Leicester City: Dilema Performa Impresif dan Kehilangan Pemain Kunci
Para pemainnya sedang diincar klub-klub besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musim 2015/2016 Leicester City mampu lahirkan sejarah baru usai menjuarai Liga Inggris pertama kalinya dalam sejarah klub. Sayang, performa impresif itu tak berlanjut di musim-musim selanjutnya. Mereka bahkan kembali hanya menjadi tim penghuni papan tengah.
Empat tahun berlalu, musim ini The Foxes kembali tampil fantastis. Di bawah asuhan Brendan Rodgers, Leicester menjadi pesaing terdekat Liverpool dalam meraih juara. Namun prestasi ini selalu menjadi sebuah dilema bagi The Foxes, kenapa? Berikut ulasannya.
1. Dilema klub "kecil" berprestasi
Sejak menjadi juara pada musim 2015/2016, prestasi terbaik The Foxes hanyalah finish di peringkat ke-9. Salah satu sebab penurunan performa dramatis tersebut adalah perginya para pemain kunci mereka "diculik" klub-klub besar.
Sebut saja N'golo Kante dan Danny Drinkwater yang dibeli Chelsea, serta Riyad Mahrez yang hengkang menuju Manchester City. Hal ini selalu menjadi dilema klub-klub kecil saat mereka berprestasi.
Klub-klub besar akan saling berebut berburu para pemain yang bersinar. Di sisi lain sang klub tak bisa menolak gelontoran dana besar yang disodorkan. Begitu juga sang pemain yang tergoda untuk merasakan petualangan baru bersama klub yang lebih besar.
Baca Juga: Perez, Maddison dan Choudhury Membawa Leicester Meraih 3 Poin
Baca Juga: Bantah Pemain Kelelahan, Jurgen Klopp: Liverpool Siap Hadapi Leicester
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.