Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tim Eredivisie yang Menjuarai Liga Champions

ilustrasi UEFA Champions League (IDN Times/Mardya Shakti)

PSV Eindhoven dan Feyenoord Rotterdam menjadi perwakilan Eredivisie Belanda pada 16 besar Liga Champions Eropa 2024/2025. PSV melaju ke 16 besar setelah menumbangkan Juventus pada playoff. Sementara, Feyenoord menyingkirkan wakil Serie A Italia lainnya, AC Milan, pada babak yang sama.

Menariknya, kedua tim tersebut bersama Ajax Amsterdam pernah merasakan manisnya juara Liga Champions. Bahkan, dua tim di antaranya pernah meraih treble winner. Mari menilik kembali kisah ketiga tim Belanda tersebut dalam meraih trofi paling prestisius bagi tim-tim Eropa!

1. Feyenoord Rotterdam menjadi tim Belanda pertama yang menjuarai Liga Champions

Feyenoord Rotterdam merupakan tim Eredivisie Belanda pertama yang sukses menaklukan Eropa. Momen bersejarah bagi tim berjuluk De club aan de Maas itu terjadi pada 1969/1970. Kesuksesan Feyenoord tak lepas dari peran pelatih legendaris asal Austria, Ernst Happel.

Feyenoord memulai perjalanan mereka dengan menaklukan Knattspyrnufelag Reykjavikur pada babak pertama dengan agregat telak 16-2. Feyenoord kemudian membuat kejutan dengan menyingkirkan AC Milan, yang merupakan juara bertahan, dengan agregat 2-1. Selanjutnya, giliran Vorwaerts Berlin dan Legia Warsaw yang ditaklukan Feyenoord untuk menembus final.

Pada babak final, Feyenoord sudah ditunggu raksasa Skotlandia, Celtic. Feyenoord sempat tertinggal lebih dahulu melalui sontekan Thomas Gemmell. Tak berselang lama, Feyenoord berhasil menyamakan kedudukan melalui aksi Rinus Israel. Feyenoord akhirnya memastikan gelar juara berkat gol Ove Kindvall pada perpanjangan waktu.

Setelah itu, Feyenoord tak pernah bisa mengulang prestasi serupa. Prestasi terbaik mereka hanyalah menembus perempat final pada 1971/1972. Ambisi Feyenoord untuk menjadi juara pada 2024/2025 juga terbilang berat. Mereka sudah ditunggu Inter Milan pada 16 besar.

2. PSV Eindhoven meraih treble winner pada 1987/1988

Musim 1987/1988 merupakan musim terbaik dalam sejarah PSV Eindhoven. Tim berjuluk Boeren itu sukses menjadi juara Piala Champions untuk kali pertama dalam sejarah tim. PSV bahkan mengakhiri musim dengan raihan treble winner setelah menjadi juara Eredivisie Belanda dan Piala KNVB. 

Kesuksesan PSV tak lepas dari skuad mewah yang mereka miliki kala itu. Ada Hans van Breukelen, Ronald Koeman, Berry van Aerle, Soren Lerby, Wim Kieft, hingga Gerald Vanenburg, yang merupakan pelatih Timnas Indonesia U-23 saat ini. Tak lupa peran penting Guus Hiddink sebagai pelatih.

Perjalanan PSV di Piala Champions dimulai dengan memulangkan Galatasaray pada babak pertama. Mereka kemudian mengalahkan Rapid Wien dan Girondis de Bordeaux pada babak kedua dan perempat final. Pada semifinal, giliran raksasa Spanyol, Real Madrid, yang mereka taklukan.

Benfica menjadi lawan bagi PSV pada partai puncak. Pemenang saat itu harus ditentukan melalui babak adu penalti setelah kedua tim tak mampu memecah kebuntuan. Semua penendang PSV sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara, kegagalan Antonio Veloso menembus jala Van Breukelen memasitkan gelar juara menjadi milik PSV.

Sama seperti Feyenoord, PSV tak mampu mengulangi pencapaian apik tersebut. Momen terdekat mereka untuk kembali juara terjadi pada 2004/2005. Sayang, mereka takluk dari AC Milan pada semifinal. 

3. Ajax Amsterdam merupakan tim Belanda tersukses di Liga Champions

Ajax Amsterdam menjadi satu-satunya tim Eredivisie Belanda yang menjuarai Liga Champions lebih dari sekali. Ajax meraih total empat gelar juara Liga Champions. Jumlah itu hanya kalah dari Barcelona (5), Liverpool (6), Bayern Munich (6), AC Milan (7), dan Real Madrid (15).

Gelar juara pertama Ajax diraih pada 1970/1971 usai mengalahkan Panathinaikos dengan skor 2-0. Kemudian pada 1971/1972 , giliran Inter Milan yang ditaklukan dengan skor serupa. Ajax musim itu juga menjuarai Eredivisie Belanda dan Piala KNVB untuk menjadi tim Belanda pertama yang meraih treble winner. Ajax meraih hattrick juara setelah menumbangkan Juventus dengan skor 1-0 pada 1972/1973.

Kesuksesan Ajax saat itu tak lepas dari kehadiran Johann Cruyff. Selain Cruyff, ada pula pemain bintang lainnya, seperti Johnny Rep, Johan Neeskens, hingga Ruud Krol. Meeka dikomandoi oleh dua pelatih hebat, Rinus Michels dan Stefan Kovacs.

Gelar juara keempat Ajax hadir pada 1994/1995. Kali itu, lawan yang mereka kalahkan adalah AC Milan dengan skor 1-0. Gol tunggal anak asuh Louis van Gaal dalam pertandingan tersebut dicetak pelatih Timnas Indonesia saat ini, Patrick Kluivert. 

Ajax juga pernah dua kali menjadi runner-up. Pada 1968/1969, Ajax takluk dengan skor mencolok 1-4 dari AC Milan. Kemudian pada 1995/1996, giliran Juventus yang mengalahkan Ajax melalui babak adu penalti setelah pertandingan berakhir imbang 1-1.

Tiga tim Eredivise Belanda di atas pernah merasakan manisnya gelar juara Liga Champions. Namun, mereka sudah cukup lama tak mengangkat trofi juara. Lantas, mampukah Feyenoord atau PSV kembali menjadi juara pada 2024/2025?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us