Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Striker Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Ada Thierry Henry

skuad Arsenal 2021/2022. (arsenal.com)
skuad Arsenal 2021/2022. (arsenal.com)

Arsenal dikenal sebagai salah satu klub dengan tradisi panjang melahirkan penyerang kelas dunia. Dari era Jimmy Brain di 1920‑an hingga Thierry Henry di awal 2000‑an, The Gunners selalu memiliki ujung tombak yang menjadi tulang punggung tim. Setiap generasi memiliki sosok ikoniknya—mulai dari mesin gol klasik seperti Ted Drake, predator kotak penalti seperti Ian Wright, hingga penyerang elegan yang memadukan seni dan efisiensi seperti Dennis Bergkamp. Rekam jejak panjang inilah yang membuat posisi striker di Arsenal bukan sekadar peran, melainkan bagian dari identitas klub.

Musim ini, Arsenal kembali menarik perhatian publik dengan perekrutan Viktor Gyokeres dari Sporting CP. Penyerang asal Swedia itu dipercaya mengenakan nomor punggung 14, angka legendaris yang pernah dipakai nama‑nama besar seperti Henry dan Aubameyang. Harapan pun membumbung tinggi bahwa Gyökeres akan melanjutkan tradisi emas para striker pendahulunya. Melihat sejarah panjang dan prestasi para ujung tombak terbaik Arsenal, perjalanan Gyökeres ke depan akan selalu dibandingkan dengan deretan 15 striker legendaris yang telah mengukir kisah di Emirates. Siapa saja mereka? Cek daftar namanya di bawah ini!

1. Jimmy Brain (1923–1931)

Jimmy Brain (arsenal.com)
Jimmy Brain (arsenal.com)

Jimmy Brain lahir pada 11 September 1900 di Bristol, Inggris, dan dikenal sebagai salah satu striker terbaik dalam sejarah awal Arsenal. Ia bergabung dengan klub pada 1923 dari Ton Pentre, dan langsung menunjukkan naluri mencetak gol yang luar biasa. Brain menjadi tumpuan utama lini depan Arsenal di era 1920‑an, dikenal dengan ketajamannya di kotak penalti dan kemampuan menempatkan diri yang tepat. Pada musim 1925-26, ia mencetak 39 gol di semua kompetisi, rekor yang bertahan sebagai salah satu catatan gol tertinggi dalam satu musim untuk Arsenal.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama 10 tahun (1923-1931), dengan total 139 gol dalam 232 penampilan di semua kompetisi. Brain turut membantu Arsenal meraih gelar Piala FA 1929-30, yang menjadi trofi mayor pertama dalam sejarah klub, serta berperan besar dalam membawa tim ke final Piala FA musim sebelumnya (1926-27). Prestasi dan kontribusinya membuat Jimmy Brain diakui sebagai salah satu penyerang paling berpengaruh pada era pra‑Perang Dunia II, sekaligus bagian penting dalam membangun fondasi kejayaan Arsenal di dekade‑dekade berikutnya.

2. Ted Drake (1934-1941)

Ted Drake (arsenal.com)
Ted Drake (arsenal.com)

Ted Drake lahir pada 16 Agustus 1912 di Southampton, Inggris, dan dianggap sebagai salah satu striker paling ikonik dalam sejarah Arsenal. Ia direkrut oleh manajer legendaris Herbert Chapman pada Maret 1934 dari Southampton, dan langsung menjadi andalan di lini depan. Dikenal karena kekuatan fisiknya, tendangan keras, dan kemampuan mencetak gol dari berbagai posisi, Drake menjadi momok bagi pertahanan lawan. Salah satu momen paling terkenalnya adalah saat mencetak tujuh gol dalam satu pertandingan liga melawan Aston Villa pada Desember 1935, rekor yang masih bertahan di Arsenal hingga kini.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama tujuh tahun (1934-1941), meski kariernya sempat terhenti akibat Perang Dunia II. Dalam periode tersebut, ia mencatat 139 gol dalam 184 penampilan di semua kompetisi resmi. Drake membantu Arsenal meraih dua gelar First Division (1934-35 dan 1937-38) serta FA Cup 1935-36, di mana ia mencetak gol tunggal kemenangan di final melawan Sheffield United. Kontribusinya yang luar biasa membuatnya diakui sebagai salah satu striker paling mematikan di era pra‑modern sepak bola Inggris dan legenda sejati The Gunners.

3. Charlie George (1969-1978)

Charlie George mantan striker Arsenal (arsenal.com)
Charlie George mantan striker Arsenal (arsenal.com)

Charlie George lahir pada 10 Oktober 1950 di Islington, London, dan dikenal sebagai salah satu ikon lokal Arsenal. Sebagai jebolan akademi klub, ia menjalani debut di tim utama pada 1969 dan segera menarik perhatian berkat teknik, visi bermain, dan kemampuan mencetak gol jarak jauh. Posisi utamanya adalah penyerang atau gelandang serang, dan ia sering menjadi pembeda di laga‑laga besar. Momen paling terkenalnya adalah pada final Piala FA 1971, ketika ia mencetak gol penentu kemenangan 2‑1 atas Liverpool di perpanjangan waktu, lalu berbaring di rumput Wembley dengan pose tangan terentang yang menjadi ikonik.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama delapan tahun (1969-1978), dengan catatan 49 gol dalam 179 penampilan di semua kompetisi. George menjadi bagian penting dari skuad double winners 1970-71 yang meraih gelar First Division dan Piala FA di musim yang sama—prestasi langka bagi klub pada saat itu. Meski hubungannya dengan manajemen kadang naik turun karena sikapnya yang blak‑blakan, Charlie George tetap dikenang sebagai simbol talenta lokal yang berani, kreatif, dan mampu memberikan momen bersejarah bagi para pendukung Arsenal.

4. John Radford (1964-1976)

John Radford legenda Arsenal (arsenal.com)
John Radford legenda Arsenal (arsenal.com)

John Radford lahir pada 22 Februari 1947 di Hemsworth, Yorkshire, dan merupakan salah satu penyerang tersubur dalam sejarah Arsenal. Ia adalah produk akademi klub dan menjalani debut di tim utama pada Januari 1964 saat masih berusia 17 tahun. Radford dikenal sebagai striker yang kuat, pekerja keras, dan serbaguna, mampu bermain sebagai penyerang tengah maupun sayap. Ketajamannya di depan gawang membuatnya menjadi tumpuan utama Arsenal di era akhir 1960‑an hingga pertengahan 1970‑an, termasuk perannya dalam membawa klub meraih sukses besar di kompetisi domestik dan Eropa.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama 11 tahun (1964-1976), dengan catatan 149 gol dalam 481 penampilan di semua kompetisi, menjadikannya pencetak gol terbanyak keempat dalam sejarah klub. Radford adalah bagian integral dari skuad double winners 1970-71 yang menjuarai First Division dan Piala FA, serta membantu Arsenal memenangkan Inter-Cities Fairs Cup 1969–70, trofi Eropa pertama klub. Konsistensi dan loyalitasnya menjadikan Radford sebagai salah satu legenda sejati Arsenal, yang dihormati tidak hanya karena prestasi, tetapi juga dedikasinya sepanjang lebih dari satu dekade di klub.

5. Nwankwo Kanu (1999-2004)

Nwankwo Kanu bermain untuk Arsenal di English Premier League. (twitter.com/Arsenal)
Nwankwo Kanu bermain untuk Arsenal di English Premier League. (twitter.com/Arsenal)

Nwankwo Kanu lahir pada 1 Agustus 1976 di Owerri, Nigeria, dan dikenal sebagai salah satu penyerang paling kreatif dan unik yang pernah dimiliki Arsenal. Ia bergabung dengan The Gunners pada Februari 1999 dari Inter Milan, mengenakan nomor punggung 25, dan segera memikat hati fans dengan teknik olah bola luar biasa, visi permainan, serta kemampuan mencetak gol di momen penting. Salah satu performa paling terkenalnya adalah hat‑trick dalam 15 menit ke gawang Chelsea pada Oktober 1999, termasuk gol penutup dari sudut sempit yang menjadi legenda.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama lima tahun (1999-2004), mencatat 44 gol dalam 197 penampilan di semua kompetisi. Bersama klub, Kanu meraih dua gelar Premier League (2001-02 dan 2003-04, termasuk musim “Invincibles”), dua Piala FA (2001-02 dan 2002-03), serta satu FA Community Shield (1999). Selain prestasi di lapangan, Kanu juga dikenal sebagai sosok rendah hati dan inspiratif, terutama setelah mendirikan Kanu Heart Foundation untuk membantu anak‑anak yang membutuhkan operasi jantung. Warisannya di Arsenal tidak hanya berupa trofi dan gol, tetapi juga kecintaan suporter pada gaya bermain flamboyan dan kepribadiannya yang hangat.

6. Sylvain Wiltord (2000-2004)

Sylvain Wiltord (twitter.com/Arsenal)
Sylvain Wiltord (twitter.com/Arsenal)

Sylvain Wiltord lahir pada 10 Mei 1974 di Neuilly-sur-Marne, Prancis, dan dikenal sebagai penyerang serbaguna yang bisa bermain di posisi sayap maupun ujung tombak. Ia bergabung dengan Arsenal pada musim panas 2000 dari Bordeaux dengan rekor transfer klub saat itu. Wiltord langsung menjadi bagian penting dalam skuad Arsène Wenger, dikenal karena kecepatan, ketajaman, dan kerja sama apiknya dengan Thierry Henry serta Dennis Bergkamp. Salah satu momen paling bersejarahnya adalah gol penentu di Old Trafford pada Mei 2002 yang memastikan gelar Premier League bagi Arsenal.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama empat musim (2000-2004), dengan catatan 49 gol dalam 175 penampilan di semua kompetisi. Bersama klub, Wiltord meraih dua gelar Premier League (2001-02 dan 2003-04, termasuk menjadi bagian skuad “Invincibles”), dua Piala FA (2001-02 dan 2002-03), serta satu FA Community Shield (2000). Meskipun kariernya di Emirates berakhir pada 2004, kontribusinya, terutama gol krusial di laga penentuan gelar, membuat namanya tetap melekat di ingatan para penggemar Arsenal.

7. Theo Walcott (2006-2018)

potret Theo Walcott (twitter.com/Arsenal)
potret Theo Walcott (twitter.com/Arsenal)

Theo Walcott lahir pada 16 Maret 1989 di Stanmore, Inggris, dan dikenal sebagai salah satu pemain tercepat di generasinya. Ia bergabung dengan Arsenal pada Januari 2006 dari Southampton saat berusia 16 tahun, menjadikannya salah satu rekrutan muda paling menjanjikan di era Arsène Wenger. Awalnya mengenakan nomor punggung 32, Walcott kemudian mewarisi nomor 14 pada musim 2008–09, nomor legendaris yang sebelumnya identik dengan Thierry Henry. Dikenal karena kecepatan lari dan kemampuannya menusuk dari sayap, Walcott menjadi ancaman bagi pertahanan lawan baik di Premier League maupun Liga Champions.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama 12 tahun (2006-2018), dengan catatan 108 gol dalam 397 penampilan di semua kompetisi. Ia membantu Arsenal meraih dua gelar Piala FA (2013-14 dan 2014-15) serta dua FA Community Shield (2015 dan 2017). Walcott juga memiliki momen-momen ikonik, seperti hat-trick ke gawang Newcastle United dan gol cepat melawan Chelsea. Meski kariernya kerap terganggu cedera, loyalitas dan kontribusinya membuatnya tetap dikenang sebagai salah satu pemain penting yang pernah mengenakan nomor punggung 14 di Arsenal.

8. Nicholas Anelka (1997-1999)

Nicolas Anelka (arsenal.com)
Nicolas Anelka (arsenal.com)

Nicolas Anelka lahir pada 14 Maret 1979 di Le Chesnay, Prancis, dan dikenal sebagai penyerang berbakat dengan kecepatan, kelincahan, serta penyelesaian akhir yang tajam. Ia bergabung dengan Arsenal pada Februari 1997 dari Paris Saint‑Germain saat masih berusia 17 tahun. Awalnya menjadi pelapis Ian Wright, Anelka mendapat kesempatan tampil reguler pada musim 1997–98 setelah Wright cedera, dan langsung memberikan dampak besar. Musim itu ia mencetak gol penting di beberapa laga, termasuk di final Piala FA 1998 melawan Newcastle United, membantu Arsenal meraih double (Premier League dan Piala FA) di bawah asuhan Arsène Wenger.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama dua setengah tahun (1997-1999), dengan catatan 28 gol dalam 90 penampilan di semua kompetisi. Anelka juga meraih penghargaan PFA Young Player of the Year 1998-99 setelah menjadi top skor klub di musim tersebut. Meski kepergiannya ke Real Madrid pada musim panas 1999 sempat menimbulkan kontroversi, kontribusinya di usia muda menjadikannya salah satu talenta paling menjanjikan yang pernah mengenakan nomor punggung 14 di Arsenal sebelum era Thierry Henry.

9. Alan Smith (1987-1995)

Alan Smith (arsenal.com)
Alan Smith (arsenal.com)

Alan Smith lahir pada 21 November 1962 di Hollywood, Worcestershire, Inggris, dan dikenal sebagai penyerang klasik dengan kemampuan duel udara yang kuat, sentuhan bola yang baik, serta insting mencetak gol yang tajam. Ia bergabung dengan Arsenal pada 1987 dari Leicester City dan langsung menjadi andalan di lini depan. Smith berperan penting dalam membentuk trio menyerang mematikan di era akhir 1980‑an dan awal 1990‑an, serta dikenal sebagai pemain yang rajin turun membantu pertahanan. Golnya yang terkenal adalah sundulan ke gawang Liverpool di Anfield pada 26 Mei 1989, yang membuka jalan bagi kemenangan dramatis Arsenal 2‑0 dan memastikan gelar liga di hari terakhir musim.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama delapan tahun (1987-1995), dengan catatan 115 gol dalam 347 penampilan di semua kompetisi. Bersama klub, Smith meraih dua gelar First Division (1988-89 dan 1990-91), Piala FA 1992–93, Piala Liga 1992–93, dan European Cup Winners’ Cup 1993-94, di mana ia mencetak gol tunggal kemenangan di final melawan Parma. Ia juga dua kali menjadi top skor liga (1988-89 dan 1990-91). Loyalitas dan kontribusinya membuat Alan Smith dikenang sebagai salah satu striker paling berpengaruh di era pra‑Premier League Arsenal.

10. Charlie Nicholas (1983-1988)

Charlie Nicholas (arsenal.com)
Charlie Nicholas (arsenal.com)

Charlie Nicholas lahir pada 30 Desember 1961 di Glasgow, Skotlandia, dan dikenal sebagai penyerang flamboyan dengan teknik tinggi serta kemampuan mencetak gol yang memikat. Ia bergabung dengan Arsenal pada musim panas 1983 dari Celtic, di mana reputasinya sebagai salah satu talenta muda paling berbakat di Inggris Raya membuatnya dijuluki “Champagne Charlie”. Nicholas cepat menjadi idola publik Highbury berkat gaya bermainnya yang penuh flair dan insting memanfaatkan peluang di depan gawang.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama lima tahun (1983-1988), dengan catatan 54 gol dalam 184 penampilan di semua kompetisi. Momen puncaknya adalah pada final Piala Liga 1987 melawan Liverpool, di mana ia mencetak dua gol untuk membawa Arsenal menang 2–1, sekaligus meraih trofi besar pertama klub dalam delapan tahun. Meski kariernya di Arsenal tak selalu konsisten, kontribusi gol dan daya tariknya di lapangan membuat Charlie Nicholas tetap dikenang sebagai salah satu penyerang menonjol yang memperkuat The Gunners di era 1980‑an.

11. Olivier Giroud (2012-2018)

Olivier Giroud saat membela Arsenal di English Premier League. (twitter.com/premierleague)
Olivier Giroud saat membela Arsenal di English Premier League. (twitter.com/premierleague)

Olivier Giroud lahir pada 30 September 1986 di Chambéry, Prancis, dan dikenal sebagai penyerang target man dengan kekuatan fisik, kemampuan duel udara, serta penyelesaian akhir yang mematikan. Ia bergabung dengan Arsenal pada musim panas 2012 dari Montpellier, setelah membawa klub tersebut meraih gelar Ligue 1 untuk pertama kalinya. Giroud langsung menjadi tumpuan di lini depan, dikenal dengan gol-gol spektakulernya, termasuk tendangan scorpion kick yang memenangkan Puskás Award 2017. Selain itu, ia juga memiliki peran penting dalam permainan kolektif Arsenal berkat kemampuannya menahan bola dan memberikan assist kepada rekan setim.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama enam musim (2012-2018), dengan catatan 105 gol dalam 253 penampilan di semua kompetisi. Bersama klub, Giroud meraih tiga gelar Piala FA (2013-14, 2014-15, 2016-17) dan tiga FA Community Shield (2014, 2015, 2017). Meskipun kerap mendapat kritik karena gaya bermainnya dianggap kurang cepat, kontribusinya dalam gol-gol penting, termasuk gol penentu di final Piala FA 2014 sebagai pengumpan kepada Aaron Ramsey, membuatnya tetap dikenang sebagai salah satu penyerang paling berpengaruh di era modern Arsenal.

12. Robin van Persie (2004-2012)

Robin van Persie (premierleague.com)
Robin van Persie (premierleague.com)

Robin van Persie lahir pada 6 Agustus 1983 di Rotterdam, Belanda, dan dikenal sebagai salah satu penyerang paling berbakat dan klinis yang pernah dimiliki Arsenal. Ia bergabung dengan Arsenal pada musim panas 2004 dari Feyenoord, awalnya sebagai winger sebelum berkembang menjadi striker utama klub. Diberkati dengan teknik luar biasa, tembakan kaki kiri yang mematikan, serta kemampuan mencetak gol spektakuler, Van Persie menjadi salah satu ikon The Gunners di era 2000‑an. Puncak performanya datang pada musim 2011–12, ketika ia mencetak 30 gol di Premier League dan meraih penghargaan Golden Boot, sekaligus dinobatkan sebagai PFA Players’ Player of the Year dan FWA Footballer of the Year.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama delapan musim (2004-2012), dengan catatan 132 gol dalam 278 penampilan di semua kompetisi. Selama membela The Gunners, Van Persie meraih Piala FA 2004–05 dan menjadi kapten tim pada musim terakhirnya. Meskipun kepergiannya ke Manchester United pada 2012 sempat menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan suporter, kontribusinya dalam mencetak gol-gol berkelas dan menjadi pemimpin di lapangan membuatnya tetap diingat sebagai salah satu penyerang paling mematikan yang pernah mengenakan seragam Arsenal.

13. Dennis Bergkamp (1995-2006)

Dennis Bergkamp bawa Belanda ke semifinal Piala Dunia 1998 (fifa.com)
Dennis Bergkamp bawa Belanda ke semifinal Piala Dunia 1998 (fifa.com)

Dennis Bergkamp lahir pada 10 Mei 1969 di Amsterdam, Belanda, dan dikenal sebagai salah satu pemain paling elegan dan visioner dalam sejarah sepak bola. Ia bergabung dengan Arsenal pada musim panas 1995 dari Inter Milan, menjadi rekrutan besar pertama di era Bruce Rioch dan kemudian menjadi bagian vital dari tim Arsène Wenger. Bergkamp terkenal karena teknik olah bola yang halus, visi permainan luar biasa, kontrol sentuhan pertama yang memukau, serta kemampuan mencetak gol spektakuler. Salah satu momen terkenalnya adalah gol melawan Newcastle United pada 2002, yang kerap disebut sebagai salah satu gol terbaik dalam sejarah Premier League.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama 11 musim (1995-2006), dengan catatan 120 gol dalam 423 penampilan di semua kompetisi. Bersama klub, Bergkamp meraih tiga gelar Premier League (1997-98, 2001-02, 2003-04, termasuk menjadi bagian dari skuad “Invincibles”), empat Piala FA (1997-98, 2001-02, 2002-03, 2004-05), dan tiga FA Community Shield. Ia juga dinobatkan sebagai PFA Players’ Player of the Year pada musim 1997-98. Loyalitas dan pengaruhnya di lapangan membuat Bergkamp menjadi salah satu legenda terbesar Arsenal, bahkan diabadikan dengan patung di luar Emirates Stadium sebagai penghormatan atas kontribusinya.

14. Ian Wright (1991-1998)

Ian Wright (arsenal.com)
Ian Wright (arsenal.com)

Ian Wright lahir pada 3 November 1963 di London, Inggris, dan dikenal sebagai salah satu striker paling ikonik dalam sejarah Arsenal. Ia bergabung dengan Arsenal pada September 1991 dari Crystal Palace, langsung mencetak hat-trick pada debutnya di Piala Liga melawan Southampton. Wright terkenal dengan insting mencetak gol yang tajam, kecepatan, serta kemampuan memanfaatkan peluang sekecil apa pun. Karakternya yang penuh gairah di lapangan dan hubungan hangat dengan suporter membuatnya menjadi idola publik Highbury.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama tujuh musim (1991-1998), dengan catatan 185 gol dalam 288 penampilan di semua kompetisi, menjadikannya top skor sepanjang masa klub saat itu sebelum rekornya dipecahkan Thierry Henry pada 2005. Bersama The Gunners, Wright meraih satu gelar Premier League (1997-98), dua Piala FA (1992-93, 1997-98), Piala Liga 1992-93, serta Piala Winners UEFA 1993-94. Ia tetap dikenang sebagai penyerang haus gol yang selalu memberikan segalanya di lapangan dan menjadi simbol semangat juang Arsenal di era 1990‑an.

15. Thierry Henry (1999-2007)

Thierry Henry (arsenal.com)
Thierry Henry (arsenal.com)

Thierry Henry lahir pada 17 Agustus 1977 di Les Ulis, Prancis, dan dikenal sebagai penyerang terbaik dalam sejarah Arsenal. Ia bergabung dengan Arsenal pada Agustus 1999 dari Juventus, langsung mengenakan nomor punggung 14 yang kelak menjadi ikonik. Awalnya bermain sebagai winger, Arsène Wenger mengubah posisinya menjadi penyerang tengah, sebuah keputusan yang mengubah karier Henry. Dengan kecepatan luar biasa, teknik mumpuni, dan penyelesaian akhir yang mematikan, Henry menjadi mesin gol utama The Gunners sekaligus ikon global sepak bola.

Masa baktinya di Arsenal berlangsung selama delapan musim (1999-2007) ditambah masa pinjaman singkat pada 2012, dengan catatan 228 gol dalam 377 penampilan, menjadikannya top skor sepanjang masa klub. Ia memenangkan dua gelar Premier League (termasuk musim “Invincibles” 2003-04 tanpa kekalahan), dua Piala FA, dan dua FA Community Shield. Henry juga meraih Golden Boot Premier League sebanyak empat kali serta dinobatkan sebagai PFA Players’ Player of the Year dua kali. Warisannya tidak hanya berupa trofi dan rekor, tetapi juga statusnya sebagai simbol kejayaan Arsenal di era modern.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
Yogama Wisnu Oktyandito
3+
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us