TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyerang Mahal yang Flop di Manchester United

Sebuah peringatan bagi Rasmus Hojlund

Anthony Martial (manutd.com)

Manchester United biasa memiliki penyerang papan atas pada tiap masanya. Sebut saja Ruud van Nistelrooy, Wayne Rooney, dan Robin van Persie yang bersinar pada era kepelatihan Sir Alex Ferguson. Setelah Ferguson pensiun, MU masih mendatangkan penyerang top dengan harga mahal, tetapi lebih sering gagal ketimbang berhasil.

Meski kerap berganti pelatih, tidak ada penyerang yang benar-benar bersinar di MU hingga sekarang. Contohnya lima penyerang mahal yang flop di Manchester United ini. Mereka menjadi semacam peringatan bagi Rasmus Hojlund yang direkrut mahal pada musim panas 2023.

1. Alexis Sanchez melempem di Manchester United

Alexis Sanchez (manutd.com)

Alexis Sanchez sempat menjadi rebutan Manchester United dan Manchester City pada bursa transfer musim dingin Januari 2018. Sang pemain sendiri sudah mengutarakan keinginannya hengkang dari Arsenal sejak bursa transfer musim panas 2017. MU akhirnya berhasil membujuk Sanchez untuk bergabung dengan biaya transfer sebesar 30 juta pound sterling atau setara dengan 582 miliar rupiah.

Meski biaya transfernya dari segi nominal tidak terlalu mahal, tetapi gaji Sanchez menjadi salah satu yang tertinggi di MU, yakni 500 ribu pound sterling atau 9,6 miliar rupiah per pekan. Sayangnya, Sanchez tidak mampu beradaptasi dengan skema permainan Jose Mourinho. Ia juga tidak mampu menjawab ekspektasi fans MU. Terlebih, Sanchez mengenakan nomor punggung 7 yang merupakan nomor keramat di klub tersebut.

Sanchez hanya mencetak 5 gol dan 9 assist dari 45 pertandingan di semua kompetisi bersama MU. Ia akhirnya pindah ke Inter Milan dengan status pinjaman pada musim panas 2019 sebelum dibeli secara permanen setahun berikutnya. Ia mampu memperbaiki performanya dan berhasil membantu Inter Milan meraih gelar juara Serie A Italia 2020/2021.

Baca Juga: 7 Pemain Manchester United asal Denmark, Hojlund Jadi Rekrutan Baru!

2. Memphis Depay juga gagal berbalut jersey nomor 7 yang keramat

Memphis Depay (depan) (uefa.com)

Memphis Depay menjadi salah satu wonderkid yang datang ke Manchester United era kepelatihan Louis van Gaal pada musim panas 2015. Ia langsung diberikan nomor 7 yang membuat fans menaruh harapan besar kepada pemain asal Belanda itu. Terlebih lagi, Memphis sempat bekerja sama dengan Van Gaal di Timnas Belanda dan sukses mencapai semifinal Piala Dunia 2014.

Meski begitu, performa Memphis selama membela MU sering mengecewakan. Dibeli dengan harga 31 juta pound sterling atau setara 601 miliar rupiah, ia hanya mampu mencetak 7 gol dan 6 assist dalam 53 laga di semua kompetisi. Memphis Depay akhirnya memutuskan untuk pergi dari MU dan bergabung dengan Olympique Lyon pada musim panas 2017.

3. Romelu Lukaku tidak tajam di Manchester United

Romelu Lukaku (manutd.com)

Romelu Lukaku memecahkan rekor transfer sebagai striker termahal di Liga Inggris ketika dibeli Manchester United dari Everton pada musim panas 2017. MU memenuhi permintaan Everton untuk harga Lukaku sebesar 75 juta pound sterling atau setara dengan 1,4 triliun rupiah. Ia diharapkan dapat menjadi pengganti Wayne Rooney di lini depan MU bersama Zlatan Ibrahimovic.

Sayangnya, performa Lukaku tidak sesuai dengan biaya transfernya yang mahal. Pemain asal Belgia itu mencetak 42 gol dan 13 assist dari 96 pertandingan bersama MU pada 2017–2019. Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke Inter Milan bersama Alexis Sanchez pada musim panas 2019.

4. Angel Di Maria tidak berhasil menjadi nomor 7 yang legendaris

Angel Di Maria (uefa.com)

Angel Di Maria menjadi salah satu pembelian pertama Louis van Gaal ketika melatih Manchester United pada 2014/2015. MU mencapai kesepakatan dengan Real Madrid untuk mentransfer pemain asal Argentina itu dengan harga 59,7 juta pound sterling atau 1,154 triliun rupiah. Di Maria langsung diberikan kepercayaan memakai nomor 7.

Hanya saja, pemain top dunia sekelas Di Maria tidak mampu mengemban beban besar. Ia mencetak 4 gol dari 12 assist dari 32 pertandingan saja bersama MU di semua kompetisi selama 2014/2015. Di Maria mengungkapkan kegagalannya di MU karena tidak cocok dengan taktik Van Gaal yang tidak menempatkan posisinya di sayap kanan. Selain itu, ia kesulitan beradaptasi dengan lingkungan di Inggris.

Baca Juga: Manchester United Masih Gantung Nasib Greenwood

Verified Writer

Audi Rahmantio

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya