5 Gelandang yang Kariernya Menurun usai Bergabung dengan Chelsea

Chelsea menjadi tim yang paling jor-joran pada bursa transfer musim panas 2023. The Blues menggaet belasan pemain anyar, termasuk Moises Caicedo dan Romeo Lavia. Kepindahan dua gelandang muda ke Stamford Bridge ini diwarnai drama intens sebab Liverpool juga bersaing untuk mendapatkannya.
Caicedo dan Lavia berpotensi jadi andalan di lini tengah Chelsea. Meski begitu, keduanya harus waspada. Pasalnya, ada beberapa gelandang lain yang kariernya menurun drastis sejak bergabung dengan Chelsea. Diwarnai beragam alasan, mereka tak mampu memenuhi harapan sehingga gagal bersinar di sana.
1. Denis Zakaria jarang tampil selama dipinjam Chelsea

Denis Zakaria terlempar dari skuad utama Juventus. Ia tak masuk skema sang pelatih, Massimiliano Allegri. Oleh sebab itu, Zakaria berganti klub pada musim panas 2022. Ia sepakat dipinjamkan ke Chelsea selama semusim penuh. Bersama The Blues, Zakaria berharap bisa mengembalikan performa terbaiknya.
Alih-alih bisa bangkit, performanya justru makin terpuruk. Zakaria tak menjadi andalan di lini tengah The Blues. Pemain berkebangsaan Swiss itu hanya ditempatkan sebagai pemain cadangan. Zakaria hanya bermain sebanyak 13 kali di semua kompetisi. Itu sebabnya Chelsea tak tertarik untuk memermanenkannya.
2. Ross Barkley tak mampu tampil reguler di lini tengah The Blues

Ross Barkley bergabung dengan Chelsea pada pertengahan 2017/2018. Saat itu, ia ditebus dari Everton dengan biaya 17 juta euro atau sekitar Rp279 miliar. Barkley diharapkan bisa memperkuat lini tengah The Blues yang belum optimal performanya. Namun, nasib Barkley di Chelsea justru diwarnai banyak lika-liku.
Ia kesulitan menunjukkan kualitas terbaiknya. Faktor pergantian pelatih yang menghampiri skuad Chelsea juga berpengaruh terhadap kariernya. Barkley tak menjadi pilihan utama. Ia hanya tampil sebanyak seratus kali di semua kompetisi. Pada musim panas 2022 lalu, Barkley akhirnya dilepas secara permanen ke OGC Nice.
3. Saul Niguez harus puas menjadi penghangat bangku cadangan

Proses transfer Saul Niguez ke Chelsea berjalan dramatis. Pasalnya, ia bergabung dengan skuad The Blues pada detik-detik terakhir penutupan bursa transfer musim panas 2021. Saul dipinjam dari Atletico Madrid selama semusim penuh. Ia punya segudang pengalaman dan kualitas yang mumpuni.
Meski begitu, performa Saul malah menurun drastis di Inggris. Ia tak menjadi andalan utama Thomas Tuchel di lini tengah. Saul lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan The Blues. Secara keseluruhan, pemain berkebangsaan Spanyol itu hanya tampil dalam 23 pertandingan di semua kompetisi.
4. Karier Danny Drinkwater anjlok sejak hijrah ke Chelsea

Danny Drinkwater merupakan salah satu rekrutan terburuk Antonio Conte selama melatih Chelsea. Hal ini bukan tanpa alasan. Performa sang pemain menurun drastis. Drinkwater tak menunjukkan kualitas terbaiknya seperti saat membela Leicester City. Karena performanya menurun, Drinkwater tak menjadi andalan The Blues.
Drinkwater awalnya bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2017. Ia hanya mencatatkan 23 penampilan di semua kompetisi. Drinkwater lebih sering dipinjamkan ke klub lain, seperti Kasimpasa dan Reading. Pada musim panas 2022, Drinkwater akhirnya berstatus bebas transfer karena kontraknya tak diperpanjang Chelsea.
5. Tiemoue Bakayoko lebih sering dipinjamkan ke klub lain

Chelsea melakukan perjudian besar pada musim panas 2017. Pelatih The Blues saat itu, Antonio Conte, melakukan perubahan mencolok di lini tengah. Nemanja Matic dilepas untuk membuka ruang terhadap kedatangan Tiemoue Bakayoko. The Blues menebusnya dari AS Monaco seharga 40 juta euro atau sekitar Rp656 miliar.
Bakayoko punya perjalanan karier yang bagus bersama AS Monaco. Namun, semuanya berubah di Chelsea. Bakayoko gagal membuktikan kualitasnya. Ia kesulitan beradaptasi di Inggris. Ia bahkan dipinjamkan secara beruntun ke klub lain, seperti AS Monaco dan AC Milan, karena kekurangan menit bermain.
Kelima gelandang di atas tak memiliki catatan gemilang di Chelsea. Mereka hanya menjadi cadangan karena kalah bersaing dengan nama-nama lain. Hal ini berpengaruh terhadap performanya yang menurun drastis.