Menguak Relasi Irlandia dan Palestina lewat Dua Tim Sepak Bola
Bohemian dan Celtic punya pendirian kuat soal isu Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak seperti kasus krisis kemanusiaan di Ukraina setahun lalu, tak banyak dukungan yang ditunjukkan tim sepak bola terhadap nasib warga sipil di Gaza, Palestina. Eropa sebagai salah satu kiblat sepak bola dunia pun cenderung diam seribu bahasa. Hanya ada beberapa atlet dan tim yang berani menyuarakan pesan perdamaian di wilayah konflik itu.
Dua di antaranya adalah Bohemian FC asal Irlandia dan Celtic FC yang berbasis di Skotlandia, tetapi punya sejarah erat dengan imigran Irlandia. Lantas, mengapa mereka memilih langkah tak populer memberikan dukungan terang-terangan kepada Palestina?
Baca Juga: 5 Klub Sepak Bola Eropa Punya Hubungan dengan Komunitas Yahudi
1. Pengibaran bendera Palestina oleh suporter Celtic di laga UEFA Champions League jadi sorotan
Keputusan kelompok suporter Celtic FC, Green Brigade mengibarkan bendera Palestina pada laga fase grup UEFA Champions League (UCL) lawan Atletico Madrid di markas mereka, Rabu (25/10/2023) malam waktu setempat, jadi sorotan. Ini mereka lakukan di tengah imbauan klub dan UEFA yang melarang penyertaan pesan politik dalam pertandingan sepak bola. Hasilnya, klub terancam harus kembali membayar denda.
Pihak klub sendiri lewat rilis resmi di situs mereka mengambil langkah aman dengan menitikberatkan simpati terhadap warga sipil yang terdampak perang tanpa menunjukkan dukungan pada salah satu pihak. Apalagi, mereka masih menaungi atlet asal Israel, Liel Abada. Tak heran bila Celtic mengimbau fans untuk melakukan hal sama dengan tidak membawa atribut apa pun yang berkaitan erat dengan pihak yang sedang berkonflik. Sebagai gantinya, para pemain Celtic FC tampak mengenakan gelang lengan hitam. Aksi simbolik pro kemanusiaan ini bukan yang pertama dilakukan Celtic. Terakhir, mereka melakukannya pada 11 Februari 2023 saat terjadi gempa dahsyat di wilayah Turki, Suriah, dan sekitarnya.
Green Brigade sendiri merupakan kelompok suporter Celtic yang cukup aktif menyuarakan pesan politik, termasuk dukungan terhadap Palestina. Merujuk liputan SkySports, mereka pernah mengibarkan bendera Palestina pada laga kontra klub Israel, Hapoel Be'er Sheva, pada 2016 yang dimenangkan Celtic. Sesuai regulasi yang berlaku, klub pun harus membayar denda UEFA. Saat itu, Green Brigade berhasil menggalang dana yang jumlahnya melebihi besaran denda. Sisa dana untuk membayar denda itu akhirnya mereka sumbangkan untuk aksi-aksi kemanusiaan di Palestina. Salah satunya berbuah sebuah akademi sepak bola bernama AIDA Celtic.
Melansir Vice, suporter Celtic juga pernah melakukannya kala bertemu klub Islandia, KR Reykjavik, pada laga kualifikasi UCL 2014/2015. Hal serupa mereka lakukan 2 tahun sebelumnya saat laga fase grup UCL 2012/2013 lawan Barcelona sebagai bentuk protes atas dugaan invitasi tentara Israel, Gilad Shalit, ke laga El Classico di markas klub Catalan tersebut.
Baca Juga: 5 Figur Top Sepak Bola yang Tunjukkan Dukungan untuk Palestina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.