TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buntut Insiden GBLA, LIB Beri Arahan buat LOC Liga 1 2022/23

Panpel lokal Liga 1 2022/23 harus berbenah

Ratusan suporter yang tak bisa masuk ke dalam stadion, terpaksa menonton pertandingan Persib vs Persebaya di parkiran kendaraan Pintu Biru Stadion GBLA. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Jakarta, IDN Times - Insiden yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Piala Presiden 2022, ternyata jadi perhatian tersendiri bagi PT Liga Indonesia Baru (LIB). Mereka pun memberi arahan khusus bagi LOC (panpel lokal) Liga 1 2022/23.

Direktur Operasional LIB, Sudjarno, mengungkapkan bahwa kejadian di GBLA harus jadi pelajaran bagi para LOC. Intinya, mereka kudu menomorsatukan kenyamanan para penonton yang hadir di stadion kelak.

"Tadi kami sampaikan di rapat bersama LOC. Saya sampaikan bagaimana kejadian di GBLA, harus kita jadikan pelajaran dan acuan tentang bagaimana LOC mengemas penonton di stadion masing-masing," ujar Sudjarno di Kantor LIB, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: 5 Pencetak Gol Terbanyak ke Gawang Klub Liga Inggris di Liga Champions

1. LOC harus tingkatkan koordinasi

IDN Times/Galih Persiana

Sudjarno mengungkapkan, LOC harus meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait soal keamanan laga. Selain itu, soal kapasitas penonton, kerumunan, infrastruktur, dan soal pintu jebol, jadi sesuatu yang juga mesti diperhatikan.

"Kuncinya, ya, harus berkoordinasi dengan internal dan eksternal. Di internal, koordinasi dilakukan dengan klub. Lalu secara eksternal, koordinasi dilakukan TNI, Polri, dan pihak keamanan. Misal ketika ada info tiket sold out, fans harus ditahan dari luar," ujar Sudjarno.

2. Ada dua korban meregang nyawa di GBLA

Stadion GBLA (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Dalam laga kedua fase grup Piala Presiden 2022, dua nyawa melayang di Stadion GBLA. Mereka adalah Ahmad Solihin, warga Kota Bandung, dan Sopiana Yusuf, warga Bogor.

Meninggalnya dua orang ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung. Mereka meninggal diduga karena kehabisan oksigen saat berada di sekitar stadion, berdesak-desakan dengan fans lain.

"Keduanya meninggal usai petugas memberikan perawatan di rumah sakit Sartika Asih. Kedua orang yang meninggal itu diduga kehabisan oksigen, saat berada di sekitar stadion," ujar Aswin.

Setelah dinyatakan wafat, Aswin menyatakan kedua jenazah langsung diantar ke rumah duka. Jenazah Ahmad diantarkan ke Cibaduyut, sedangkan jenazah Sopiana langsung dibawa ke Bogor.

"Kami langsung bawa jenazah keduanya, ke Bogor juga, rumah duka untuk disampaikan langsung kepada pihak keluarga. Kami dari Polrestabes Bandung juga sampaikan langsung rasa duka kepada kedua keluarga," ujar Aswin.

Baca Juga: 5 Pencetak Gol Terbanyak ke Gawang Klub Liga Inggris di Liga Champions

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya