Mengapa Tak Banyak Pesepak Bola Rusia yang Berkarier di Luar Negeri?
Kini diperparah sanksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski berukuran besar dan punya banyak penduduk, Rusia bukan negara eksportir atlet sepak bola terbesar dunia. Jumlah atlet sepak bola Rusia yang berkarier di liga top Eropa tiap musimnya bisa dihitung jari. Bahkan, para pemain generasi emas mereka, macam Andrey Arshavin, Roman Pavlyuchenko, dan Yuri Zhirkov hanya bertahan beberapa waktu di luar negeri.
Menurut data yang dihimpun CIES Football Observatory pada 2017—2022, total pemain asal Rusia di luar negeri bisa kalah dari Kroasia, Serbia, dan Ukraina. Padahal, ukuran wilayah dan jumlah penduduk mereka lebih kecil. Apa penyebabnya? Mengapa tak banyak pesepak bola Rusia yang berkarier di luar negeri?
Baca Juga: Kejayaan Semu Zenit, Dominasi Sepak Bola Rusia di Tengah Sanksi
1. Sejarah menunjukkan pemain Rusia kesulitan beradaptasi di luar negeri
Masih ingat Piala Eropa 2008? Selain kemunculan generasi emas Timnas Spanyol, turnamen itu juga jadi sorotan dalam sejarah Timnas Rusia. Untuk pertama kalinya sejak bernama Federasi Rusia, tim sepak bola mereka berhasil menembus semifinal. Keberhasilan Guus Hiddink sebagai kepala pelatih timnas saat itu turut mengorbitkan beberapa bintang baru, macam Igor Akinfeev, Diniyar Bilyaletdinov, Sergei Semak, Andrey Arshavin, Roman Pavlyuchenko, dan Yuri Zhirkov.
Beberapa dari nama-nama tadi berhasil meneken kontrak dengan klub elite Eropa sesaat setelah turnamen Piala Eropa 2008. Arshavin berseragam Arsenal, Zhirkov hijrah ke Chelsea, Bilyaletdinov ditarik Everton, dan Pavlyuchenko mendarat di Tottenham Hotspur. Sayangnya, karier mereka di sana hanya seumur jagung.
Arshavin sempat jadi pemain andalan Arsenal selama setidaknya 2 musim. Performanya menurun dan pada awal 2012. Sekitar 3 tahun setelah kepindahannya ke Inggris, ia dipinjamkan ke Zenit St Petersburg dan akhirnya pindah permanen ke tim milik Gazprom itu pada 2013. Nasib serupa dialami Pavlyuchenko di Tottenham. Ia kembali ke Rusia setelah kurang lebih 3,5 tahun menjajaki English Premier League (EPL). Musim debutnya berjalan baik, tetapi menit bermainnya terus berkurang. Pola itu mirip dengan yang dialami Bilyaletdinov dan Zhirkov di klub perantauan masing-masing.
Di luar alumnus Piala Eropa 2008, masih ada Aleksandr Kerzhakov (Sevilla FC), Fedor Smolov (Celta Vigo), Aleksandr Kokorin (Fiorentina), dan Artem Dzyuba (Adana Demirspor). Karier mereka di luar negeri tak bertahan lama. Begitu pula Andre Lunev yang setelah 2 musim hanya jadi kiper pelapis di Bayer 04 Leverkusen. Ia kini berstatus agen bebas.
Sejauh ini, satu-satunya pemain Rusia yang berhasil bertahan lama di luar negeri adalah Aleksandr Golovin. Ia sudah membela AS Monaco sejak 2018 dan kontraknya baru diperpanjang hingga 2026. Aleksey Miranchuk sempat mengalami kendala di Atalanta Bergamo. Beruntung, ia dapat opsi untuk jadi pemain pinjaman di Torino pada 2022/2023. Karier Miranchuk di Serie A Italia memasuki tahun keempat dan belum ada tanda-tanda akan kembali ke Rusia. Entah apa yang menjadi penyebabnya, tetapi ini jadi bendera merah untuk klub elite Eropa yang hendak merekrut pemain asal Rusia.
Baca Juga: Sepak Bola Jadi Jalur Inklusi Imigran Albania di Eropa, Bisakah?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.