5 Pemain Ajax yang Impresif di Bawah Asuhan Erik ten Hag Musim Ini

Musim lalu, Andre Onana dihukum larangan aktif di dunia sepak bola selama satu tahun setelah gagal lolos tes doping. Ini menjadi kerugian besar bagi Ajax karena harus kehilangan kiper utamanya. Musim panas kemarin, mereka pun memboyong kiper baru, Remmko Pasveer, dari Vitesse sebagai gantinya.

Menariknya, Pasveer justru sudah berusia senja, 37 tahun. Namun, usia tidak menjadi halangan baginya untuk tampil fantastis. Kiper asal Belanda itu sudah tampil dalam 12 laga di semua ajang dengan melakukan 9 clean sheet dan hanya kebobolan 3 gol. Catatan kiper terbaik di antara liga top Eropa.

Musim panas kemarin Ajax memboyong Steven Berghuis dari klub rival, Feynoord. Transfer ini dianggap kontroversial di kalangan fans kedua tim karena rivalitas panas keduanya sebagai tim besar Eredivisie. Berghuis berposisi sebagai seorang sayap kanan dan langsung jadi andalan ten Hag musim ini.

Tak butuh adaptasi lama, pemain 29 tahun ini langsung tajam pada musim perdananya. Dari 15 laga yang sudah dilalui di semua ajang, ia telah menorehkan lima gol dan 7 assist. Ia hanya kalah dari Dusan Tadic yang mengoleksi 11 assist dari 16 laga di semua ajang.

Antony didatangkan Ajax pada 2020 dari klub Brasil Sao Paolo. Ia berposisi sebagai sayap kanan dan dinilai sebagai pemain muda potensial. Musim ini bakatnya mulai terasah dan menunjukkan perkembangan signifikan. Musim lalu, ia menorehkan 10 gol dan 10 assist dari 40 laga di semua ajang. Sedangkan, musim ini hanya dari 12 laga, ia sudah menorehkan 4 gol dan 5 assist.

Pemain 21 tahun ini menjadi calon bintang baru Ajax. Ia tidak hanya memiliki kemampuan mumpuni, tetapi juga kecepatan dan akurasi umpan yang memukau. Dengan kompetisi yang masih panjang, ia berpotensi melebihi torehan golnya musim lalu.

Musim ini, Ajax tidak hanya menjadi tim kedua tertajam di Eropa, tetapi juga tim dengan pertahanan terbaik. Dari 16 pertandingan di semua ajang, Ajax hanya kebobolan lima gol. Salah satu pemain bertahan yang menjadi kunci adalah bek muda asal Argentina, Lisandro Martinez. Bek tengah 23 tahun itu bergabung dengan Ajax sejak 2019 dari klub Argentina, Defensa y Justicia.

Musim ini, posisinya tidak tergantikan dengan tampil di semua laga (16 pertandingan) dengan menorehkan tiga assist. Ia memiliki keunggulan lewat akurasi operan yang luar biasa, bahkan kemampuan olah bola yang mumpuni. Tidak hanya itu, ia juga bisa bermain di posisi lainnya, seperti bek sayap dan geladang bertahan. Lewat performa impresifnya di Ajax, ia menjadi bagian dari timnas Argentina ketika menjuarai Coppa America 2021.

Januari lalu, Sebastien Haller direkrut Ajax dari West Ham United dengan rekor transfer termahal sepanjang sejarah klub, 22,5 juta euro. Gagal di Premier League, Haller menemukan kembali ketajamannya bersama Ajax. Musim ini, striker asal Pantai Gading itu sudah mencetak 14 gol hanya dari 15 laga di semua ajang.

Salah satu performa terbaiknya hadir di laga pembuka Liga Champions musim ini. Ia mencetak empat gol kala Ajax membantai Sporting Lisbon 5-1. Ia juga terus mencetak gol di tiga laga UCL berikutnya. Di ajang klub paling elite ini, ia sudah mencetak tujuh gol. Ia hanya terpaut satu gol dari Robert Lewandowski sebagai top skor sementara.

Kualitas Ajax sebagai pencetak pemain berbakat sudah tidak perlu diragukan lagi. Tidak hanya lewat tim akademinya, tim utama pun menjadi tempat berkembangnya para pemain dari berbagai belahan dunia. Bahkan, pemain yang terbuang di klub lain pun mampu menemukan permainan terbaiknya bersama Ajax.