2 Pemain yang Sukses Bikin Ferguson Menyesal Seumur Hidup

Jakarta, IDN Times - Sebagai manajer legendaris, Sir Alex Ferguson, ternyata juga melakukan dua kesalahan fatal. Keduanya melibatkan dua pemain kelas dunia dan bikin Ferguson meratapinya hingga sekarang.
Mereka adalah Lionel Messi dan Paul Gascoigne. Penyesalan Ferguson atas dua pemain tersebut didasari alasan berbeda.
1. Titisan Bobby Charlton

Penyesalan Ferguson kepada Gascoigne lebih dulu muncul. Dia meratapi kegagalannya merekrut Gascoigne.
Pada 1988 silam, Gascoigne sempat jadi incaran MU. Ferguson memproyeksikannya untuk menjadi salah satu gelandang serang terbaik di Inggris, bahkan dunia.
Bagi Ferguson, Gascoigne merupakan pemain hebat pasca Bobby Charlton. Seharusnya, menurut Ferguson, Manchester United bisa merekrutnya.
"Sial karena kami gagal mendapatkannya. Kami membuat kesalahan besar. Dia baru menyadari bakatnya beberapa tahun berikitnya. Tapi, kami punya Bobby Charlton, Bryan Robson, Steve Bruce, bahkan Garry Pallister dari Middlesbrough," ujar Ferguson dilansir Daily Mirror.
Pada akhirnya, Gascoigne lebih memilih gabung Tottenham Hotspur dari Newcastle United karena keterlambatan manajemen MU dalam melakukan negosiasi.
"Ketika kami menghubunginya, dia sudah bersepakat dengan Tottenham. Jadi sebuah kekecewaan, apalagi Tottenham mau membelikan rumah buat ayah dan ibunya," terang Ferguson.
2. Lionel Messi, penghancur mimpi Fergie

Pemain kedua yang bikin Ferguson menyesal adalah Lionel Messi. Ketika MU berduel melawan Barcelona di final Liga Champions 2009 silam, Ferguson gagal bikin Messi mati kutu.
Ferguson merasa ada kesalahan taktik yang dibuat, menjadikan Messi dengan bebas mengacak-acak pertahanan MU.
Seharusnya, dalam duel itu, Ferguson menempatkan Park Ji Sung untuk menjaga ketat Messi. Namun, pada akhirnya Ferguson ragu dan tak memberikan Ji Sung panggung yang cukup.
"Saat jeda, harusnya kami memasukkan Park untuk menjaga Messi. Tapi, kami tak melakukannya. Itu kesalahan besar dan saya menyadarinya setelah 10 menit (usai Samuel Eto'o jebol gawang Barcelona)," ujar Ferguson.
3. Berawal dari kelewat percaya diri

Pergantian tak dilakukan Ferguson karena kala itu MU merasa bisa menyamakan skor sebelum jeda. Ada optimisme yang membakar Ferguson lantaran MU bisa mengancam gawang Barcelona beberapa kali.
Nyatanya, gol penyeimbang tak tercipta. Justru, Barcelona malah memperlebar jarak atas MU lewat Messi.
"Kami bisa saja kalahkan mereka, andai Ji Sung, yang disiapkan untuk mematikan Messi diturunkan. Tapi, kami tak mengambil keputusan tersebut," terang Ferguson