TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

15 Gol Terbaik Sepanjang Sejarah Piala Dunia, Ada Milik Maradona

Puskas Award diberikan pada pesepak bola dengan gol terindah

James Rodriguez ketika membela timnas Kolombia di Piala Dunia 2014. (skysports.com)

Piala Dunia menjadi ajang kompetisi bergengsi yang menghadirkan pemain-pemain dari setiap tim nasional berbagai negara. Piala Dunia juga telah menciptakan banyak gol-gol yang beberapa tentunya berkesan dan terbaik. Gol-gol indah dari para pemain tentu sangat ditunggu-tunggu oleh penonton.

Berikut ini adalah gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia versi FIFA yang tentunya terdiri atas pemain-pemain bintang dari masa ke masa.

1. Pele (Brasil)

Di usianya yang saat itu baru menginjak 17 tahun, Pele mampu menggemparkan final Piala Dunia 1958 karena golnya ketika melawan Swedia. Hal itu membuat dirinya masuk jadi salah satu pencetak gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia. 

Bagaimana tidak, menerima umpan matang dari rekannya di dalam kotak penati, Pele mampu mengontrol bola sekaligus mengelabui dua bek lawan. Dia kemudian melepaskan sepakan saat bola masih berada di udara. 

Pele sendiri sampai saat ini masih disebut sebagai legenda terbesar sepak bola Brasil dan dijuluki sebagai pemain terbaik sepanjang masa.

Baca Juga: 5 Pemain Paling Diandalkan Tite di Timnas Brasil, Neymar Masuk!

Brasil memang tak pernah absen melahirkan pemain berbakat, salah satunya adalah Alberto. Dia dikenal publik usai mampu mencetak gol dengan sebelumnya melibatkan sembilan umpan dari timnya.

Gol terbaiknya dicetak melalui sepakan keras memanfaatkan through pass dari rekannya. Istimewanya, tendangan keras dari Alberto mampu menjebol pertahanan Italia pada final Piala Dunia 1970.

2. Carlos Alberto (Brasil)

3. Manuel Negrete (Meksiko)

Meksiko berhadapan dengan Bulgaria pada 16 besar Piala Dunia 1986. Negrete jadi salah satu pahlawan kemenangan El Tri dalam laga ini. Menariknya, gol itu dilakukan dengan cara yang sangat istimewa.

Negrete berhasil mencetak gol dengan tendangan volinya yang melayang. Meksiko unggul dengan skor 2-0.

Namun, Meksiko akhirnya harus menyerah pada babak perempat final Piala Dunia edisi kali ini. Sebab, mereka dikalahkan Jerman melalui drama adu penalti dalam duel yang berjalan panas tersebut.

4. Diego Maradona (Argentina)

Nama Diego Maradona tentu tak asing dikenal publik di dunia bal-balan. Maradona kerap kali menunjukkan magis dan mencetak gol indah di Piala Dunia, salah satunya adalah gol yang dihasilkan pada perempat final Piala Dunia 1986 melawan Inggris.

Usai melakukan aksi individu dengan melewati beberapa pemain skuad The Three Lions, Maradona mencetak gol kontroversial. Dia terlihat menyentuh bola dengan tangannya untuk bisa mendorong bola masuk jala gawang Inggris.

Hal itu membuat pemain ini mendapat julukan ‘Tangan Tuhan.’ Gol itu pun terus dikenang dari masa ke masa sampai saat ini.

Aksi Maradona juga tak bisa diremehkan. Berkontribusi besar Untuk Argentina sepanjang turnamen, Maradona berhasil menyumbangkan satu trofi Piala Dunia 1986.

Baca Juga: Catatan Kemenangan Arab Saudi di Piala Dunia, Kalahkan Argentina!

5. Lotha Matthaus (Jerman)

Legenda serta mantan kapten Skuad Jerman, yaitu Lothar Matthaus berhasil mencetak gol indah ketika timnya berhadapan dengan Yugoslavia pada babak penyisihan Grup D Piala Dunia 1990.

Matthaus berhasil menembakan tendangan keras ke gawang lawannya dari jarak yang cukup jauh. Gol itu jadi begitu spesial dan selalu diingat fans mereka sepanjang kiprah der Panzer di Piala Dunia.

6. Saeed Al-Owairan (Arab Saudi)

Arab Saudi memang belum bisa berbicara banyak sepanjang kiprahnya di Piala Dunia. Namun, salah satu pemainnya yang bernama Saeed Al-Owairan, mampu masuk dalam sejarah karena bisa mencetak salah satu gol terbaik di Piala Dunia.

Al-Owairan berhasil mencetak gol di menit lima saat tim Timur Tengah ini bentrok dengan Belgia pada ajang empat tahunan itu di edisi 1994. Gol ini berhasil membawa Arab Saudi menang melawan Belgia dengan skor 1-0.

Saeed Al-Owairan adalah seorang legenda asal Arab Saudi yang dapat mencetak gol indah ketika Piala Dunia 1994. Gol ini sangat membekas di hati para penduduk Arab Saudi yang masuk sebagai pendatang baru dalam ajang ini.

Berkat gol itu, Al-Owairan mendapatkan julukan ‘Maradona dari Arab Saudi’. Dia pun dikenal sebagai legenda sepak bola dari Arab.

7. Daniel Amokachi (Nigeria)

Daniel Amokachi namanya pasti begitu diingat oleh pencinta sepak bola dunia pada medioa pertengahan 90-an. Hal itu tak lepas dari gol indahnya yang dicetak dalam Piala Dunia 1994.

Amokachi yang melakukan aksi individu dengan melewati empat pemain Yunani di tengah laga. Dia kemudian melepaskan sepakan keras di luar kotak penalti yang menghujam keras ke gawang Yunani pada menit 90. 

Dia pun membawa Nigeria menang plus melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 1994. Namun, langkahnya mereka harus terhenti usai dikalahkan Italia pada babak perpanjangan waktu.

8. Michael Owen (Inggris)

Jika bicara Inggris, semua orang mayoritas sepakan jika skuad The Three Lions saat mentas di Piala Dunia 1998 merupakan generasi emas. Mereka bahkan digadang-gadang bisa bicara banyak saat datang ke Prancis. Hal itu tak lepas dari munculnya penyerang muda bernama Michael Owen.

Nama Owen semakin dikenal lantaran melakukan gol yang sensasional ketika beraksi dalam perhelatan Piala Dunia 1998. Bersua Argentina, Owen mencetak gol indah ke gawang Carlos Roa.

Pada menit ke-16, Owen berhasil mencatatkan namanya di papan skor untuk Inggris. Duel itu akhirnya berakhir dengan skor 2-2.

Baca Juga: 5 Peluang Emas yang Dibuang Lukaku pada Laga Kroasia vs Belgia

9. Davor Suker

Menjadi ujung tombak Timnas Kroasia, Davor Suker dapat mencetak gol ketika berhadapan dengan Jerman di Piala Dunia 1998. Gol hebat ini mampu menarik perhatian ketika perhelatan Piala Dunia tersebut sedang dilaksanakan.

Namanya jelas sudah tidak asing lagi karena pemain dengan nomor punggung 9 ini adalah pemain ikonik yang mendapat julukan ‘Si Penyihir’. DIa bahkan menjadi top skor dalam turnamen edisi itu. 

10. Salif Diao (Senegal)

Senegal tampil sebagai kuda hitam pada Piala Dunia 2002. Saat mentas dalam ajang itu melawan Denmark di Grup A, Salif Diao yang menempati posisi sebagai gelandang, berhasil membobol gawang Denmark dan mengakhiri pertandingan dengan skor seri, yaitu 1-1.

Golnya saat itu masuk dalam jajaran gol paling indah sepanjang gelaran Piala Dunia. Melalui serangan balik cepat dan kerja sama apik, dia yang merangsek ke depan, menerima umpan through pass yang kemudian diakhiri placing yang tak bisa dibendung Peter Schmeichel.

11. Park Jisung (Korea Selatan)

Park Jisung mencuat namanya usai membawa kemenangan Korea Selatan atas Portugal di Piala Dunia 2002. Dalam laga tersebut, eks pemain Manchester United ini bisa membobol gawang lawan saat menit 70 .

Berkat gol itu, Portugal harus menanggung malu di Piala Dunia yang digelar di Korea Selatan dan Jepang.

Baca Juga: Deretan Pelatih yang Pernah Bawa Argentina Capai Final Piala Dunia

Esteban Cambiasso juga mencetak gol dengan melengkapi kerja sama tim yang melibatkan seluruh pemain Argentina di Piala Dunia 2006 Jerman. Cambiasso mencetak gol di menit ke-31 ketika melawan Serbia Montenegro.

Gonya itu membawa Argentina mampu menang besar 6-0 atas negara yang kali ini kembali pecah itu.

12. Esteban Cambiasso (Argentina)

13. Diego Forlan (Uruguay)

Diego Forlan yang sebelumnya banyak mengukir karir bersama klub-klub Eropa, pernah mencetak gol indah di Piala Dunia 2010. Gol itu diciptakan ketika Uruguay berhadapan dengan Jerman.

Forlan mampu mencetak gol yang ajaib usai menerima umpan matang rekannya di dalam kotak penalti. Punya naluri gol tinggi, dia menyelesaikannya melalui sepakan voli yang meluncur memantul tanah sebelum masuk ke gawang lawan.

14. Tim Cahill (Australia)

Pemain Australia, Tim Cahill, mampu mencetak gol indah dengan tendangan voli yang membuat Belanda ketar-ketir pada Piala Dunia 2014. Hal itu terjadi saat skuad Soccerous bersua Belanda di babak penyisihan Grup B Piala Dunia 2014.

Cahill mampu melakukan sepakan keras yang meluncur deras ke atas mistar gawang Belanda. sehingga kiper mereka saat itu kewalahan dan tak bisa menjangkau sepakannya.

Baca Juga: 5 Edisi Turnamen Besar ketika Jerman Gagal Lolos dari Fase Grup

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya