TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arsenal dan Unai Emery Akan Reuni di Semifinal Liga Europa

Emery pernah jadi manajer Arsenal cuma 18 bulan 

caughtoffside.com

Jakarta, IDN Times - Laga emosional bakal dilewati Unai Emery di semifinal Liga Europa 2020/21. Tim besutannya Villareal bakal berhadapan dengan mantan tim yang pernah ditanganinya, yakni Arsenal, pada 19 April 2021.

Villareal berhasil lolos ke fase selanjutnya dengan menyingkirkan Dinamo Zagreb. Mereka mengalahkan tamunya dari Kroasia dengan skor 2-1. Hasil itu membuat mereka unggul agregat 3-1.

Sementara, Arsenal meraih tiket semifinal Liga Europa dengan kepercayaan diri tinggi. Mencukur habis Slavia Praha 4-0 di leg kedua, Alexandre Lacazette dan kolega mampu menuntaskan perempat final dengan agregat 5-1.

Baca Juga: 4 Tim Lolos ke Semifinal Liga Europa, Ini Jadwalnya

1. Punya persentase kemenangan yang buruk di Arsenal

Menariknya, Arsenal dan Emery bakal kembali berjumpa di lapangan. Bedanya, reuni ini bakal jadi pertemuan perdana mereka sebagai musuh, usai Unai Emery dicopot dari jabatannya sebagai manajer November 2019 silam.

Rasa sakit hati masih terpendam dalam hati Emery. Maklum, ia tak banyak diberi kesempatan membuktikan diri lantaran dinilai tak mampu meningkatkan performa Arsenal. Padahal, ia baru bertugas 18 bulan.

Manajemen klub sudah kadung tak puas dengan performa yang ditunjukkan pelatih berusia 49 tahun itu. Persentase kemenangannya bersama Arsenal memang cukup rendah, yakni hanya berkisar 55,1 persen.

Laporan Afcstuff mencatat, Arsenal cuma meraih 43 kemenangan, 16 imbang, dan 19 kali menderita kekalahan selama ditangani Emery.

Baca Juga: Kisah Ajaib Granada, Usai Degradasi Kini Tantang MU di Liga Europa  

2. Unai Emery punya pengalaman jadi bahan olok-olok fans

Menilik perpisahan Emery dengan mantan tim yang “tak baik-baik saja,” Arsenal harus berhati-hati. Selain sudah tahu dengan dapur tim, ia punya motivasi lebih untuk membuktikan diri.

Bisa jadi, ia punya ambisi pribadi membungkam fans Arsenal. Mereka acap kali mengejek Unai Emery selama berada di London. Aksennya menjadi bahan candaan oleh para pendukung, terutama soal pengucapan good evening (selamat malam) yang terdengar “good ebening.”

Ia merasa ketika pengucapan kata tersebut dinilai manis oleh fans saat timnya menang. Sebaliknya, saat Arsenal kalah, itu jadi ejekan yang dialamatkan kepada pelatih asal Spanyol tersebut.

3. Memiliki catatan hebat di Liga Europa

Selain itu, Arsenal patut waspada dengan rekor manis yang ditorehkan mantan pelatihnya itu. Catatan Squawka menunjukkan, Unai Emery punya statistik sangat baik ketika menangani satu tim di Liga Europa. Buktinya, Sevilla berhasil diantarkan menjadi juara sebanyak tiga kali.

Selain itu, ia juga benar-benar dikenal sebagai rajanya Liga Europa dalam satu dekade terakhir. Ia mampu enam kali membawa empat tim berbeda ke babak semifinal ajang tersebut. Catatan itu merupakan yang terbanyak dalam sejarah pergelaran Liga Europa. 

Valencia, Arsenal, Sevilla dan tentu tim yang dinakhodainya musim ini, Villareal adalah bukti sahih kehebatannya di ajang tersebut.

Baca Juga: 5 Pemain yang Menyesal Setelah Memilih Hengkang dari Arsenal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya