Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
AC Le Havre mengakhiri musim dengan semringah. Mereka sukses merengkuh gelar juara Ligue 2 2022/2023. Mereka pun berhasil menggapai mimpinya kembali bertanding di divisi utama pada 2023/2024.
Terdapat empat fakta menarik di balik keberhasilan klub berjuluk Le club doyen atau Les Ciel et Marine ini menginjakkan kakinya ke Ligue 1 2023/2024 setelah 14 tahun hanya berkecimpung di kasta kedua. Bagaimana kisah perjuangan AC Le Havre kembali kasta taratas sepak bola Prancis?
Baca Juga: 5 Rekrutan Terakhir Juventus dari Ligue 1, Terbaru si Bocah Amerika
1. Sukses juarai Ligue 2 untuk pertama kalinya
Pemain Le Havre saat merayakan gol. (instagram.com/hac_foot) Le Havre memulai Ligue 2 2022/2023 dengan performa yang tak meyakinkan. Bahkan, mereka sempat duduk di papan bawah klasemen selama beberapa pekan. Hebatnya, tim ini seperti kesurupan dan berhasil memperbaiki penampilannya dalam waktu singkat.
Berkat kemenangan beruntun, Le Havre sukses merangsek ke papan atas Ligue 2 dalam sekejap. Pada pekan ke-14, Le club doyen mampu mengukuhkan diri sebagai pemuncak klasemen hingga akhir musim. Bahkan, dua pesaing utamanya, Bordeaux dan Metz tidak mampu menggeser kedudukannya. Meski dikenal sebagai klub tertua di Prancis, rupanya Le Havre belum pernah mencatatkan gelar juara selain Coupe de France pada 1958/1959. Gelar juara Ligue 2 2022/2023 ini merupakan yang pertama bagi klub asal Prancis bagian utara tersebut.
2. Tim dengan pertahanan terbaik di Eropa
Pemain Le Havre saat merayakan gol. (instagram.com/hac_foot) Sebagai pemuncak klasemen, Le Havre tidak mencatatkan satu pun pemainnya dalam daftar 10 besar top skor Ligue 2 2022/2023. Tim ini hanya bertumpu kepada tiga pemain, Victor Lekhal, Nabil Alioui, dan Quentin Cornette yang masing-masing mencetak enam gol. Bahkan, striker utama mereka, Jamal Thiaré hanya menyumbang empat gol.
Tidak produktif dalam mencetak gol bukan berarti suatu tim tidak bisa sukses. Le Club Doyen membuktikan bahwa menitikberatkan pada sisi pertahanan dibanding barisan depan juga berbuah manis. Mereka pun dikenal punya pertahanan yang solid dan sulit ditembus penyerang lawan. Menurut statistik, Le Havre hanya kebobolan 19 gol sepanjang musim ini. Bahkan, kekalahan terbesar mereka hanya dengan skor 0-2 ketika bersua Valenciennes FC. Le Havre pun hanya mencatatkan 3 kali kekalahan dalam 38 pertandingan Ligue 2 2022/2023. Dikutip laman Ligue 2, mereka pun layak didapuk sebagai tim dengan pertahanan terbaik di Eropa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Luka Elsner sukses perbaiki citranya di Le Havre
Pelatih Le Havre, Luka Elsner (kanan). (instagram.com/hac_foot) Luka Elsner adalah pelatih baru di kubu Les Ciel et Marine. Namun, pelatih asal Slovenia itu diliputi kegagalan saat menukangi Standard Liege. Kontraknya di klub raksasa Belgia itu di duduk posisi ke-14 Liga Pro Belgia 2021/2022.
Bersama Le Havre, Elsner mampu membalikkan semua citra buruk yang meliputinya pada musim lalu. Ia memberikan perubahan besar terhadap permainan tim asal Normandia tersebut dengan menerapkan formasi 4-3-3. Elsner pun cenderung mengandalkan pemain muda dalam starting line-up.
Satu hal yang selalu ditekankan Elsner dalam setiap pertandingan adalah menerapkan penguasaan bola pada setiap laga. Barisan pertahanan mereka pun berani menekan untuk mengamankan lini pertahanan. Pemain tengah Le Havre pun rajin memblokir passing pemain lawan ke tengah.
Dilansir Total Football Analysis, terdapat sejumlah hal menarik dari permainan Le Havre yang lebih mengandalkan sisi sayap dibanding gelandang tengah. Mereka pun punya taktik dengan memaksimalkan passing jauh untuk menjangkau pertahanan lawan. Semua itu berhasil mereka lakukan ketika tidak memiliki pemain dengan kemampuan teknis yang terlalu menonjol di dalam skuad.
Baca Juga: 5 Pemain Top Jebolan Akademi Le Havre yang Pernah Bermain di EPL
