Alexander Isak, Bintang Swedia yang Tak Lupa dengan Tanah Leluhurnya

Berasa dari keluarga imigran asal Eritrea

Bagi Swedia, Alexander Isak merupakan bintang masa depan mereka. Isak digadang-gadang sebagai suksesor sempurna Zlatan Ibrahimovic sebagai mesin gol utama. Kariernya yang harum bersama Newcastle United membuat Isak makin dipercaya sebagai aset penting Swedia pada masa depan.

Isak sejatinya bukan penduduk Swedia asli. Ia hanyalah anak dari keluarga imigran. Leluhur Isak berasal dari Eritrea, sebuah negara di Afrika yang masih menerapkan nilai-nilai semangat tradisional. Dengan segala kesuksesan yang ia peroleh, Isak tak melupakan Eritrea. Ia berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sana.

1. Tumbuh di kawasan imigran yang kuat

Alexander Isak, Bintang Swedia yang Tak Lupa dengan Tanah LeluhurnyaAlexander Isak (instagram.com/nufc)

Alexander Isak lahir di Solna, Swedia, pada tahun 1999. Solna berada di kawasan pinggiran kota Stockholm yang menjadi tempat komunitas imigran Eritrea yang melarikan diri ke Swedia. Di kawasan ini, Isak tinggal bersama kedua orangtua dan saudara kandungnya, Sened Teame.

Orangtua Isak pergi dari Eritrea karena konflik peperangan. Dilansir GOAL, Eritrea memiliki rekam jejak konflik yang sangat parah. Negara di sebelah timur bagian Afrika ini memiliki catatan hak asasi manusia terburuk di dunia. Pergolakan politik dan konflik etnis sering terjadi sehingga banyak penduduk melarikan diri.

2. Menerapkan semangat ala The Eritrean Way

Alexander Isak, Bintang Swedia yang Tak Lupa dengan Tanah LeluhurnyaAlexander Isak (twitter.com/NUFC)

Prinsip ala masyarakat Eritrea yang tercermin dalam ungkapan The Eritrean Way diterapkan oleh Isak. Ia tak melupakan tanah leluhurnya itu. Dari Eritrea, ia menekuni banyak nilai berharga yang diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat berlatih.

Penduduk Eritrea memiliki jiwa kuat, patriotis, dan juga penuh kebanggaan. Latar belakang ini yang membantu kehidupan Isak. Perpaduan antara budaya Eritrea dan Swedia mampu diterapkan dengan baik olehnya.

Isak memiliki etos kerja yang baik dan kedewasaan dalam menyikapi berbagai hal. Hal itu diceritakan secara langsung oleh eks pelatih atau pun rekam setimnya dahulu. Dari prinsip ini, Isak mampu beradaptasi dengan cepat dan mudah dicintai di mana pun ia berada.

Baca Juga: 5 Pemain Swedia dengan Gol Terbanyak di EPL, Alexander Isak Merangsek!

3. Mengikuti beberapa aksi sosial dalam pembangunan Eritrea

Alexander Isak, Bintang Swedia yang Tak Lupa dengan Tanah LeluhurnyaAlexander Isak saat berkunjung ke Eritrea (instagram.com/alex_isak)

Kesuksesan sebagai pemain sepak bola tak membuat Alexander Isak menjadi tinggi hati. Ia tetap membumi sesuai dengan nilai-nilai tradisi yang ia pelajari. Satu hal yang pasti, Eritrea selalu membekas di dalam ingatannya. Ia ingin negara leluhurnya itu bisa bangkit menjadi lebih baik.

Isak selalu terikat dengan Eritrea dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diwujudkan melalui beberapa program mulia. Pada tahun 2018, Isak berkunjung ke Eritrea saat libur kompetisi. Ia berkolaborasi dalam proyek sepak bola untuk anak-anak di sana.

"Aku melakukan hal yang sama ketika masih muda. Ini adalah proyek yang menarik dan menyenangkan melihat di mana anak-anak berkembang dan dibimbing," ungkap Isak dikutip dari GOAL.

Isak juga terlibat dalam berbagai kegiatan amal untuk pembiayaan program masyarakat di Eritrea. Ia mengirimkan donasi kepada organisasi yang menangani anak-anak kurang mampu. Tak berhenti sampai di situ, aksi mulia Isak terus berlanjut.

Pada tahun 2020, Isak melelang jersey dan sepatunya untuk organisasi Swedia bernama Min Stora Dag. Organisasi ini membantu anak-anak dengan penyakit serius atau disabilitas untuk mewujudkan impian dan keinginan mereka.

4. Penerus Zlatan Ibrahimovic di Timnas Swedia

Alexander Isak, Bintang Swedia yang Tak Lupa dengan Tanah LeluhurnyaAlexander Isak (instagram.com/alex_isak)

Semua hal yang Isak lakukan demi kemajuan Eritrea terus berjalan secara rutin. Sementara itu, di level tim nasional, Isak tetap berseragam Timnas Swedia. Ia digadang-gadang sebagai calon penerus ideal Zlatan Ibrahimovic dengan segala potensi yang dimilikinya.

Aksi Isak sejatinya sudah terlihat sejak lama. Ia memecahkan rekor langka di Timnas Swedia. Pada usia 17 tahun, 3 bulan, dan 22 hari, Isak menjadi pemain termuda yang pernah mencetak gol untuk tim nasional Swedia. Rekor ini baru terpecahkan setelah 105 tahun.

Di level klub, Isak juga tengah menikmati karier yang kompetitif. Ia menjadi tumpuan utama di lini serang Newcastle United. Semangat ala orang-orang Eritrea membantunya dalam menempuh karier di English Premier League.

Alexander Isak memiliki dorongan kuat untuk membantu Eritrea terus maju. Berbagai aksi mulia ia lakukan sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan negara.

Baca Juga: 7 Pemain Swedia di EPL 2023/2024, Ada Alexander Isak

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

:)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya