memorial.

3. Peter Collins meninggalkan kenangan berharga di Formula 1

https://www.youtube.com/embed/olBHqat9L2U

Peter Collins dinilai sebagai pembalap dengan moral yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dari sikapnya saat menghadapi Formula 1 GP Italia 1956 sebagai penantang gelar juara dunia pembalap. Kala itu, dirinya hampir menjadi pembalap pertama dari Inggris yang merengkuh gelar tersebut.

Pada Formula 1 GP Italia 1956, Peter Collins menyerahkan Lancia-Ferrari D50 miliknya kepada rekan setimnya, Juan Manuel Fangio. Fangio sendiri saat itu berada di garasi karena kemudi mobil balapnya bermasalah. Melalui kebaikan Collins, dia sukses memenangkan gelar juara dunia pembalap Formula 1 keempatnya.

"Saya tidak akan bangga dapat mengalahkan Fangio melalui kesialannya. Saya baru berusia 25 tahun dan masih memiliki banyak waktu untuk memenangkan kejuaraan dengan kemampuan saya sendiri. Fangio harus tetap menjadi juara dunia untuk setahun lagi," ungkap Peter Collins sebagaimana dilansir Motorsport Memorial.

Selama kariernya di Formula 1, Peter Collins sukses mengenyam 34 entri balap, 47 poin, 9 podium, dan 3 kemenangan. Namun, dirinya 22 kali gagal menuntaskan balapan. Musim balap terbaiknya tentu terjadi pada 1956 di bawah naungan Ferrari.

"Saya sangat menghormatinya (Peter Collins) sebagai pembalap dan sebagai manusia," begitu kata Enzo Ferrari seperti diwartakan Motorsport Memorial.

Kematian Peter John Collins menegaskan bahayanya olahraga balap pada 1950-an. Beberapa pembalap dapat tewas dalam waktu berdekatan. Tewasnya Peter Collins dan empat koleganya di Ferrari Primavera adalah contohnya.

Baca Juga: Ferrari Tak Boleh Terbawa Euforia Kedatangan Lewis Hamilton

Written by IRIZU Photo Verified Writer Written by IRIZU

Selamat datang di Written by IRIZU, sebuah bisnis individual yang bercerita tentang apa pun dari sudut pandang data yang dikoleksi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya