Ajaib! 5 Laga Comeback Terbaik Klub Premier League di Pentas UCL!

Laga adu gengsi terjadi di babak 16 besar UCL musim 2018-2019 antara Manchester United Vs PSG. Pada leg pertama Mbappe dan kawan-kawan sukses mempermalukan Manchester United di Old Trafford dengan skor 0-2, hasil ini dapat membuat PSG lebih nyaman untuk menghadapi leg kedua di Stade de France.

Namun apadaya, pada saat itu mental juara lah yang menentukan. Manchester United berhasil comeback dan memenangkan laga dengan skor 3-1, unggul agresivitas gol tandang. Drama terjadi ketika gol pertama Manchester United yang dicetak oleh Romelu Lukaku didapat dari buah kesalahan pemain belakang PSG. PSG sempat membalas dengan 1 gol yang dicetak oleh Bernat. Bukannya fokus untuk memperkuat pertahanan, Romelu Lukaku berhasil mencetak gol kedua untuk Manchester United. Gol tercipta akibat blunder kiper veteran Gianluggi Buffon, yang salah menangkap bola.

Drama ditutup di menit 90+3 ketika VAR menangkap pemain PSG melakukan handsball di kotak penalti. Marcush Rashford sebagai algojo berhasil mencetak gol ke-3 untuk MU melauli titik putih dan menghantarkan Manchester United lolos ke babak 8 besar, sekaligus mencetak rekor dengan menjadi tim pertama dalam sejarah UCL yang mampu lolos setelah kalah dengan selisih gol di kandang pada leg pertama.

Setelah tertinggal 0-1 di kandangnya sendiri, Tottenham Hotspurs menjalani laga berat di belanda ketika melawan Ajax Amsterdam. Harapan semakin kecil ketika Ajax berhasil unggul 2-0 di babak pertama. Namun, semangat pantang menyerah berhasil menciptakan keajaiban. Lucas Moura benar-benar menjadi pahlawan pada laga tersebut, ia berhasil menciptakan hat-trick dan membuat skor menjadi 3-2 pada akhir laga, sekaligus Tottenham Hotspur lolos ke final berkat agresivitas gol tandang. Laga ini juga untuk pertama kalinya dalam sejarah klub mereka mencapai final UCL.

Di semfinal lainnya musim 2018-2019, terjadi juga comeback fenomenal Liverpool atas Barcelona. Laga ini menjadi menarik karena mantan 2 pemain Liverpool yaitu Suarez dan Coutinho hijrah ke Barcelona karena ingin menjuarai UCL.

Tertinggal 3-0 di Camp Nou, Liverpool harus berjuang keras jika ingin lolos ke final. Hal ini semakin sulit karena 2 pilar Liverpool di lini serang yakni Firmino dan Mo Salah tidak dapat bermain. Gol pertama Liverpool dicetak cepat oleh Origi pada menit ke tujuh. Drama dimulai ketika gol kedua dan ketiga Liverpool dicetak oleh pemain pengganti yakni Wijnaldum menggantikan Milner yang cedera.

Barcelona berusaha keluar dari tekanan dengan beberapa kali melakukan serangan, namun berhasil digagalkan lini pertahanan Liverpool. Euforia luar biasa terjadi di menit 79, Origi sukses menyambut umpan cepat Alexander-Arnold dari situasi tendangan sudut, skor pun berbalik unggul aggregat untuk Liverpool dengan skor 4-3 hingga akhir pertandingan. 

Tak ada yang menyangka bahwa Chelsea bisa menembus final Liga Champions Eropa, terlebih lawan yang mereka hadapi di semifinal adalah Barcelona tim yang paling dijagokan pada saat itu. Banyak yang memprediksi gelar juara akan jatuh ke lawannya di laga final yakni Bayern Muenchen, terlebih laga final tersebut di helat di markas besar DIe Roten yakni Allianz Arena yang tentu menjadi motivasi untuk merayakan kemenangan di rumah sendiri. Sepanjang laga Bayen Muenchen lebih banyak menekan, sementara Chelsea hanya beberapa kali mengancam gawang Emanuel Neuer lewat serangan balik.

Kebuntuan pecah di menit 83, ketika Thomas Muller berhasil mencetak gol lewat sundulan. Kubu tuan rumah terus bersorak girang karena hanya sisa 7 menit waktu normal mereka akan merasakan gelar juara. Drama dimulai ketika menit 88, Juan Mata yang melakukan tendangan sudut, memberikan umpannya ke kotak penalti yang berhasil disambut oleh tandukan Didier Drogba dan membuat skor kembali imbang 1-1.

Laga kembali di perpanjang 2x15 menit, sebenarnya Die Roten memiliki kesempatan untuk unggul melalui titik putih pada perpanjangan waktu, namun sayang Arjen Robben gagal mengeksekusinya. Pada akhirnya Chelsea dinobatkan sebagai juara setelah menang adu penalti dengan skor 4-3.

Laga penuh drama dan keajaiban ini di helat di Instanbul. Pada laga ini Ac Milan berada di atas angin dengan unggul 3-0 terlebih dahulu di babak pertama, bahkan gol tercipta pada menit pertama yang dicetak oleh Maldini.

Liverpool yang dilatih oleh Rafael Benitez saat itu berjuang keras pada paruh kedua pertandingan. Tekanan demi tekanan terus dilakukan Liverpool, al hasil mereka berhasil mencetak gol pada menit 54. Gol kedua dicetak pada menit 56 oleh Vladimir Smicer, setelah memanfaatkan bola muntah dari sepakan Xabi Alonso, gol penyama kedudukan dicetak pada menit 60 melalui titik putih. Xabi Alonso yang menjadi algojo sukses menggentarkan sekali lagi jala gawang Nelson Dida.

Total dalam kurun waktu 15 menit Liverpool berhasil menyamakan kedudukan. hingga babak perpanjangan waktu 2x15 skor tetap imbang 3-3. Pada akhirnya Dudek benar-benar menjadi pahlawan dengan menggagalkan 2 penalti dari Pirlo dan Andriy Shevchenko. Liverpool akhirnya meraih gelar juara setelah menang adu penalti dengan skor 2-3.

Itulah beberapa laga comeback terbaik klub Premier League di UEFA Champions Eropa.  Adakah klub kebanggaanmu?