Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Striker yang Dibuang Arsenal sebelum Krisis Penyerang

ilustrasi stadion sepak bola, Emirates Stadium (pexels.com/Huy Phan)
ilustrasi stadion sepak bola, Emirates Stadium (pexels.com/Huy Phan)
Intinya sih...
  • Arsenal mengalami krisis lini depan setelah kehilangan beberapa striker, termasuk Aubameyang dan Lacazette.
  • Banyak striker yang dilepas Arteta berhasil tampil apik di klub baru, seperti Aubameyang di Al-Qadsiah dan Lacazette di Lyon.
  • Krisis striker ini juga menimpa pemain muda seperti Balogun, Nketiah, Plange, Biereth, dan Matthews yang harus mencari klub baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Arsenal saat ini tengah mengalami krisis di lini depan. Kehilangan Gabriel Jesus, Kai Havertz, Bukayo Saka, dan Gabriel Martinelli memberikan dampak besar bagi tumpulnya lini serang The Gunners. Arteta bahkan harus mencoba menempatkan Mikel Merino sebagai striker dadakan. Namun, taktik ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Menariknya, sejak bergabung pada 2019, Arteta telah melepas banyak striker. Beberapa dari mereka berhasil sukses di klub baru, sementara yang lain mengalami kesulitan. Apakah ini karma yang harus dibayar Arteta? tidak ada yang tahu. Penasaran di manakah semua pemain tersebut saat ini?

1. Pierre-Emerick Aubameyang kini bermain di Saudi Pro League

Membuang Pierre-Emerick Aubameyang adalah salah satu keputusan besar Mikel Arteta. Striker asal Gabon ini dilepas pada Januari 2022 setelah hubungannya dengan sang pelatih memburuk. Meski sempat menunjukkan performa yang membaik bersama Barcelona dan Marseille, Aubameyang tidak pernah kembali ke performa terbaiknya.

Kini, pada usia 35 tahun, Aubameyang bermain di Saudi Pro League bersama Al-Qadsiah. Di klub tersebut, ia mampu menunjukkan tajinya dengan mencetak sedikitnya sepuluh gol. Meski tak lagi bermain di level tertinggi, nama Aubameyang tetap jadi salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki The Gunners. Selama di Emirates, ia menorehkan 92 gol dan 20 assist dalam 163 penampilan di seluruh kompetisi.

2. Alexandre Lacazette kembali bersinar setelah balik ke Prancis

Alexandre Lacazette tampak seperti kehabisan bensin pada musim terakhirnya di Arsenal. Ia hanya bisa mencetak 4 gol dalam 30 penampilan di English Premier League. Banyak yang mengira karier sepak bola telah habis pada musim terakhirnya bersama The Gunners. Namun, sejak kembali ke Prancis, ia seperti terlahir kembali.

Dalam 102 penampilan, Lacazette telah mencetak 63 gol dan memberikan 13 assist sejak bergabung dengan Lyon. Pada 2024/2025, ia rata-rata mencetak 1 gol tiap 150 menit. Performanya ini membuktikan ia masih memiliki kualitas sebagai striker top Eropa.

3. Folarin Balogun dilego Arsenal meski pada masa peminjaman di klub lain bermain bagus

Folarin Balogun sempat menjadi prospek menjanjikan setelah tampil ciamik saat dipinjamkan kepada Stade Reims pada 2022/2023. Banyak fans Arsenal yang berharap ia akan mendapatkan kesempatan di tim utama. Namun, klub berpikir sebaliknya. Mereka memilih untuk menjual sang pemain selagi nilainya masih tinggi. 

Raksasa Prancis, AS Monaco, bergerak cepat mengamankan jasanya dengan mahar 33 juta euro atau Rp561 miliar. Sejak bergabung dengan klub Ligue 1 Prancis tersebut, pemain berusia 23 tahun ini mencatatkan 11 gol dan 8 assist dalam 42 pertandingan. Ia memiliki rata-rata 1 gol tiap 131,9 menit, menandakan Balogun memiliki potensi untuk menjadi striker papan atas.

4. Eddie Nketiah belum menemukan top performa bersama Crystal Palace

Eddie Nketiah merasa tidak mendapatkan cukup menit bermain di Arsenal. Striker Inggris ini akhirnya memutuskan hengkang ke Crystal Palace dengan biaya transfer sekitar 30 juta euro atau Rp511 miliar. Keputusan ini disambut baik oleh The Eagles, yang berharap ia bisa menjadi solusi di lini depan mereka.

Namun, sejauh ini, perjalanannya di Selhurst Park belum berjalan sesuai harapan. Sejak bergabung, ia belum berhasil mencetak gol di liga. Meski begitu, Nketiah telah mencetak dua gol di EFL Cup. Fans Crystal Palace berharap ia segera menemukan ritme terbaiknya dan memberikan kontribusi maksimal bagi klub kesayangannya.

5. Luke Plange lebih sering dipinjamkan kepada klub lain setelah bergabung ke Crystal Palace

Plange meninggalkan Arsenal pada 2021 dan bergabung dengan Derby County. Ia langsung mencetak 3 gol dalam 8 penampilan Championship pada musim debutnya. Performanya menarik minat klub Premier League, Crystal Palace, untuk meminangnya ke Selhurst Park.

Namun, sejak bergabung dengan Palace pada 2022, ia belum mendapatkan kesempatan bermain di tim utama. Ia lebih sering dipinjamkan kepada klub lain untuk mendapat jam terbang lebih banyak. Saat ini, ia dipinjamkan kepada Motherwell. Masa depannya di Palace masih tanda tanya.

6. Mika Biereth satu tim dengan Balogun di AS Monaco

Setelah sukses menjalani masa peminjaman di Sturm Graz, Mika Biereth kemudian dibeli Monaco dengan harga murah. Ia dibeli pada Januari 2024 dengan harga 12 juta euro atau Rp204 miliar. Biereth langsung menunjukkan kualitasnya di Ligue 1.

Bersama Monaco, Biereth memberikan dampak signifikan bagi lini depan. Dalam 6 pertandingan pertamanya di Ligue 1, ia berhasil mencetak 7 gol dan 1 assist bersama AS Monaco. Performa apiknya membuatnya menjadi salah satu pemain muda yang patut diperhatikan.

7. Alfie Matthews hengkang setelah 11 tahun bermain di akademi Arsenal

Alfie Matthews adalah produk akademi Arsenal yang dilepas pada 2020. Setelah 11 tahun bersama klub, ia memutuskan untuk mencari kesempatan baru. Ia sempat bergabung dengan Crystal Palace U-21, tetapi hanya bertahan selama 1 tahun.

Ia kesulitan menemukan tempat di tim utama dan akhirnya turun ke kompetisi nonliga. Kariernya terus menurun setelah gagal menembus level atas sepak bola Inggris. Kini, pada usianya ke 23 tahun, Matthews bermain untuk Dover Athletic di kasta ketujuh sepak bola Inggris.

Krisis striker yang dialami Arsenal saat ini bisa menjadi pelajaran bagi Mikel Arteta. Sejak datang pada 2019, ia banyak membuang striker, banyak nama besar. Naasnya, beberapa nama yang dibuang berhasil tampil apik, seperti Alexandre Lacazette. Apakah ini karma untuk Arteta? Tidak ada yang tahu pasti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Luthfi Maruf
EditorMuhamad Luthfi Maruf
Follow Us