TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kirim Cuitan Bejat ke Rashford, Pelatih SSB Diciduk Polisi 

Dia ditangkap karena telah menghasut kebencian rasial

Tiga pemain Inggris, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka jadi korban rasisme usai Inggris gagal menjadi juara Piala Eropa 2020. (timesofisrael.com).

Jakarta, IDN Times - Polisi tak perlu waktu lama untuk menciduk pelaku rasisme terhadap Marcus Rashford. Seorang pelatih sekolah sepak bola di Worcester, Nick Scott, ditangkap karena menjadi salah satu yang diduga melontarkan ejekan rasis kepada Rashford.

Polisi menciduk Scott dengan barang bukti tangkapan layar cuitan di akun twitternya. Dalam akun twitternya, Scott terang-terangan mengejek Rashford.

"Marcus Rashford dan gelar MBE nya perlu dibakar. Kemasi barangmu dan kembali ke negaramu!" begitu cuitan Scott.

Parahnya, cuitan tersebut dikirim hanya beberapa menit setelah Rashford gagal mengeksekusi penalti ke gawang Gianluigi Donnarumma.

Atas cuitan ini, Scott diciduk polisi. Scott sempat menyangkal tindakannya. Dia mengaku kalau akun twitternya diretas oleh pihak tak bertanggung jawab dan menghapusnya di keesokan harinya. Polisi pada akhirnya melepas Scott dengan sejumlah pertimbangan.

Baca Juga: Pusingnya MU Tahu Rashford Absen Panjang di Awal Musim

1. Ditemukan tweet lainnya

skysports.com

Meski sudah membela diri, Scott tetap mendapat sanksi sosial. Lebih dari 500 balasan dari pengguna twitter menyerangnya, bahkan melarang Scott tampil di hadapan publik dalam event olahraga di berbagai level. 

Apalagi, ditemukan cuitan yang bernada rasis pula di akun twitternya. Cuitan itu muncul pada Agustus 2020 silam. Anehnya, Scott kembali berdalih kalau akunnya diretas.

Baca Juga: Pelukan Hangat dari Inggris untuk Bukayo Saka

2. Dukungan masyarakat

Dukungan masyarakat Inggris di depan mural Marcus Rashford. (twitter.com/MarcusRashford)

Menerima sejumlah serangan rasial, Rashford mengundang simpati. Dia mendapat dukungan dari seluruh elemen, baik secara langsung maupun lewat media sosial.

Tak cuma Rashford, korban rasial lainnya, Bukayo Saka dan Jadon Sancho, yang juga gagal eksekusi penalti, mendappat dukungan pula.

Bahkan, buat Rashford, warga melakukan aksi di depan muralnya yang sempat dirusak sejumlah oknum tak bertanggung jawab.

Pemerintah Inggris juga marah dengan serangan rasial yang dialamatkan kepada ketiganya. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, bahkan meminta secara langsung kepada polisi untuk menggelar investigasi khusus.

Baca Juga: Curhat Marcus Rashford Jadi Korban Rasisme Usai Gagal Penalti

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya