TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rafael Marquez: Meksiko Lolos Bukan karena Keajaiban

#WorldCup2018 Apa benar Meksiko cuma salah strategi?

fifa.com

Meski kalah di laga terakhirnya dari Swedia dengan skor 0-3, Meksiko tetap melangkah ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 sebagai runner-up Grup F. Namun, banyak yang menganggap skuat Los Tricolores mampu meraih tiket karena keberuntungan.

Wajar jika semua berpikir begitu. Pasalnya, di waktu bersamaan Jerman di luar dugaan ternyata dikalahkan Korea Selatan dengan skor 0-2. Terang hal itu membuat tim yang dinakhodai oleh Juan Carlos Osorio panas telinga.

1. Marquez menolak anggapan khalayak

beinsports.com

Salah satu yang merasa tersinggung adalah bek sekaligus kapten Meksiko, Rafael Marquez. Ia menepis anggapan tudingan timnya lolos karena keajaiban. Bahkan, dirinya sedikit mengkritik khalayak yang memberi komentar miring terhadap timnya.

“Orang biasa yang tidak pernah mencapai apa pun dalam hidup mereka akan mengatakan bahwa kami lolos karena keajaiban,” tulis Marquez melalui situs jejaring sosial, Instagram.

"Kami yang pernah melakukan sesuatu yang penting dalam hidup menganggap bahwa target pertama telah tercapai, dan akan berusaha memperbaiki diri guna mewujudkan target berikutnya," sambungnya lagi.

2. Los Tricolores lolos karena menang dua kali

fifa.com

Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih Osorio Albaraez. Menurutnya, tak benar jika timnya mampun lolos ke fase gugur karena diuntungkan. Buktinya, Meksiko bisa memenangkan dua laga sebelumnya.

“Kami lolos karena telah berhasil mengalahkan Jerman dan Korea Selatan. Namun, di laga ketiga saya merasa kecewa. Untuk pertama kalinya kami melawan tim yang menerapkan permainan direct football dan hasilnya seperti itu,” ucap pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio, seperti dikutip dari ESPN.

3. Osorios menerapkan strategi yang salah saat kalah oleh Swedia

fifa.com

Namun, dalam laga terakhir melawan Swedia itu pelatih berusia 56 tahun tersebut mengakui ada kesalahan dalam strategi yang coba diterapkannya. Sebab, skuat El Tri sedikit mengubah struktur permainan di sektor pertahanan, untuk pertama kalinya mereka memakai empat bek secara langsung.

“Kemarin untuk pertama kalinya kami memutuskan untuk bermain dengan empat amunisi bertahan, tapi bukan dengan pakem seperti biasanya. Alhasil, kami gagal melakukan penetrasi ke area lawan. Kami harus lebih mempersiapkan diri guna menghadapi skenario semacam ini lagi," ujar pelatih berpaspor Colombia tersebut.

Verified Writer

Ilyas Listianto Mujib

Buruh pena yang sedang menggeluti jurnalisme olahraga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya