Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Semifinal Liga Champions yang Berlangsung sampai Babak Tambahan

ilustrasi logo Liga Champions (unsplash.com/Dexter Fernandes)
Intinya sih...
  • Inter Milan melaju ke final Liga Champions Eropa (UCL) 2024/2025 setelah mengalahkan Barcelona dalam pertandingan dramatis di leg kedua semifinal.
  • Semifinal Liga Champions pertama yang berlangsung sampai babak tambahan terjadi pada 2006/2007 antara Chelsea dan Liverpool, dimenangkan oleh Liverpool setelah adu penalti.
  • Real Madrid berhasil menciptakan comeback luar biasa saat mengalahkan Manchester City pada musim 2021/2022 dengan skor agregat imbang dan gol kemenangan lewat tendangan penalti Karim Benzema.

Inter Milan melaju ke final Liga Champions Eropa (UCL) 2024/2025 dengan begitu dramatis. Mereka menyingkirkan Barcelona setelah melalui leg kedua semifinal sampai babak tambahan. Sejak kompetisi ini dimulai pada 1955/1956, laga antara Nerazzuri dan Blaugrana tersebut tercatat sebagai pertemuan kelima pada fase empat besar yang tidak selesai dalam waktu normal.

1. Liverpool mengalahkan Chelsea lewat adu penalti di Liga Champions 2006/2007

Semifinal Liga Champions pertama yang berlangsung sampai babak tambahan terjadi pada 2006/2007. Dua tim senegara bertarung. Chelsea mendapat kesempatan lebih dulu untuk menjamu Liverpool di Stamford Bridge pada leg pertama (25/4/2007). Hasilnya, The Blues menang berkat gol tunggal Joe Cole (29').

Namun, The Reds juga meraih hasil yang sama saat bermain di Anfield pada leg kedua (1/5/2007). Gol Daniel Agger pada menit 22 menyelamatkan mereka dari kekalahan. Menariknya, pertandingan ini bukan hanya berlangsung sampai babak tambahan, melainkan hingga adu penalti. Liverpool keluar sebagai pemenang setelah Arjen Robben dan Geremi gagal mencetak gol.

Sayangnya, tim asuhan Rafael Benitez tersebut urung menjadi juara. AC Milan menaklukkan mereka dengan skor 2-1 sekaligus membalas dendam. Dua tahun sebelumnya, kedua tim memang sempat bertemu di final. Liverpool menang lewat adu penalti setelah sempat tertinggal tiga gol pada babak pertama.

2. Liverpool dan Chelsea kembali bertemu di semifinal Liga Champions 2007/2008

Semusim berselang, Liverpool dan Chelsea kembali bertemu di semifinal Liga Champions. Namun, pada 2007/2008, sang juara bertahan bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu (22/4/2008). Mereka gagal meraih kemenangan setelah ditahan 1-1. Sempat memimpin melalui gol Dirk Kuyt pada menit 43, Liverpool kehilangan hasil penuh akibat bunuh diri John Arne Riise beberapa saat sebelum laga usai.

Leg kedua digelar di Stamford Bridge sehari sebelum Hari Buruh 2008. Didier Drogba membawa Chelsea memimpin pada menit 33. Namun, Fernando Torres menyamakan kedudukan pada menit 64. Tuan rumah akhirnya meraih tiket final berkat gol tambahan dari Frank Lampard (98' penalti) dan Drogba (105'). Liverpool hanya bisa memperkecil ketertinggalan lewat gol Ryan Babel pada menit 117.

Di final, Chelsea bertemu dengan sesama wakil Inggris, Manchester United. Sayangnya, tim asuhan Avram Grant ini gagal meraih trofi UCL pertamanya setelah kalah lewat adu penalti. Kedua tim bermain seri 1-1 selama 120 menit. Chelsea menuntaskan laga dengan sepuluh orang setelah Drogba mendapat kartu merah pada menit 116.

3. Bayern Munich menang atas Real Madrid lewat adu penalti di Liga Champions 2011/2012

Bayern Munich dan Real Madrid bertemu di semifinal Liga Champions 2011/2012. Leg pertama digelar di Allianz Arena, Jerman, pada 17 April 2012. Tuan rumah berhasil menang dengan skor 2-1. Die Roten meraihnya secara dramatis usai Mario Gomez membobol gawang Iker Casillas pada menit 90. Sebelumnya, skor memang sempat imbang setelah gol dari Frank Ribery (17') dan Mesut Oezil (53').

Skor yang sama terulang di Santiago Bernabeu pada 25 April 2012. Cristiano Ronaldo mencetak brace pada menit ke-6 dan 14. Namun, Ribery membuat agregat imbang pada menit 27. Kedua tim gagal menambah gol pada babak tambahan. Pemenang pun harus ditentukan melalui adu penalti. Bayern Munich memenangkannya usai Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos tidak melakukan eksekusi dengan sempurna.

Meski begitu, Bayern Munich gagal mengangkat piala usai kalah dari Chelsea. Ironisnya, mereka mendapatkan hasil buruk tersebut justru lewat adu penalti. Hasil ini seolah sudah menjadi takdir mereka saat itu. Pasalnya, Bayern Munich menerima begitu banyak ketidakberuntungan.

Saat waktu normal, tim asuhan Jupp Heynckes tersebut sebetulnya sempat unggul melalui gol Thomas Mueller pada menit 83. Namun, 5 menit berselang, Didier Drogba menggagalkan pesta mereka. Lantas, pada babak tambahan, Bayern Munich juga mendapat hadiah penalti. Sayanngya, Arjen Robben tidak mampu mencetak gol.

Pada babak adu penalti, Bayern Munich pun sebenarnya sempat berada di atas angin setelah Juan Mata yang maju sebagai penendang pertama Chelsea gagal mencetak gol. Nahas, Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger juga melakukan hal yang sama. Chelsea pun menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya.

4. Manchester City terkena comeback luar biasa Real Madrid di Liga Champions 2021/2022

Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions yang ke-14 pada 2021/2022. Mereka menaklukkan Liverpool lewat gol tunggal Vinicius Junior. Meski begitu, penampilan paling menakjubkan Los Blancos pada musim ini sebetulnya terjadi saat semifinal. Mereka bisa mengalahkan Manchester City usai menciptakan comeback yang begitu luar biasa.

Awalnya, tim asuhan Carlo Ancelotti itu kalah dengan skor 3-4 pada leg pertama (26/4/2022). Begitu pun pada leg kedua. Riyad Mahrez membuat Manchester City makin menjauh usai mencetak gol pada menit 73. Namun, keajaiban terjadi saat pertandingan memasuki extra time.

Real Madrid berhasil mencetak dua gol melalui Rodrygo (90' & 90+1'). Agregat pun menjadi imbang dan laga berlanjut ke babak tambahan. Sebagai catatan, ini memang merupakan musim perdana peraturan gol tandang tidak lagi dipakai. Pada menit 95, Real Madrid akhirnya mencetak gol kemenangan lewat tendangan penalti Karim Benzema.

5. Inter Milan menyingkirkan Barcelona dengan agregat 7-6 di Liga Champions 2024/2025

Pencinta sepak bola mendapat sajian yang sangat menghibur saat Inter Milan menjamu Barcelona di San Siro pada leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 (6/5/2025). Tujuh gol tercipta selama 120 menit. Kedua tim saling merebut keunggulan sebelum akhirnya Nerazzuri keluar sebagai pemenang.

Pada babak pertama, Inter Milan memimpin lewat sontekan Lautaro Martinez (21') dan tendangan penalti Hakan Calhanoglu (45+1'). Namun, pada babak kedua, Barcelona berhasil membalikkan keadaan melalui Eric Garcia (54'), Dani Olmo (60'), dan Raphinha (87'). Sayangnya, tim asuhan Hansi Flick itu gagal mengunci kemenangan.

Pada menit 90+3, gawang Wojciech Szczesny dibobol Francesco Acerbi. Agregat pun imbang mengingat kedua tim juga bermain seri 3-3 pada leg pertama (30/5/2025). Tim yang dilatih Simeone Inzaghi akhirnya meraih tiket final setelah mencetak gol kemenangan melalui Davide Frattesi pada menit 99.

Paris Saint-Germain menjadi lawan yang akan dihadapi Inter Milan di final Liga Champions 2024/2025 yang akan digelar di Allianz Arena pada 31 Mei 2025. Wakil asal Prancis tersebut lolos ke partai puncak usai menyingkirkan Arsenal dengan agregat 3-1 tanpa babak tambahan. Lantas, siapa yang bakal mengangkat trofi Si Kuping Besar pada musim ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gifar Ramzani
EditorGifar Ramzani
Follow Us