5 Penyerang Termahal yang Dibeli West Ham, Seperti Apa Kiprahnya?

West Ham United menyelamatkan karier Andy Carroll yang terpuruk di Liverpool. Hal ini terjadi pada musim panas 2014. The Hammers meminjam jasanya selama semusim penuh.

Tak disangka, performa Carroll kembali melesat di lini serang. Setelah masa peminjaman yang mulus, West Ham pun mengaktifkan opsi pembelian permanen.

Carroll ditebus dengan mahar 17,5 juta euro atau sekitar Rp285 miliar saat itu. Ia mampu bertahan selama 5 musim dengan catatan lebih dari 100 penampilan.

Sempat ke Real Madrid dan Bayer Leverkusen, Javier "Chicharito" Hernandez akhirnya kembali ke EPL. Ia menerima tawaran West Ham United pada musim panas 2017. Saat itu, The Hammers merekrutnya dengan biaya 18 juta euro atau sekitar Rp293 miliar.

Meski cukup mahal, Chicharito hanya bertahan selama 2 musim. Produktivitasnya juga menurun drastis bersama The Hammers. Pemain berpaspor Meksiko ini hanya mampu mencetak 17 gol dari 63 penampilan di semua kompetisi.

Selain Chicharito, West Ham United juga merekrut penyerang lainnya pada musim panas 2017. Dia adalah Marko Arnautovic. Pemain berpaspor Austria itu dibeli dari Stoke City dengan biaya mencapai 22 juta euro atau sekitar Rp360 miliar.

Arnautovic diharapkan mampu menambah agresivitas lini serang The Hammers. Ekspektasi itu tak sepenuhnya terwujud. Pasalnya, selama 2 musim, Arnautovic hanya mengoleksi 22 gol dari 65 penampilan.

Bursa transfer musim panas 2022 menandai borosnya West Ham United dalam merekrut pemain. Mereka membeli Gianluca Scamacca dari Sassuolo dengan mahar 36 juta euro atau sekitar Rp588 miliar.

Scamacca dinilai sebagai aset jangka panjang yang berharga. Ia cukup potensial pada usia yang baru 24 tahun.

Sayangnya, Scamacca masih kesulitan bersama The Hammers. Ia baru mencetak 8 gol dari 27 penampilan di semua kompetisi.

Sebastien Haller masih memegang rekor rekrutan termahal West Ham United. Untuk mendapatkannya dari Eintracht Frankfurt, The Hammers harus membayar 50 juta euro atau sekitar Rp817 miliar. Transfer ini rampung pada musim panas 2019.

Haller sebenarnya diproyeksikan sebagai mesin gol utama The Hammers. Namun, harga mahal yang dikeluarkan West Ham tak menghasilkan apa-apa. Haller gagal membuktikan kualitasnya. Selama 1,5 musim, ia hanya mencetak 14 gol di berbagai ajang.

Demi beberapa nama di atas, West Ham United harus merogoh kocek yang besar. Sayangnya, harga mahal itu tak menjamin mereka bersinar sebagai penyerang. Banyak dari mereka yang gagal produktif bersama The Hammers.