TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Legendaris yang Dipecat karena Gagal Menangani Mantan Klubnya

Ole Gunnar Solskjaer adalah yang terbaru

Ole Gunnar Solskjaer (premierleague.com)

Dalam dunia sepak bola, sudah jadi rahasia umum bahwa kesuksesan sebagai pemain tak selalu berbanding lurus dengan sukses sebagai pelatih. Ada banyak pemain yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi di lapangan hijau, tapi tak terlalu bersinar saat menjadi juru taktik.

Beberapa pemain bahkan mengalami itu saat menangani mantan klubnya. Mereka memang dikenal sebagai legenda klub, tapi gagal membawa mantan klubnya berprestasi sehingga akhirnya harus dipecat.

1. Santiago Solari (Real Madrid)

potret Santiago Solari (uefa.com)

Santiago Solari adalah mantan gelandang Argentina yang terkenal sebagai legenda Real Madrid ketika aktif bermain. Solari membela Real Madrid pada tahun 2000 hingga 2005. Ia merupakan bagian dari tim penuh bintang Real Madrid yang dikenal sebagai Los Galacticos ketika itu.

Selama berseragam Madrid, Solari mencatat total 208 penampilan di semua ajang dengan 22 gol dan 19 assist. Solari juga berhasil membawa Los Blancos meraih 7 trofi, termasuk 2 trofi LaLiga, dan 1 Liga Champions.

Sayangnya, periode Solari sebagai pelatih Madrid tak sesukses ketika ia bermain. Solari mulai menangani Madrid pada Oktober 2018 dan ia hanya bertahan kurang dari 5 bulan. Meski sempat membawa Madrid menjuarai Piala Dunia Antarklub, ia tetap dianggap gagal oleh manajemen dan dipecat pada Maret 2019, lalu digantikan oleh Zinedine Zidane.

Baca Juga: Agar Nasib Xavi Tidak Seperti Lampard dan Solskjaer

2. Frank Lampard (Chelsea)

Frank Lampard (instagram.com/franklampard)

Frank Lampard adalah salah satu gelandang terbaik sekaligus tersukses yang pernah dimiliki Chelsea. Sebagai pemain, sumbangsih Lampard bagi The Blues tak perlu dipertanyakan lagi.

Selama 13 tahun membela Chelsea, Lampard bermain 648 kali di semua ajang dengan catatan 211 gol dan 150 assist. Ia hampir selalu jadi pemain kunci bagi Chelsea dan berperan besar membawa Chelsea meraih 12 trofi, termasuk 3 Premier League dan 1 Liga Champions.

Pada awal musim 2019/20, Lampard secara mengejutkan ditunjuk menangani Chelsea meski ia masih minim pengalaman sebagai pelatih. Musim pertamanya berjalan baik karena ia sukses membawa Chelsea finis di empat besar meski saat itu The Blues sedang terkena larangan mendatangkan pemain baru.

Musim berikutnya, Chelsea mendatangkan banyak pemain top berharga mahal. Ironisnya, hal itu malah membuat performa mereka menurun. Lampard yang dianggap sebagai biang kegagalan pun dipecat di awal tahun 2021 dan digantikan oleh Thomas Tuchel.

3. Andrea Pirlo (Juventus)

Andrea Pirlo (instagram.com/andreapirlo21)

Andrea Pirlo memang lebih banyak dikenal sebagai legenda AC Milan, tapi di pengujung kariernya ia cukup lama membela Juventus sehingga juga pantas disebut legenda Juve. Tepatnya, Pirlo membela Juve selama 4 musim. Ia mencatat 164 penampilan bersama Si Nyonya Tua dan turut membawa mereka meraih 7 trofi.

Setelah pensiun, Pirlo beralih menjadi pelatih. Pada 2020, ia ditunjuk sebagai pelatih Juventus U-23, tapi tiba-tiba ditugasi memimpin tim utama hanya beberapa hari kemudian. Hasilnya, performa Juve menurun di bawah Pirlo hingga harus mengakhiri musim 2020/21 di posisi keempat Serie A.

Bagi Juve, itu adalah kali pertama mereka gagal meraih Scudetto dalam 9 tahun terakhir. Alhasil, Pirlo pun dipecat meskipun ia sempat mempersembahkan dua trofi, yaitu Piala Super Italia dan Coppa Italia serta meloloskan Juve ke Liga Champions di pekan terakhir.

4. Ronald Koeman (Barcelona)

Ronald Koeman (instagram.com/ronaldkoeman)

Pelatih yang satu ini juga belum lama dipecat, tepatnya pada akhir Oktober 2021 lalu. Manajer asal Belanda ini dianggap gagal mengangkat performa Barcelona sehingga harus terusir dari Camp Nou. Meski Koeman berhasil mempersembahkan trofi Copa del Rey musim lalu, capaian itu tetap belum cukup untuk menyelamatkannya.

Padahal, sebagai pemain, Koeman adalah salah satu legenda Barca. Ia membela Blaugrana pada 1989 hingga 1995. Sebagai bek, Koeman sangat produktif dengan catatan 86 gol dalam 262 laga di semua ajang. Ia juga turut mempersembahkan 10 trofi bagi Barca. Sayangnya, Koeman tak bisa melanjutkan kesuksesan itu sebagai nakhoda Barcelona.

Baca Juga: Curhat Solskjaer Usai Dipecat Manchester United

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya