Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Nasib buruk menimpa Everton pada awal 2023/2024. Lantaran terbukti bersalah melanggar financial fair play (FFP), mereka mendapat sanksi pengurangan 10 poin di English Premier League (EPL) 2023/2024. The Toffees yang sebelumnya bertengger di posisi 14 klasemen harus turun ke posisi 19 dengan hanya mengoleksi 4 poin.
Dengan hukuman itu, kesempatan Jordan Pickford dan kawan-kawan untuk memperbaiki capaian pada beberapa musim sebelumnya semakin berat. Selama 5 musim terakhir, The Toffees tampil inkonsisten. Bahkan, capaian mereka cenderung memburuk selama 3 musim terakhir. Berikut kami ulas kiprah Everton di EPL selama 5 musim terakhir.
1. Finis di posisi 8 EPL pada 2018/2019 merupakan capaian terbaik Everton selama 5 musim terakhir
Ademola Lookman saat berseragam Everton pada 2019/2019. (premierleague.com) Musim 2018/2019 menjadi musim terbaik Everton di EPL selama 5 musim terakhir. Di musim itu, mereka finis di posisi ke-8 klasemen. Di bawah asuhan Marco Silva, The Toffees meraih 54 poin dari hasil 15 kemenangan, 9 hasil seri, dan 14 kekalahan.
Laga melawan Manchester United pada pekan ke-35 menjadi salah satu pertandingan terbaik Everton di musim itu. The Red Devils yang saat itu masih dibela Romelu Lukaku dan Paul Pogba harus pulang dari kandang Everton dengan tangan kosong setelah kalah telak dengan skor 4-0. Theo Walcott menyumbang satu gol pada pertandingan itu.
Baca Juga: Everton Disanksi Premier League, Kini Melorot ke Zona Degradasi
2. Carlo Ancelotti yang menggantikan Marco Silva di tengah musim hanya mampu membawa Everton finis di posisi ke-12 EPL 2019/2020
Aksi para pemain Everton ketika melawan Watford di EPL 2019/2020. (evertonfc.com) Pergantian pelatih dilakukan Everton pada pertengahan musim 2019/2020. Setelah memecat Marco Silva, Carlo Ancelotti didatangkan untuk menggantikannya. Sayangnya, pelatih yang kini menukangi Real Madrid itu tak bisa berbuat banyak.
Everton hanya finis di posisi ke-12 di EPL 2019/2020. Mereka meraih 49 poin dari hasil 13 kemenangan, 10 hasil seri, dan 15 kekalahan. Meski begitu, Richarlison dan Dominic Calvert-Lewin mampu tampil tajam dengan sama-sama mencetak 13 gol.
3. The Toffees kembali ke 10 besar pada 2020/2021
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
James Rodríguez saat membela Everton pada 2020/2021. (evertonfc.com) Carlo Ancelotti masih dipercaya untuk menukangi Everton pada 2020/2021. Sempat tampil meyakinkan dengan memenangi empat laga awal, performa James Rodriguez dan kawan-kawan cenderung naik turun pada laga-laga setelahnya. Di akhir musim, The Toffees finis di posisi ke-10.
Dominic Calvert-Lewin lagi-lagi muncul sebagai top skor klub pada musim itu. Di EPL, ia berhasil membukukan 16 gol. Pemain berpaspor Inggris itu juga sempat mencetak hattrick pada pekan ke-2 melawan West Bromwich Albion.
4. Frank Lampard yang melatih sejak pertengahan musim hanya membawa Everton finis ke-16 EPL 2021/2022
Aksi para pemain Everton saat melawan Chelsea pada 2021/2022. (evertonfc.com) Keputusan Carlo Ancelotti untuk menerima pinangan Real Madrid pada musim panas 2021 membuat Everton mencari pelatih baru. The Toffees kemudian menunjuk mantan pelatih Livepool, Rafael Benitez, untuk menukangi tim. Sayangnya, ia hanya bertahan selama 6 bulan dan dipecat pada musim dingin 2022 karena hasil buruk selama paruh pertama EPL 2021/2022.
Tak lama setelah itu, Frank Lampard ditunjuk untuk menggantikan Rafael Benitez. Sayangnya, mantan pemain timnas Inggris itu tak bisa berbuat banyak. The Toffees finis di posisi ke-16 klasemen dari hasil 11 kemenangan, 6 hasil seri, dan 21 kekalahan. Richarlison menjadi pemain Everton tersubur pada musim itu di EPL dengan 10 gol.
Baca Juga: Everton Disanksi Premier League, Kini Melorot ke Zona Degradasi