Pamor Bologna masih kalah jauh dibanding klub-klub besar Italia lain, semacam Juventus, Inter Milan, atau AC Milan. Status tersebut tampak pula dari pencapaian individual para pemain mereka di Serie A Italia.
Sejak kompetisi ini mulai digelar pada 1929/1930, hanya ada delapan penggawa I Rossoblu yang mampu mencetak 20 gol dalam semusim. Siapa mereka?
Bruno Maini mencetak 20 gol untuk Bologna pada musim perdana Serie A (1929/1930). Kontribusinya tersebut mengantarkan mereka berakhir di posisi kelima. Di daftar top skor, Maini kalah jauh dari Giuseppe Meazza (Inter Milan) yang mengemas 31 gol.
Maini membela Bologna pada 1928--1941. Selama itu, ia mempersembahkan empat trofi Serie A. Maini juga pernah membela Livorno dan Ferrara. Lahir di Bologna pada 9 Januari 1908, Maini meninggal pada 30 Mei 1992.
Angelo Schiavio masih menjadi pemain Bologna satu-satunya yang bisa mencetak minimal 20 gol dalam semusim di Serie A hingga dua kali. Sosok yang lahir pada 15 Oktober 1905 ini melakukannya untuk pertama kali pada 1931/1932. Ia mencetak 25 gol dan membawa Bologna berakhir di peringkat ketiga. Schiavio lantas berbagai status top skor dengan Pedro Petrone (AC Florenz) yang mencatatkan jumlah yang sama.
Semusim kemudian, Schiavio menyumbang 28 gol. Sayangnya, pria yang meninggal pada 17 April 1990 ini kehilangan gelar top skor karena kalah dari Felice Borel (Juventus) yang mencetak 29 gol. Di Serie A 1932/1933, Bologna juga kembali gagal menjadi juara meski pencapaiannya meningkat dari musim sebelumnya. Mereka menjadi runner-up di bawah Juventus.
Setelah cukup lama, Ettore Puricelli akhirnya menjadi pemain Bologna selanjutnya yang berhasil mencetak 20 gol di Serie A. Ia menorehkan 22 gol pada 1940/1941. Hebatnya, catatan tersebut ikut membantu Bologna menjadi juara. Makin sempurna, Puricelli pun berhasil memenangkan penghargaan top skor.
Bologna hanya bisa berakhir di posisi keenam di Serie A 1948/1949. Istvan Mike menjadi pencetak gol terbanyak tim dengan 20 gol. Namun, di daftar top skor, penyerang asal Hungaria ini kalah dari rekan sekompatriotnya, Istvan Nyers. Pemain Inter Milan tersebut mencetak 26 gol. Selain Nyers, Mike juga tertinggal dua gol dari bomber Inter Milan lainnya, Amedeo Amadei.
Gino Pivatelli masih tercatat sebagai pemain Bologna dengan koleksi gol terbanyak dalam semusim di Serie A. Ia mampu mencapai 29 gol pada 1955/1956 sekaligus merebut gelar top skor kompetisi. Sayangnya, di klasemen akhir, Bologna hanya bisa duduk di posisi kelima.
Bologna meraih trofi Serie A terakhirnya per 2024/2025 ini pada 1963/1964. Kesuksesan tersebut tidak terlepas berkat kontribusi Harald Nielsen yang bisa menyumbang 21 gol. Penyerang asal Denmark ini pun sekaligus menasbihkan diri sebagai top skor kompetisi.
Roberto Baggio bergabung dengan Bologna dari AC Milan pada awal 1997/1998. Ia hanya bertahan selama semusim. Baggio meninggalkan Bologna dengan sumbangan 22 gol di Serie A. Ia membantu tim berakhir di posisi kedelapan. Setelah itu, Baggio bergabung dengan Inter Milan.
Per 2023/2024, pemain Bologna terakhir yang bisa mencetak minimal 20 gol dalam semusim di Serie A adalah Marco Di Vaio. Penyerang asli Italia ini melakukannya pada 2008/2009. Saat itu, Di Vaio mencetak 24 gol. Ironisnya, Bologna hanya berakhir di posisi 17. Ini memang musim perdana mereka kembali bermain di Serie A setelah menghuni Serie B selama 3 musim.
Pada 2024/2025, Ricardo Orsolini menjadi sumber gol utama Bologna di Serie A. Per 10 Mei 2025, ia sudah mencetak 13 gol. Orsolini memiliki dua pertandingan jika ingin mengikuti jejak delapan pemain di atas. Mampukah ia mencetak 20 gol sebelum musim ini selesai?