TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memaksa Pindah, 5 Pemain Top Ini Sukses Bersama Klub Barunya

Harry Kane akan menyusul?

Raheem Sterling (eurosport.com)

Rumor kepindahan Harry Kane dari Tottenham Hotspur semakin menguat. Hal ini diperjelas setelah ketidakhadirannya di sesi latihan The Lilywhites. Dilansir Talksport, Kane diharapkan bergabung dengan skuad Spurs lain pada Senin (2/8/2021) waktu setempat. Namun, hingga saat ini Kane masih belum berlatih bersama Spurs.

Hal tersebut kian memperbesar spekulasi bahwa Kane bakal bergabung dengan Manchester City. Terlebih lagi, The Cityzens butuh sosok penyerang andal usai ditinggal Sergio Aguero yang kontraknya sudah berakhir. Jika transfer tersebut benar-benar terjadi, Kane bisa dikatakan mengikuti jejak 5 pemain berikut ini yang memaksa untuk hengkang. Siapa saja pemain tersebut? Berikut ulasannya.

1. Dimitri Payet

Dimitri Payet (goal.com)

Dimitri Payet menjalani musim debut yang spektakuler bersama West Ham United. Dipinang dari Olympique Marseille, Payet sukses tampil impresif lewat segelintir gol menakjubkan yang ia cetak. Tak heran bila ia menjadi idola baru di kalangan fans The Hammers yang berharap Payet untuk bertahan lebih lama.

Payet juga dinominasikan sebagai salah satu kandidat Pemain Terbaik Premier League di musim 2015/2016. Namun, awan gelap justru mendatangi kariernya di klub London. Tawaran yang datang dari klub lamanya, Marseille, membuat Payet dilema. Tak perlu pikir panjang, ia langsung menerima tawaran itu dan segera balik ke Prancis.

Kepindahannya saat itu lantas ditentang oleh manajemen West Ham. Payet justru memaksa dan sempat tak mengikuti konferensi pers bersama sang pelatih, Slaven Bilic. Segala hal yang ia lakukan demi bisa kembali memperkuat Marseille akhirnya terwujud. The Hammers setuju melepasnya musim dingin 2017 lalu.

Baca Juga: 5 Pemain yang Pernah Cetak Hattrick ke Gawang Liverpool, Ada Berbatov

2. Dimitar Berbatov

Dimitar Berbatov (planetfootball.com)

Kepindahan Dimitar Berbatov ke Manchester United ternyata dibumbui dengan aroma pemaksaan. Hal itu terlihat jelas saat ia yang masih memperkuat Tottenham Hotspur memilih untuk tak ikut berlaga. Berbatov melakukannya saat Spurs bersua Sunderland di awal musim kompetisi Premier League 2008/2009 silam.

Justru sebaliknya, manajer Setan Merah, Sir Alex Ferguson, melakukan pendekatan dengan penyerang Bulgaria itu agar mau hengkang ke Old Trafford. Tawaran tersebut sulit ditolak oleh Berbatov dan ia menerimanya. Kepastian Berbatov hengkang ke United terjadi di hari terakhir bursa transfer sebelum ditutup.

Setan Merah mengucurkan biaya 30 juta pounds atau sekitar Rp598 miliar untuk merekrut Berbatov. Transfer ini ternyata berbuah manis lantaran Berbatov mampu tampil hebat di lini depan United. Dikenal dengan permainannya yang terkesan malas di lapangan, Berbatov sukses mempersembahkan sejumlah gelar, di antaranya 2 titel Premier League.

3. Cesc Fabregas

Cesc Fabregas (eurosport.com)

Cesc Fabregas menghabiskan 8 musim yang mengesankan bersama tim utama Arsenal. Impresif secara personal, ia justru gagal membawa The Gunners bergelimang trofi di masa baktinya saat itu. Pamor Fabregas yang dikenal cukup mentereng bersama Arsenal ternyata sudah dipantau oleh Barcelona.

Klub Catalan itu sejatinya bukanlah tempat asing bagi Fabregas. Maklum saja, ia mengenyam ilmu di tim akademi Barca yang lebih dikenal dengan sebutan La Masia. Dengan kenyataan tersebut, penawaran yang diajukan Barcelona langsung diterima oleh pemain yang kini berusia 34 tahun tersebut. Namun, kepulangannya ke Barcelona tak berjalan mudah.

Manajemen Arsenal sempat menolak tawaran Barca secara mentah-mentah. Fabregas akhirnya memilih untuk tak ikut tur pramusim dan laga pembuka The Gunners di musim 2011/2012. Hal tersebut jelas membuka pintu bagi Arsenal yang akhirnya mempersilahkan Fabregas pergi. Kepindahannya ke Barcelona membuat Fabregas sukses meraih sederet gelar dan tampil reguler selama 3 musim.

4. Diego Costa

Diego Costa (eurosport.com)

Diego Costa memulai petualangannya di Chelsea sejak musim 2014/2015 lalu. Ia tiba dari Atletico Madrid untuk menambah produktivitas The Blues yang kerap menurun drastis. Costa berhasil membuktikan ketajamannya selama di Inggris dan menjadi juru gedor utama Chelsea selama 3 musim.

Musim 2016/2017 menjadi periode yang spesial lantaran Costa sukses membawa The Blues meraih titel Premier League. Namun, situasi kelanjutan kariernya bersama klub London utara justru memasuki fase baru. Costa mulai tak betah dan sempat berselisih dengan sang manajer, Antonio Conte.

Makin rumit lagi, keputusan Chelsea merekrut Alvaro Morata membuat posisi Costa terpinggirkan. Ia akhirnya memilih pulang ke Atletico Madrid, tetapi dengan cara yang tak biasa. Keputusan Costa yang tak bisa lagi diubah tersebut sampai membuat Antonio Conte mengirimkan pesan baginya, hal yang jarang dilakukan oleh pelatih Italia itu kepada pemain mana pun.

Baca Juga: 5 Klub Langganan Raheem Sterling untuk Mencetak Gol, Klub Mana Saja?

Verified Writer

Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya