Bayern Munchen adalah salah satu klub tersukses dalam sejarah Liga Champions. Dalam satu dekade terakhir, mereka menjadi juara sebanyak dua kali dan selalu lolos setidaknya hingga perempat final. Musim ini mereka pun kembali lolos dan akan berhadapan dengan Villarreal.
Ini bakal menjadi tugas yang berat bagi klub asal Spanyol itu. Meski demikian, itu bukanlah tugas mustahil. Villarreal bisa meniru lima klub berikut ini yang mampu menyingkirkan Bayern Munchen dari fase knock out Liga Champions.
Pada musim 2019/2020 Bayern Munchen meraih gelar Liga Champions usai mengalahkan Paris Saint-Germain di babak final. Musim berikutnya kedua klub kembali bertemu di babak perempat final. Bayern Munchen kalah 2-3 di kandang sendiri pada leg pertama dan berhasil menang 0-1 di Paris.
Sayangnya, musim tersebut keunggulan gol tandang masih berlaku sehingga Bayern Munchen harus rela tersingkir di babak perempat final. PSG kemudian tersingkir di semifinal usai dibungkam Manchester City dengan skor aggregate 4-2.
Liga Champions musim 2018/2019 menjadi salah satu yang terburuk bagi Bayern Munchen. Mereka harus tersingkir lebih dulu di babak 16 besar. Keluar sebagai juara grup, mereka harus menghadapi Liverpool di fase knock out tersebut. Pada leg pertama, Bayern Munchen berhasil menahan imbang The Reds 0-0 di Anfield.
Hal ini membuat mereka lebih diunggulkan karena akan bermain di hadapan fans sendiri. Namun, kejutan terjadi saat Liverpool justru menang 1-3 lewat brace Sadio Mane dan gol van Dijk. Anak asuh Niko Kovac pun tersingkir dan ini juga menjadi salah satu alasan sang pelatih dipecat pada akhirnya.
Real Madrid kerap menjadi mimpi buruk bagi Bayern Munchen jika berhadapan di fase knock out. Era Zinedine Zidane menjadi salah satu paling bersejarah bagi klub karena mampu meraih gelar juara Liga Champions tiga musim beruntun. Dalam perjalanannya, Real Madrid sukses menyingkirkan Bayern Munchen dua musim beruntun.
Pada musim 2016/2017 Bayern Munchen disingkirkan Real Madrid di babak perempat final, sedangkan musim berikutnya langkah mereka dihentikan di babak semifinal. Kedua tim musim ini sama-sama lolos ke babak perempat final dan berpeluang saling bertemu di partai puncak.
Bayern Munchen adalah salah satu tim paling sering tampil di babak semifinal. Pada musim 2015/2016 mereka lolos ke semifinal usai mengalahkan Juventus dan Benfica. Selanjuntya, Bayern Munchen harus berhadapan dengan Atletico Madrid.
Lebih diunggulkan, Bayern Munchen justru tersingkir secara menyakitkan karena kalah gol tandang lewat skor aggregate 3-3. Atletico Madrid lolos ke final dan berhadapan dengan tim sekota, Real Madrid. Namun, anak asuh Diego Simeone kalah tragis lewat adu penalti.
Klub-klub asal Spanyol benar-benar mimpi buruk bagi Bayern Munchen di fase gugur. Klub Bundesliga harus menghadapi Barcelona di babak semifinal usai mengalahkan Shakthar Donetsk dan Porto. Barcelona musim tersebut adalah unggulan dengan skuad penuh bintang.
Mereka mampu mengalahkan Manchester City dan Paris Saint-Germain sebelum menghadapi Bayern Munchen. Seperti yang diduga, Bayern Munchen kalah telak dengan skor aggregate 6-2. Barcelona melanggeng ke babak final dan menjadi juara usai membungkam Juventus.
Musim ini Bayern Munchen kembali hadir sebagai klub unggulan di Liga Champions. Hal ini sangat layak karena mereka belum terkalahkan di ajang ini dan menjadi klub paling tajam. Namun, Liga Champions adalah kompetisi unik. Villarreal yang bukan klub unggulan bisa saja memberikan kejutan.