Alasan FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Jakarta, IDN Times - Ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, bagaikan rezeki nomplok buat Indonesia. Itu merupakan hadiah manis usai kecewa akibat gagal menggelar Piala Dunia U-20 yang dipindahkan ke Argentina.
Terlebih, status sebagai tuan rumah diberikan FIFA tanpa adanya proses bidding dari PSSI. Indonesia ditunjuk menggantikan Peru yang sebelumnya jadi penyelenggara ajang ini.
Spekulasi Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 memang sempat muncul usai batal menggelar Piala Dunia U-20. Namun, PSSI selalu membantah isu tersebut sebelum akhirnya resmi ditunjuk FIFA.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun mengungkap sejumlah poin yang membuat FIFA kembali mempercayakan Indonesia. Apakah itu?
1. Indonesia sukses beri pembuktian

Menurut Erick, kepercayaan itu kembali diberikan FIFA usai sepak bola tanah air berhasil memberikan bukti nyata terkait transformasi sepak bola.
Standar sepak bola Indonesia sudah meningkat. Klaim Erick, FIFA sampai menyanjung jamuan Indonesia terhadap Palestina dan Argentina beberapa waktu lalu.
"FIFA melihat penyelenggaraan yang dilakukan Indonesia saat melawan Palestina dan Argentina itu luar biasa standarnya. Mereka memberikan pujian. Palestina dan Argentina juga menyampaikan bahwa Indonesia punya standar yang tinggi," kata Erick di Mabes Polri, Senin (26/6/2023).
2. Serius gencarkan transformasi

Klaim Erick, FIFA juga takjub dengan keseriusan transformasi sepak bola Indonesia. Mereka telah menerima blueprint atau cetak biru milik PSSI.
"Ini sebagai bukti nyata bahwa indonesia siap menstandarisasi fasilitas yang ada dan tentu yang diapesiasi FIFA ketika kita dilihat serius membangun tim nasional kita," ujar Erick.
3. Persiapan mepet, PSSI gerak cepat

Hanya saja, PSSI harus kejar target lantaran persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 terbilang mepet. Ajang ini bakal kick-off pada 10 November 2023 mendatang.
Karena itu, Erick akan membentuk panitia penyelenggara, Selasa (27/6/2023). Tugas berat juga sedang dihadapi Bima Sakti, yang harus membentuk tim untuk bersinar di panggung dunia dalam waktu singkat.
"Besok saya baru mau rapat untuk pembentukan panitia. Nanti malam saya juga rapat dengan Bima Sakti (soal) seleksi di 9 kota dan menyiapkan training center apakah di Doha atau Eropa," kata Erick.