Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Blunder Fatal yang Menyebabkan Gagal Juara, dari Karius Hingga Messi

the42.ie

Blunder alias kesalahan fatal adalah salah satu hal yang paling dihindari pesepakbola. Itu karena selain memalukan bagi dirinya, blunder juga bisa merugikan tim. Satu momen blunder bisa membuat kerja keras seluruh tim untuk meraih hasil bagus jadi sia-sia.

Sebuah blunder mungkin bisa termaafkan jika tidak terlalu berpengaruh pada hasil pertandingan. Tapi kalau sampai jadi penyebab kekalahan tim, efeknya jelas jauh lebih buruk. Apalagi kalau kekalahan itu terjadi di partai yang sangat penting. Seperti misalnya enam blunder fatal berikut, yang membuat peluang meraih gelar juara jadi sirna begitu saja.

1. Oliver Kahn, final Piala Dunia 2002

thesefootballtimes.co

Perjalanan timnas Jerman di Piala Dunia 2002 terbilang cukup mulus. Setelah berhasil jadi juara grup E, Der Panzer lanjut menumbangkan lawan-lawanya di babak knock-out, mulai dari Paraguay, Amerika Serikat, dan tuan rumah Korea Selatan, hingga akhirnya sampai ke babak final.

Salah satu kunci sukses Jerman melangkah ke final adalah penampilan gemilang kiper Oliver Kahn di bawah mistar. Kahn hanya kebobolan satu gol dari 6 laga babak grup hingga semifinal. Namun di partai terpenting sepanjang turnamen, ia justru membuat kesalahan fatal.

Ya, Kahn gagal menangkap bola tendangan Rivaldo dari luar kotak penalti dengan sempurna. Bola liar pun jatuh ke kaki Ronaldo yang dengan mudah menceploskan bola. Di akhir laga Jerman kalah 0-2, dan Kahn sendiri mengakui bahwa kesalahan itu adalah kesalahan terbesar yang pernah ia buat sepanjang kariernya, seperti dikutip dari The Guardian.

2. Loris Karius, final Liga Champions 2017-18

givemesport.com

Kiper asal Jerman lain yang pernah membuat blunder fatal di babak final adalah Loris Karius. Bedanya, kesalahan Karius gak hanya terjadi sekali, tapi dua kali. Menghadapi Real Madrid di final Liga Champions 2017-18, Karius memberi "hadiah" gol untuk Karim Benzema karena bola lemparannya dipotong dengan mudah oleh Benzema hingga membuat Madrid unggul 1-0.

Setelah itu asa Liverpool sempat dibangkitkan oleh Sadio Mane yang menyamakan kedudukan. Tapi Karius lagi-lagi membuat kesalahan kala bola tangkapannya mengantisipasi sepakan Gareth Bale terlepas dan masuk gawang. Gol kedua Bale lalu mengunci laga menjadi kemenangan Madrid 3-1, dan Karius hanya bisa menangis meminta maaf kepada suporter The Reds di akhir laga.

3. John Terry, final Liga Champions 2007-08

dailymail.co.uk

Kesalahan fatal juga pernah dilakukan bek Chelsea John Terry di final Liga Champion. Kala itu final Liga Champions 2007-08 dan Chelsea harus melewati adangan Manchester United untuk mengangkat trofi Liga Champions pertama mereka. Laga alot berakhir dengan skor 1-1 hingga penentuan hasil harus dilakukan lewat adu penalti.

Kegagalan Cristiano Ronaldo membuat The Blues punya peluang emas pada tendangan terakhir. John Terry pun maju, dan jika ia berhasil maka Chelsea akan jadi juara. Namun apa daya, kesalahan plus nasib sial membuat Terry terpeleset dan gagal mencetak gol. Pada akhirnya adu penalti dimenangkan MU, dan Setan Merah pun berpesta di atas nelangsa yang dirasakan Terry.

4. Steven Gerrard, laga Premier League 2013-14

talksport.com

Blunder fatal bukan dominasi pemain bertahan semata. Mereka di barisan gelandang dan penyerang pun bisa melakukannya. Salah satunya adalah Steven Gerrard. Pencinta sepakbola pasti ingat betul insiden terpelesetnya Gerrard yang menyebabkan Demba Ba mencetak gol untuk mengawali kekalahan Liverpool dari Chelsea pada pekan ke-36 Premier League 2013-14.

Meski bukan terjadi di partai final, blunder itu terbukti fatal karena jadi salah satu sebab Liverpool gagal mempertahankan posisi puncak dari kejaran Manchester City. Pada akhir musim, City sukses mengejar Liverpool sekaligus memusnahkan peluang terbesar Gerrard mengangkat trofi Premier League sepanjang kariernya.

5. Zinedine Zidane, final Piala Dunia 2006

as.com

Bahkan pemain sekelas Zinedine Zidane pun pernah membuat blunder fatal yang jadi salah satu sebab kegagalan timnya di partai final. Bedanya Zidane tidak membuat blunder dalam permainannya, tapi dalam mengontrol emosinya. Di partai final Piala Dunia 2006 antara Prancis melawan Italia, amrah Zidane meledek hingga menanduk Marco Materazzi dan harus diusir wasit.

Memang, aksi Zidane itu dipicu provokasi dari Materazzi. Namun sebagai kapten Zidane harusnya bisa menjaga emosinya supaya tidak merugikan tim. Dilansir dari Givemesport, Materazzi sendiri menyangkal telah melakukan hinaan pada ibunda Zidane, tak seperti rumor yang beredar. Yang pasti, keluarnya Zidane menjadi awal kegagalan Prancis menjadi juara dunia kala itu.

6. Lionel Messi, final Copa America 2016

cbssports.com

Terakhir, bahkan pemain yang disebut-sebut sebagai pemain terbaik abad 21 Lionel Messi pun pernah membuat kesalahan yang berujung kegagan timnya meraih trofi. Kejadiannya pada tahun 2016 di final Copa America antara Argentina melawan Chile.

Laga normal berakhir 0-0, dan pada babak adu penalti Messi gagal menjalankan tugas sebagai algojo pertama hingga akhirnya Argentina kalah 2-4. Gagal penalti memang hal yang jamak di sepakbola, tapi yang membuat kegagalan itu begitu fatal adalah itu kegagalan ketiga beruntun Argentina di partai final, setelah Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015.

Messi bahkan sampai memutuskan pensiun dari timnas setelah itu, meskipun belakangan ia membatalkan keputusan tersebut. Laman As juga menyebut bahwa Messi sampai menangis sesenggukan di ruang ganti pada jam 2 pagi keesokan harinya. Jelas, bagi Messi, blundernya itu adalah salah satu yang terburuk di hidupnya.

Itulah enam blunder fatal yang pernah dilakukan pemain hingga menyebabkan timnya kehilangan kesempatan jadi juara. Kalau menurutmu, blunder mana yang paling fatal?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
erwanto
Editorerwanto
Follow Us