Sepak bola Belanda mengenal derbi panas, De Topper, antara Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven. Sejauh ini, keduanya memang klub paling top dan sukses di Eredivisie. Ajax dengan 36 gelar, sementara PSV dengan koleksi 24 gelar.
Peluang besar meraih gelar tersebut pula yang membuat beberapa pemain tidak ragu untuk menyebrang ke arah berlawanan. Setidaknya, terdapat lima nama yang pernah merasakan bermain untuk Ajax dan PSV.
Siapa saja mereka? Simak ulasannya berikut ini!
Steven Bergwijn menjadi nama terbaru dalam daftar ini setelah dibeli oleh Ajax di bursa transfer musim panas 2022 dari Tottenham Hotspur dengan biaya transfer sebesar Rp471 miliar. Pemain sayap ini dikontrak hingga 2027. Di Ajax, ia akan mengenakan nomor punggung 7.
Sebelum bergabung dengan Spurs pada bursa transfer Januari 2020, pemain berusia 24 tahun ini membela PSV sejak 2011. Bergwijn mencatatkan 149 penampilan, 31 gol, 41 assist, dan meraih 3 gelar Eredivisie serta 1 Johan Cruyff Shield bersama PSV.
Namun, sejatinya kesempatan kali ini bukan pertama kali bagi Bergwijn bermain bersama Ajax. Pasalnya, sebelum bergabung dengan PSV, ia sempat menimba ilmu di akademi Ajax sejak 2005 saat ia masih berusia tujuh tahun.
Patrick Kluivert adalah seorang legenda Ajax sejati. Sosok striker yang begitu ditakuti di masa kejayaannya ini merupakan produk akademi Ajax. Ia juga bagian dari skuad juara Liga Champions pada 1995 yang merupakan gelar satu-satunya Ajax di kompetisi tersebut hingga kini.
Selain itu, Kluivert juga mempersembahkan 2 gelar Eredivisie, 2 Johan Cruyff Shield, 1 Piala Super UEFA, dan 1 Piala Interkontinental. Membela Ajax hingga 1997, Kluivert mencatatkan 100 penampilan dengan torehan 52 gol dan 16 assist.
Namun, di pengujung kariernya, Kluivert sempat membela PSV selama satu musim (2006/2007). Ia membantu mereka meraih gelar Eredivisie pada musim tersebut dengan sumbangan 3 gol dan 3 assist dari 16 penampilan.
Berbanding terbalik dengan Kluivert, Jaap Stam membela PSV lebih dahulu sebelum akhirnya bermain bersama Ajax di pengujung karier. Bek tengah ini bergabung bersama PSV pada Januari 1996 dari Willem II. Saat itu ia masih berusia 23 tahun.
Peraih treble bersama Manchester United pada 1999 ini bertahan di PSV hingga 1998. Selama itu, ia tampil 98 kali dengan mencetak 11 gol dan 4 assist serta meraih 1 Eredivisie, 1 Piala KNVB, dan 3 Johan Cruyff Shield.
Pada 2006, Stam bergabung dengan Ajax dari AC Milan. Ini juga merupakan musim terakhir dalam karier sepak bolanya. Ia bermain 52 kali dengan mencetak 2 gol serta 1 assist. Kala itu Stam juga turut membantu Ajax meraih Piala KNVB.
Ronald Koeman juga termasuk ke dalam daftar ini. Bahkan, ia merupakan salah satu pemain yang menyebrang secara langsung. Koeman pindah dari Ajax ke PSV pada musim 1986.
Juara Piala Eropa 1988 ini membela Ajax sejak 1980. Di Amsterdam, ia mencatatkan 113 penampilan dengan torehan 30 gol dan 8 assist. Dari sisi trofi, Koeman mempersembahkan masing-masing satu gelar Eredivisie (1984/1985) dan Piala KNVB (1985/1986).
Bersama PSV, Koeman juga bermain selama tiga musim sebelum memutuskan hijrah ke Barcelona. Di Eindoven, Koeman bermain sebanyak 130 kali sambil mencatatkan koleksi 63 gol serta 36 assist. Ia juga turut membantu PSV meraih 1 Liga Champions (1988), 3 Eredivisie (1987—1989), dan 2 Piala KNVB (1988—1989).
Seperti halnya Koeman, Gerarld Vanenburg bergabung dengan PSV pada 1986 dengan langsung menyebrang dari Ajax. Ia meruoakan produk akademi Ajax yang telah bergabung sejak 1978.
Bersama Ajax, pemain sayap ini mencatatkan 209 penampilan dengan catatan 72 gol dan 38 assist. Di sana ia turut meraih 3 Eredivisie dan 2 Piala KNVB. Sebagai catatan, Vanenburg kini bekerja sebagai salah satu pelatih di tim akademi Ajax.
Untuk PSV, Vanenburg, yang juga termasuk ke dalam skuad Belanda yang menjuarai Piala Eropa 1988, mencatatkan 259 penampilan dengan raihan 66 gol dan 86 assist. Di Ajax ia meraih 5 Eredivisie, 3 Piala KNVB, 2 Johan Cruyff Shield, dan 1 Liga Champions.
Selain kelima nama di atas, masih ada sederet nama beken lain yang juga termasuk ke dalam daftar ini. Sebut saja nama-nama, seperti Ruud Geels, Klaas-Jan Huntelaar, Dennis Rommedahl, hingga generasi yang lebih baru seperti Zakiya Labyad atau Mohamed Ihattaren pernah membela panji-panji dari kedua klub papan atas Eredivisie tersebut.