5 Tendangan Penalti yang Digagalkan Kiper di Piala Dunia 2022

Tendangan penalti merupakan hadiah yang diberikan kepada tim yang terbukti dilanggar di kotak terlarang. Ini merupakan keuntungan besar karena pemain bisa langsung melakukan tendangan dari jarak 12 yard atau 11 meter tanpa adangan pemain lain selain kiper. Peluang untuk mencetak angka pun terbuka lebar.
Meski begitu, tak selamanya hadiah penalti berbuah gol. Penendang masih harus melewati kiper yang terkadang sulit dikecoh. Akibatnya, tendangan penalti berhasil digagalkan dan kesempatan emas itu pun hangus.
Pada Piala Dunia 2022, momen macam itu pun terjadi. Berikut kompilasi tendangan penalti yang digagalkan kiper di Piala Dunia 2022.
1. Robert Lewandowski (Polandia vs Meksiko)

Pada laga pembuka Grup C antara Polandia dan Meksiko, Robert Lewandowski mendapat kesempatan mencetak gol melalui titik putih. Hadiah itu diberikan setelah Lewandowski ditarik dan dijatuhkan Hector Moreno di kotak penalti.
Sayangnya, striker Barcelona itu gagal mengubah skor setelah tendangan digagalkan Guillermo Ochoa. Sebaliknya, Meksiko walaupun menguasai jalannya pertandingan mampu menjebol gawang kawalan Szczęsny. Hasilnya, kedua tim harus berbagi angka.
2. Alphonso Davies (Kanada vs Belgia)

Alphonso Davies berpeluang membawa timnya unggul lebih dahulu kala berjumpa Belgia. Kanada dihadiahi tendangan penalti setelah Yannick Carasco melakukan handball di kotak terlarang. Sayangnya, arah tendangan Davies selaku ekskutor terbaca Thibaout Cortouis.
Sebaliknya, Belgia justru berhasil unggul melalui sontekan Michy Batshuayi pada menit ke-44. Hasilnya, Kanada harus menelan kekalahan pada laga tersebut.
3. Salem Al-Dawsari (Arab Saudi vs Polandia)

Salem Al-Dawsari sempat jadi pahlawan ketika golnya mengantarkan Arab Saudi memenangi laga perdana Grup C lawan Argentina. Namun, pada laga kedua menghadapi Polandia, ia justru mengalami kemalangan.
Al-Dawsari sebenarnya punya peluang besar mencetak gol lewat titik putih. Kiper Polandia, Wojciech Szczęsny, dengan rekor penyelamatannya ternyata mampu membaca arah bola dan menangkis sepakan Al-Dawsari. Arab Saudi gagal menyamakan kedudukan dan harus menerima kekalahan 0-2 dari Polandia.
4. Lionel Messi (Argentina vs Polandia)

Pada laga penutup Grup C, Argentina dipertemukan dengan Polandia yang sudah menang melawan Arab Saudi. Mengincar kemenangan, Argentina pun melancarkan serangan sejak awal, tetapi pertahanan Polandia yang kokoh sulit untuk ditembus.
Peluang untuk Argentina datang ketika tangan Szczęsny mengenai muka Messi di area kritis. Messi ditunjuk sebagai eksekutor, tetapi sepakannya dari titik penalti berhasil ditepis Szczęsny.
Meski gagal unggul pada babak pertama, La Albiceleste akhirnya keluar sebagai pemenang berkat dua gol dari Julian Alvarez dan Alexis Mac Allister. Argentina keluar sebagai juara grup meski sempat kalah pada laga perdana.
5. Andre Ayew (Ghana vs Uruguay)

Pada laga penutup Grup H, Uruguay menargetkan kemenangan atas Ghana untuk membuka jalan ke babak 16 besar. Petaka untuk Uruguay datang pada menit ke-17, ketika wasit memberikan hadiah penalti untuk Ghana setelah Rochet menjatuhkan Kudus di kotak penalti.
Kesempatan emas Ghana untuk mencetak angka pada menit awal gagal setelah sepakan Andre Ayew berhasil ditepis Rochet. Pantulannya kemudian diamankan pemain belakang Uruguay.
Uruguay akhirnya bermain lebih agresif dan berusaha terus menusuk ke pertahanan Ghana. Giorgian de Arrascaeta mencetak brace untuk negaranya pada menit ke 29 dan 32. Sampai peluit akhir dibunyikan, skor 2-0 bertahan untuk kemenangan Uruguay.
Tendangan penalti merupakan kesempatan emas bagi suatu tim untuk menyelamatkan diri dari kekalahan atau setidaknya mengungguli lawan. Namun, peluang besar tidak sama dengan kesuksesan. Faktor mentalitas hingga performa kiper tidak bisa diabaikan dalam kasus ini.