Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemain asal AS yang Pernah Main di LaLiga selain Sergino Dest

potret Sergino Dest (fcbarcelona.com)

Sergino Dest berhasil menjadi pemain pertama dari Amerika Serikat yang tampil bersama tim utama Barcelona, setelah resmi direkrut dari Ajax Amsterdam pada September tahun lalu. Blaugrana diketahui membayar biaya transfer sebesar 21 juta euro atau sekitar Rp336 miliar bagi pemain muda yang berposisi sebagai bek kanan tersebut.

Nyatanya, meskipun menjadi pemain Amerika Serikat pertama yang bermain untuk Barcelona, tapi Dest bukanlah satu-satunya pemain dari Negeri Paman Sam yang pernah merumput bersama klub LaLiga. Lantas, siapa saja pemain asal AS yang pernah bermain di kasta tertinggi Liga Spanyol tersebut? Berikut ulasannya.

1. Kasey Keller

potret Kasey Kaller bersama Rayo Vallecano (unionrayo.es)

Kasey Keller merupakan salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Ia lebih dikenal karena penampilan apiknya ketika membela dua klub Premier League, Leicester City dan Tottenham Hotspur pada medio 90-an hingga 2000-an.

Namun siapa sangka, ternyata Keller pernah membela klub medioker Liga Spanyol, Rayo Vallecano setelah didapatkan secara gratis dari Leicester pada tahun 1999. Dua musim membela Los Vallecanos di LaLiga, ia berhasil mencatatkan 51 penampilan di bawah mistar gawang bagi klub yang sudah berdiri sejak 1924 tersebut.

2. Jozy Altidore

potret Jozy Altidore bersama Villarreal (villarrealusa.com)

Memulai debut pertamanya di LaLiga bersama Villarreal setelah didatangkan dari New York Red Bulls pada Juli 2008, Jozy Altidore hanya mampu tampil dalam 6 pertandingan LaLiga sebagai pemain pengganti, dia juga hanya mencetak 1 gol yang membuat musim pertamanya di Spanyol terbilang tidak cukup sukses.

Alhasil, pemain yang kini bermain untuk Klub MLS, Toronto FC tersebut hanya dipinjamkan beberapa kali ke beberapa klub kecil Eropa seperti Xerez, Hull City, dan Bursaspor. Total, ia hanya bermain di 9 laga Liga Spanyol sebelum hijrah ke AZ Alkmaar dan menemukan permainan terbaiknya di sana.

3. Oguchi Onyewu

potret Oguchi Onyewu di Malaga (soccer.nbcsports.com)

Oguchi Onyewu pernah mengejutkan publik ketika direkrut AC Milan dari klub Belgia, Standard Liege, pada Juli 2009, hal tersebut dinilai aneh lantaran Onyewu bukanlah pemain dengan sepak terjang yang gemilang di klub sebelumnya.

Alhasil, mantan pemain yang pernah ribut dengan Zlatan Ibrahimovic tersebut tak terlalu berkontribusi banyak yang membuatnya dipinjamkan ke beberapa klub termasuk Malaga. Di Malaga sendiri, Onyewu juga belum mampu tampil reguler serta hanya mencatatkan 4 penampilan di Copa del Rey serta 2 penampilan di LaLiga. Statistik yang cukup buruk tentunya untuk seorang mantan pemain terbaik Amerika Serikat tahun 2006.

4. Shaq Moore

potret Shaq Moore bersama Levante (sbisoccer.com)

Siapa sangka, pemain yang berhasil membawa Amerika Serikat menjuarai Piala Emas CONCACAF pada Juli kemarin merupakan bagian dari klub divisi 2 Liga Spanyol. Shaq Moore bergabung dengan CD Tenerife pada 2019 lalu setelah dilepas oleh klub lamanya, Levante.

Bersama Levante, Moore hanya mampu tampil selama 424 menit di 6 pertandingan sebagai pemain pengganti. Alhasil, pemain yang berposisi sebagai bek kanan tersebut hanya dipinjamkan ke klub-klub divisi bawah liga Spanyol.

5. Yunus Musah

potret Yunus Musah bersama Valencia (elparon.com)

Yunus Musah adalah satu-satunya pesaing Sergino Dest di LaLiga mengenai siapa pemain Amerika Serikat terbaik musim ini. Wonderkid Valencia yang baru berusia 18 tahun tersebut dianggap punya potensi besar untuk menjadi salah satu winger terbaik dunia.

Memulai perjalanan sepak bolanya dengan memperkuat Akademi Arsenal, Musah direkrut Valencia pada Agustus 2019 untuk memperkuat Valencia B sebelum promosi ke tim senior di musim berikutnya. Di musim lalu, ia mampu tampil di 32 pertandingan LaLiga serta berhasil mencetak 1 gol ketika menghadapi Getafe pada awal November tahun lalu.

 

Sepak bola memang bukan olahraga populer di Amerika Serikat, yang mayoritas warganya sangat mencintai American Football dan bola basket, namun pemain-pemain sepak bola tersebut membuktikan bahwa mereka pantas bermain di klub yang berada kompetisi top Eropa, termasuk LaLiga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Hutama
EditorDimas Hutama
Follow Us