Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Pele (fifa.com)

Jakarta, IDN Times - Ribuan orang memadati pemakaman legenda Brasil, Pele, yang dihelat di Santos pada Senin (2/1/2023) waktu setempat atau Selasa (3/1/2022) WIB. Orang-orang memberikan penghormatan terakhir mereka, tak terkecuali Presiden FIFA, Gianni Infantino. 

Dilansir Daily Mirror, kibaran bendera serta nyanyian kesedihan mengiringi prosesi pemakaman Pele. Tidak hanya berupa nyanyian dan kibaran bendera, para warga Brasil yang hadir pun memberikan tribute mereka masing-masing bagi sang legenda.

1. Banyak orang bertelanjang kaki

Pele. (diplomatasnews.com)

Dalam prosesi pemakaman Pele, rupanya banyak juga yang bertelanjang kaki. Tidak hanya orang dewasa, rupanya ada anak-anak juga yang turut bertelanjang kaki. Ada maksud tersendiri di balik tindakan mereka.

Tindakan ini dilakukan untuk mengenang masa-masa perjuangan Pele ketika masih kecil. Saat itu, Pele yang berasal dari keluarga sederhana kesulitan membeli sepatu bola, sehingga lebih banyak bermain bola dengan kaki telanjang.

2. Kesedihan dan kebahagiaan dalam satu waktu

sportscrunch.in

Salah seorang fan yang menghadiri pemakaman, Rodrigo Belem, berkata ada kesedihan sekaligus kebahagiaan yang terasa dalam pemakaman Pele ini. Kenapa demikian?

"Memang, ini adalah acara pemakaman. Ada kesedihan. Namun, selain kesedihan, ada juga kebahagiaan, karena ini serasa seperti karnaval, merayakan, kepergian salah satu pesepak bola terbaik yang pernah ada," ujar Belem.

3. Satu stadion di sebuah negara harus dinamai Pele

Pele, legenda sepak bola yang telah meraih 3 trofi Piala Dunia. (twitter.com/Pele)

Hadir langsung dalam acara pemakaman, Infantino tampak menghibur istri Pele, Marcia dan anaknya, Edinho. Infantino juga meminta agar satu stadion dari setiap negara di dunia dinamai Pele, sebagai bentuk penghormatan.

"Kami akan meminta satu stadion dari setiap negara di dunia untuk dinamai dengan Pele. Bagaimanapun, dia adalah salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa," ujar Presiden FIFA tersebut.

Editorial Team