TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berharap Tuah Kepulangan Allegri ke Juventus

Allegri pernah membawa Juventus jaya

goal.com

Jakarta, IDN Times - Kenangan indah memang sesuatu yang sulit untuk dilupakan. Malah, terkadang kenangan itu coba untuk diulangi kembali. Hal itulah yang sekarang sedang diupayakan Juventus setelah memulangkan Massimilliano Allegri.

Setelah resmi mengakhiri kerja sama dengan Andrea Pirlo, Juventus tidak butuh waktu lama untuk mencari penggantinya. Mereka langsung mengumumkan Allegri sebagai pelatih baru, dengan kontrak jangka panjang.

"Selamat datang kembali di rumah, Max! Massimiliano Allegri sekali lagi menjabat sebagai pelatih Juventus," begitu pernyataan resmi klub di akun instagramnya, @juventus.

Allegri memang bukan sosok baru di Juventus. Sebelumnya, dia mampu mengantarkan Juventus meraih lima gelar Serie A, serta membawa Juventus melangkah dua kali ke final Liga Champions, yakni di musim 2014/15 dan 2016/17.

Nah, apakah Juventus mampu mengulangi masa-masa indah bersama eks pelatih AC Milan dan Sassuolo ini?

Baca Juga: Pulangnya Allegri Tak Bisa Tahan Ronaldo, Ngotot Balik ke MU

1. Modal kuat Allegri

skysports.com

Pemulangan Allegri oleh Juventus didasari oleh beberapa faktor. Allegri dianggap sebagai pelatih yang tentunya sudah kenyang pengalaman bersama Juventus. Dia juga adalah merupakan pelatih yang dikenal fleksibel dari segi taktik dan skema. Fleksibilitas inilah yang sempat membawa Juventus berjaya di Italia dan Eropa.

Allegri sejatinya bukan sosok yang anti terhadap skema tiga bek. Saat periode awal kepelatihannya, dia masih menerapkan skema 3-5-2 peninggalan Antonio Conte. Namun, secara perlahan, dia mulai menerapkan skema empat bek. Tak lama, skema tersebut dia gunakan di Juventus.

Selain itu, pendekatan Allegri terhadap permainan juga jauh lebih lembut dibandingkan Conte. Allegri lebih menekankan kepada efektivitas permainan dibandingkan tekanan membabi buta. Tekanan baru akan dilakukan dalam momen-momen tertentu.

Juventus juga terkadang bisa main tiga bek dalam skema 3-5-2, tetapi bisa berganti langsung menjadi 4-3-1-2 atau 4-3-3, tergantung situasi di dalam pertandingan. Cairnya sistem permainan ala Allegri inilah yang membuat Juventus, di tangannya, mampu beradaptasi menghadapi tim mana saja.

Jadi, kadang Juventus bertahan dengan 5-4-1, menekan dengan skema 4-4-2, lalu menyerang dengan 4-2-3-1. Dia juga mampu menemukan peran khusus untuk seorang Mario Mandzukic, yaitu wide target man. Artinya, Allegri mampu mengakomodasi kemampuan para pemainnya.

Tak heran, sederet gelar mampu disumbangkan Allegri untuk Juventus selama rezimnya di Juventus. Dia memang tidak sekeras Conte dalam menjaga mentalitas menang Juventus, tetapi ketenangannya membuat pemain paham, mentalitas menang itu sudah ada dalam diri mereka.

2. Kemampuan menyatukan Juventus

sportingnews.com

Dengan hadirnya Allegri di Juventus, diprediksi bisa menyatukan ruang ganti yang tercerai-berai. Maklum, ketika Cristiano Ronaldo datang, Juventus yang sejatinya harus padu, malah terbelah.

Skema permainan Juventus secara tidak langsung harus mengakomodir Ronaldo. Hal itu membuat keretakan tercipta di dalam skuad. Pada akhirnya, berpengaruh pada permainan tim secara keseluruhan, tepatnya mulai musim 2018/19 lalu.

Hadirnya Allegri yang memiliki pembawaan tenang ini, dapat membuat pemain Juventus kembali bersatu. Terlebih, dia mampu memahami karakteristik pemain dan menempatkan pemain pada posisi yang sesuai kemampuannya. Juventus akan jadi lebih kompak lagi dengan adanya Allegri.

Baca Juga: Isunya Zidane, Malah Massimiliano Allegri yang Jadi Pelatih Juventus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya