5 Alasan Kaka Peraih Ballon d'Or 2008 Gagal di Real Madrid

Kedatangan Kaka ke Real Madrid membutuhkan biaya yang sangat besar pada waktu itu. Real Madrid harus menebus nilai transfer sekitar 67 juta Euro. Harga itu sebanding dengan kualitas seorang pemain yang pernah meraih Ballon d'Or.

Publik Real Madrid tentu saja menaruh harapan besar kepada Kaka. Sayangnya, harapan besar itu malah menjadi bumerang. Secara tidak langsung, ia ditekan untuk mampu meraih berbagai gelar bergengsi bagi klub.

Cedera merupakan salah satu hal yang paling merugikan bagi pemain maupun tim. Saat di Real Madrid, Kaka sering mengalami cedera. Cedera lutut menjadi cedera paling membebaninya.

Pada 2010, Kaka harus absen membela Real Madrid selama 8 bulan akibat cedera lutut kiri. Jose Mourinho sebagai pelatih memilih pemain lain sebagai gantinya. Akhirnya, peran Kaka tergantikan oleh pemain lainnya setelah sembuh.

Kedatangan Mesut Ozil pada 2010 diproyeksikan sebagai pelapis Kaka. Real Madrid kepincut memboyongnya setelah Ozil tampil apik pada Piala Dunia 2010. Alih-alih sebagai pelapis, permainan Ozil semakin berkembang dan perlahan menggeser tempat Kaka di skuad utama.

Kemampuan Ozil menciptakan peluang tak diragukan lagi. Tiga tahun bermain di Madrid, ia mempu menciptakan 81 assist. Ozil juga disukai rekan setimnya kala itu, Cristiano Ronaldo.

Jose Mourinho disebut-sebut sebagai penghalang karier Kaka. Mourinho mengandalkan permainan cepat dari sisi sayap. Padahal Kaka ketika bermain di AC Milan lebih menonjol dengan umpan terobosan dan dibiarkan bebas mengeksploitasi pertahanan lawan.

Iker Casillas adalah pemain lainnya yang dibuat tidak betah oleh Mourinho.Tepatnya pada tahun ketiganya Mourinho di Real Madrid. Mourinho memicu kontroversi ketika memutuskan menepikan Casillas dan memilih Diego Lopez sebagai kiper utama. Casillas akhirnya memutuskan hengkang pada 2015.

Pengaruh media juga menjadi salah satu penghalang Kaka untuk berkembang. Sejak Kaka mengalami rentetan cedera, banyak rumor yang menyebutkan ia akan pergi meninggalkan Madrid pada akhir musim.

Rumor tentang kepergiannya terus-menerus tersebar di berbagai media. Hingga ia dikaitkan ke berbagai klub besar lainnya seperti Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Manchester United. Hal ini membuatnya bimbang akan masa depannya di Los Blancos.

Itulah lima alasan Kaka gagal bersinar di Real Madrid. Sebelum ini, Kaka sangat bersinar di lapangan hijau. Selain itu, di luar lapangan, Kaka juga terkenal sebagai penganut Kristen taat yang mengikuti organisasi Athletes of Christ.