TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Liverpool yang Masih Bermental Juara

Sempat terseok, Liverpool bangkit di lima laga pamungkas

Pesepak bola Chelsea Cesar Azpilicueta (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Liverpool Roberto Firmino (kanan) dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Kamis (4/3/2021). Chelsea berhasil mengalahkan Liverpool 1-0 lewat gol yang dicetak Mason Mount pada menit ke-42. ANTARA FOTO/Pool via Reuters/Oli Scarff

Jakarta, IDN Times - Comeback dilakukan Liverpool hingga akhirnya mampu melaju ke Liga Champions musim depan. Terbilang luar biasa karena pada akhir April 2021, peluang Liverpool lolos ke Liga Champions musim depan begitu tipis karena sudah kesulitan bersaing dengan Chelsea dan Leicester City.

Hasil imbang melawan Newcastle United pada 24 April 2021 membuat asa Liverpool hampir tertutup untuk menembus zona Liga Champions. Mereka masih bertengger di posisi enam klasemen sementara Premier League kala itu.

Namun, semua berubah setelah Liverpool mengalahkan Southampton pada 9 Mei 2021. Dari situ, The Reds bangkit sampai akhirnya, sukses mengunci tiket Liga Champions untuk musim depan.

Baca Juga: Daftar Lengkap Tim yang Lolos ke Liga Champions 2021/2022

1. Liverpool tidak terkalahkan dalam lima laga

Pesepak bola Liverpool Jordan Henderson (kiri), Trent Alexander-Arnold (kedua kanan), dan Thiago Alcantara (kanan) terlihat kecewa setelah pertandingan usai meawan Brighton & Hove Albion dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (3/2/2021. Brighton & Hove Albion berhasil mengalahkan Liverpool 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Steven Alzate. ANTARA FOTO/Pool via Reuters-Phil Noble

Selepas kemenangan lawan Southampton, Liverpool menggila. Empat lawan sisa mereka di Premier League macam Manchester United, West Bromwich Albion, Burnley, sampai Crystal Palace, dibabat habis.

Berkat hasil ini, Liverpool meraih lima kemenangan secara beruntun. Hasil inilah yang pada akhirnya membawa Liverpool comeback dan merebut tiket ke Liga Champions musim depan.

Namun, comeback Liverpool juga dipengaruhi oleh buruknya performa para pesaingnya, Leicester dan Chelsea. Inkonsistensi yang mereka alami membuat Liverpool merangkak dan finis di peringkat tiga klasemen akhir Premier League.

2. Mental baja di tengah tekanan harus menang

Pesepak bola Brighton & Hove Albion Steven Alzate (tengah) mencetak gol ke gawang Liverpool yang dijaga penjaga gawang Caoimhin Kelleher dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (3/2/2021. Brighton & Hove Albion berhasil mengalahkan Liverpool 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Steven Alzate. ANTARA FOTO/Pool via Reuters-Phil Noble

Bagaimanapun, Liverpool masuk ke musim 2020/21 dengan status sebagai juara bertahan. Tentunya, mental yang kuat masih tertanam dalam diri mereka. Sempat lama menghilang, akhirnya kemampuan itu muncul di akhir musim 2020/21. Berkat mental yang kuat, Liverpool mampu menang dalam laga-laga krusial.

Kekuatan mental Liverpool ini tampak ketika mereka berhadapan dengan MU, Palace, dan West Brom. Di laga lawan MU, mereka mampu bangkit setelah tertinggal di menit awal via gol Bruno Fernandes.

Lalu, saat melawan West Brom, Liverpool mampu mengunci kemenangan berkat gol dramatis Alisson Becker di akhir laga, buah dari tekanan tanpa henti yang dilepaskan. Sedangkan, di laga lawan Palace, Liverpool tidak terpengaruh hasil Chelsea dan Leicester. Mereka terus bermain, menekan hingga akhirnya meraih kemenangan.

Selain karena kekuatan mental, kredit juga layak diberikan kepada trio lini serang Liverpool, yakni Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Ketiganya mulai rutin menyumbang gol buat Liverpool di lima laga terakhir Premier League.

Baca Juga: [BREAKING] Aksi Heroik Sadio Mane Bawa Liverpool ke Liga Champions

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya