3 Manajer Premier League 2024/2025 dengan Masa Bakti Terlama

English Premier League (EPL) dikenal sebagai liga top Eropa yang kompetitif. Banyak atensi tertuju kepada kasta teratas sepak bola Inggris ini. Tak hanya pemain, manajer sebagai sang peramu taktik juga tak lepas dari sorotan. Mereka punya tugas besar membawa tim kompetitif.
Dengan ketatnya kompetisi, tekanan yang dihadapi pun besar. Tak jarang para manajer di EPL harus didepak jika gagal membawa tim yang dilatihnya kompetitif. Namun, terdapat sejumlah manajer yang mampu bermain konsisten sehingga bertahan lama.
Berikut tiga manajer Premier League 2024/2025 dengan masa bakti terlama.
1. Pep Guardiola menjadi manajer terlama di Premier League bersama Manchester City
Musim 2024/2025 menandai tahun kesembilan Pep Guardiola bersama Manchester City. Manajer berpaspor Spanyol ini telah berada di Etihad Stadium sejak 2016 lalu. Ia membawa Manchester City mendominasi Premier League dengan sudah juara sebanyak enam kali.
Sayangnya, kiprahnya di Premier League musim ini mengalami penurunan performa. Krisis kemenangan dialami Manchester City selama 2 bulan sejak November 2024 lalu. Padahal, manajemen memperpanjang kontraknya pada bulan tersebut hingga 2027 mendatang. Bisa dibilang, periode tersebut merupakan yang terburuk selama karier manajerial Guardiola.
Kendati demikian, Guardiola masih berusaha untuk membawa Manchester City bangkit. Faktor banyak kehilangan pemain akibat cedera memang membuat performa tim menurun drastis. Ini juga membuat peluang juara mereka pada musim ini perlahan tertutup. Namun, bukan tidak mungkin kebangkitan bakal diperlihatkan. Masih ada paruh kedua musim sebagai pembuktian.
2. Thomas Frank menjadi sosok yang membawa Brentford mentas di Premier League
Thomas Frank bisa dibilang sebagai legenda bagi Brenfotrd. Kariernya bermula sebagai asisten manajer (2016–2018) ketika klub berkompetisi di kasta kedua Liga Inggris alias EFL Championship. Ia lalu diangkat sebagai manajer pada Oktober 2018 dan bertahan hingga kini.
Musim 2024/2025 menjadi tahun keenamnya melatih Brentford. Frank merupakan sosok yang membawa Brentford berkompetisi di Premier League pada 2021/2022 lalu. Manajer asal Denmark ini membantu Brentford tampil lagi di kasta teratas Liga Inggris setelah absen selama 74 tahun. Dalam 3 musim sejak promosi, ia membawa Brentford finis di posisi 13, 9, dan 16.
Hingga pekan ke-17, performa Brentford masih naik turun. Tim berjuluk The Bees ini menduduki peringkat ke-12 dengan mengumpulkan 23 poin. Hasil tersebut diperoleh dari 7 kemenangan, 2 keimbangan, dan 8 kekalahan. Dengan komposisi skuad termuda kedua di Premier League (24,8 tahun), peremajaan tim masih berlangsung sehingga perlu adaptasi. Secara perlahan, proyeksi jangka panjang yang diusung diharapkan membuat Brentford kompetitif bersama Frank.
3. Mikel Arteta kembali membawa Arsenal bersaing dalam perebutan titel juara Premier League
Pada 22 Desember 2024 lalu, Mikel Arteta menandai tahun kelimanya sebagai manajer Arsenal. Sejak menukangi klub pada 2019 lalu, ia perlahan membawa Arsenal kembali sebagai penantang juara. Dalam 3 musim terakhir, hal tersebut konsisten dilakukannya.
Dengan komposisi skuad yang didominasi nama muda, Arsenal mampu bersaing. Klub asal London Utara ini juga bisa bertarung sengit hingga akhir musim untuk juara. Sayangnya, dalam 2 musim terakhir, mereka kerap terpeleset sehingga disalip sang pesaing dan gagal juara.
Pada 2024/2025, ambisi untuk bersaing lagi di Premier League diusung. Meski mengawali musim tidak sebaik sebelumnya, Arteta tetap membawa Arsenal sebagai penantang gelar juara. Kini, mereka menduduki peringkat ketiga usai 17 kali berlaga dengan perolehan 33 poin.
Dari tiga manajer di atas, hanya Pep Guardiola yang sudah juara Premier League. Namun, belum adanya trofi juara tak menihilkan kontribusi penting dua manajer lainnya bersama klub yang dilatih. Keduanya sudah mengukir sejarah masing-masing dengan kontribusi yang diberikan.