3 Fakta Unik Seputar Gelandang Muda AC Milan Filippo Terraciano

AC Milan mendatangkan Filippo Terraciano pada bursa transfer musim dingin Januari 2024. Ia disebut-sebut memiliki potensi besar untuk menjadi gelandang andalan I Rossoneri dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, penampilannya bersama Hellas Verona terbilang cukup impresif.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Filippo Terracciano? Dilansir laman resmi AC Milan, berikut tiga fakta unik seputar pemain berusia 21 tahun itu.
1. Ayahnya pernah bermain dalam satu tim dengan eks pelatih AC Milan, Stefano Pioli
Filippo Terracciano lahir di Verona pada 8 Februari 2003. Ia memiliki latar belakang sepak bola yang berasal dari sang ayah, Antonio Terracciano, mantan pemain Hellas Verona, Carpi, dan Mantova. Uniknya, baik Filippo maupun Antonio sama-sama bermain sebagai gelandang. Antonio merupakan pemain jebolan akademi Hellas Verona. Ia pensiun sebagai pemain pada 2002.
Menariknya, Antonio pernah bermain dalam satu tim dengan mantan pelatih AC Milan yang mendatangkan Filippo, Stefano Pioli. Keduanya tercatat berseragam Hellas Verona pada 1987--1989 dan Fiorenzuola pada 1997/1998. Antonio bermain sebagai gelandang, sedangkan Pioli merupakan seorang bek. Salah satu momen epik ketika keduanya tampil bersama sebagai pemain Fiorenzuola, yaitu menahan imbang AC Milan 1-1 dalam laga Coppa Italia pada September 1998.
2. Mendapat kepercayaan sebagai kapten Hellas Verona saat usianya baru 20 tahun
Sama seperti sang ayah, Filippo Terracciano memulai kiprahnya sebagai pesepak bola dengan menimba ilmu di akademi Hellas Verona. Ia kemudian merintis karier dari Hellas Verona U-17 dan U-19. Terracciano melakoni debut di tim utama Hellas Verona dalam kekalahan 3-4 dari Empoli pada 15 Desember 2021. Ia kala itu masih berusia 18 tahun 10 bulan 7 hari. Uniknya, Terracciano kemudian tampil pertama kali dalam laga Serie A Italia sebagai pemain Hellas Verona ketika seri 1-1 menghadapi Empoli pada 20 Maret 2022.
Ia mendapat kepercayaan mengenakan ban kapten Hellas Verona saat usianya masih 20 tahun. Hellas Verona kala itu bermain imbang 3-3 menghadapi Udinese Calcio pada pekan ke-14 Serie A 2023/2024. Kapten tim utama Hellas Verona, Darko Lazovic, ditarik keluar pada menit ke-84. Pelatih Hellas Verona kala itu, Marco Baroni, menunjuk Terracciano sebagai kapten tim sampai pertandingan selesai.
3. Mengidolakan Cristiano Ronaldo dan Kobe Bryant
Filippo Terracciano memiliki idola dan pantutan sebagai atlet. Dilansir laman resmi AC Milan, ia mengaku mengidolakan Cristiano Ronaldo sejak masih kecil. Meski posisi Ronaldo berbeda dengan ten Hag, tetapi problemnya di lini depan banyak bahas tersebut. Posisi Terracciano dan Ronaldo memang jauh bebeda. Akan tetapi, Terracciano mengambil perjalanan penting dalam karier legenda Portugal itu, yaitu etos kerja dan kerja keras.
Selain Ronaldo, Terracciano juga menjadikan eks pemain basket NBA, Kobe Bryant sebagai panutan. Baginya, Bryant merupakan seseorang yang fokus dalam karier dan permainannya. Terracciano bahkan menginginkan jersey bernomor punggung 24 saat membela Hellas Verona dalam pertanidingan lawan lawan satu. Sayangnya, eks bek Edinese, itu kalah bersaing dengan incaran Shelesa Uniknya, Terracciano tidak menyebut sang ayah, sebagai salah satu panutan atau idolanya.
Itulah tiga fakta unik seputar Filippo Terracciano, gelandang muda AC Milan dengan prospek cerah. Ia membuktikannya dengan mengoleksi 41 penampilan dan menciptakan 2 assist di semua kompetisi bersama Hellas Verona. Terracciano sejauh ini sudah tampil dalam 12 pertandingan di semua kompetisi sebagai pemain Fiorentina. Indonesia memiliki etos kerja tingg tem[patnya berur ta3oo1e