Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pemain Manchester United Bisa Terdepak Usai Ratcliffe Datang

Raphael Varane (twitter.com/raphaelvarane)
Raphael Varane (twitter.com/raphaelvarane)

Jakarta, IDN Times - Kedatangan Sir Jim Ratcliffe di kursi direksi Manchester United bisa berdampak besar pada nasib sejumlah pemain. Mereka bisa saja terdepak setelah Ratcliffe hadir.

Dengan memegang 25 persen saham klub, Ratcliffe memang memiliki kuasa di sektor teknis. Dia akan diberi peran demi menentukan kebijakan teknis dan operasional di MU.

Artinya, urusan transfer, penunjukkan manajer, hingga filosofi MU, bisa ditentukan oleh Ratcliffe lewat hak veto yang dimilikinya. Lewat kuasanya, Ratcliffe pun sudah memiliki rencana mendepak tujuh pemain MU di musim dingin hingga panas 2024. Siapa saja ya?

1. Mereka yang didepak

Jadon Sancho (manutd.com)
Jadon Sancho (manutd.com)

Dilansir Daily Mirror, tujuh pemain yang berpotensi didepak adalah Jadon Sancho, Donny van de Beek, Anthony Martial, Raphael Varane, Casemiro, Victor Lindeloef, hingga Antony. Mereka dianggap tak memberikan dampak buat MU sejauh ini.

Sancho dan Van de Beek memang sudah harus dibuang. Van de Beek tak memiliki peran atau kontribusi apapun buat Setan Merah, sementara Sancho yang sempat berulah, dianggap sebagai kayu mati dan pembelian gagal.

2. Dua jebolan Madrid yang tak sesuai ekspektasi

Casemiro (twitter.com/Casemiro)
Casemiro (twitter.com/Casemiro)

Masuknya Varane dan Casemiro dalam daftar jual cukup menarik. Keduanya, menurut Ratcliffe, tak seharusnya dibeli MU atas berbagai alasan.

Selain karena usia, Varane dan Casemiro rentan cedera. Kontribusi keduanya, menurut Ratcliffe, juga minim.

Ini juga menjadi tindak lanjut dari kritik Ratcliffe ketika MU mendatangkan Varane dan Casemiro. Di awal kedatangannya, Ratcliffe heran MU mau beli keduanya karena harganya kemahalan.

3. Ada yang banyak gaya bakal dijual

Antony (instagram.com/antony00)
Antony (instagram.com/antony00)

Untuk Lindeloef, Martial, dan Antony, mau dijual atas alasan performa. Ketiganya kesulitan menunjukkan konsistensinya.

Lindeloef gak bisa main konsisten karena sering cedera. Terkadang, ketika main dia tangguh, tapi di laga lainnya bisa saja rapuh.

Sementara, Martial memang rajin cetak gol kalau main, namun gayanya terlalu stylish. Antony, seperti yang disebut warganet, dianggap terlalu banyak gaya ketika berlaga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us