TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Liga 2 Berhenti, FIFPRO Desak FIFA dan AFC Intervensi PSSI

FIFA dan AFC harus segera turun tangan

Menpora Zainudin Amali terima kedatangan perwakilan klub Liga 2, di Kantor Kemenpora, Senin (16/1/2023). (IDN Times/Tino)

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Pesepakbola Profesional Dunia (FIFPRO) mendorong agar FIFA dan AFC mengintervensi PSSI. Hal itu merupakan buntut dari keputusan federasi sepak bola Indonesia itu menghentikan Liga 2 2022/23.

"FIFPRO meminta FIFA dan AFC untuk segera melakukan intervensi di Indonesia, setelah PSSI memutuskan untuk menghentikan sisa Liga 2 dan Liga 3 musim 2022/23," tulis FIFPRO dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Demi Melindungi Pemain, FIFA dan FIFPro Siapkan Dana untuk Gaji Pemain

1. Keputusan ini sudah merugikan banyak pihak

Nasib kelanjutan Liga 2 masih abu-abu meski sudah menggelar Owner's Club Meeting, Selasa (24/1/2023). (IDN Times/Tino Satrio)

Sekretaris Jenderal FIFPRO, Simon Colosimo, berkata bahwa intervensi terhadap PSSI ini harus dilakukan FIFA dan AFC. Sebab, keputusan PSSI ini sudah merugikan banyak pihak, tak terkecuali para pemain yang mentas di Liga 2 dan 3.

"FIFA dan AFC harus segera turun tangan, karena keputusan ini sudah memberikan dampak serius bagi karier dan kehidupan 700 pesepak bola profesional di Indonesia, yang memiliki kontrak dengan klub-klub Liga 2," ujar Colosimo.

2. Liga 2 masih bisa dilanjutkan

Menpora Zainudin Amali terima kedatangan perwakilan klub Liga 2, di Kantor Kemenpora, Senin (16/1/2023). (IDN Times/Tino)

Dalam pertemuan para pemilik klub Liga 2 2022/23 di Jakarta, Selasa (24/1/2023). disebutkan bahwa mayoritas klub-klub Liga 2 ingin kompetisi dilanjutkan. Dari 28 klub, ada 15 klub yang ingin Liga 2 berlanjut.

"15 klub minta Liga 2 dilanjutkan. Dan itu jelas. Kalau misal yang ingin liga dilanjutkan hanya minoritas, pasti di voting. Tapi karena kami mayoritas, maka tidak voting," ujar Manajer Persipura Jayapura, Yan Mandenas.

Baca Juga: Daftar 15 Klub yang Mau Liga 2 Lanjut, 9 Lainnya Menolak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya