Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Juventus lagi-lagi harus dipusingkan dengan masalah baru. Setelah berurusan dengan skandal finansial yang membuat klub dilarang tampil di kompetisi Eropa, kini masalah dari datang dari salah satu pemain mereka, Paul Pogba. Pemain berkebangsaan Prancis ini terancam skorsing karena terbukti positif doping testosteron.
Dalam dunia olahraga, doping sudah dilarang sejak lama karena dianggap mencederai kejujuran dan sportivitas. Itu dikarenakan atlet dapat meningkatkan performa mereka tanpa harus menjalani latihan fisik. Selain Pogba, pemain-pemain ini juga pernah mendapatkan skorsing akibat doping.
1. Diego Maradona harus pulang lebih awal di Piala Dunia 1994 akibat doping
Diego Maradona (twitter.com/FCBarcelona) Diego Maradona sial saat mewakili Timnas Argentina di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. Selain timnya harus pulang lebih awal karena kalah dari Rumania dengan skor 2-3 pada babak 16 besar, ia juga terbukti positif doping. Akibat ulahnya tersebut, Maradona dilarang terlibat di dunia sepak bola selama 15 bulan.
Setelah laga menghadapi Nigeria pada babak penyisihan grup, Maradona diminta menjalani tes doping. Hasilnya, ia terbukti positif mengonsumsi efedrin, salah satu obat yang dilarang bagi atlet. Ia akhirnya dipulangkan dan hanya bermain pada dua laga awal Timnas Argentina.
Baca Juga: Pogba Dinyatakan Positif Doping, Kariernya Bisa Tamat?
2. Pep Guardiola pernah dituduh positif doping saat bermain di Serie A
Pep Guardiola saat masih bermain di Barcelona. (fcbarcelona.com) Sebelum menjadi salah satu pelatih top, Pep Guardiola pernah dinyatakan positif doping pada 2001 saat masih aktif sebagai pesepak bola dan bermain untuk Brescia di Serie A Italia. Ia diketahui positif menggunakan steroid anabolik nandrolon setelah pertandingan melawan Piacenza. Mantan pemain asal Spanyol tersebut akhirnya menerima larangan bermain selama 4 bulan.
Guardiola berjuang melawan tuduhan tersebut selama 6 tahun dengan mengajukan banding dan lepas dari dakwaan doping. Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI) membuka kembali kasusnya pada 2009. Namun, Guardiola berhasil menang dan bebas dari tuduhan.
3. Andre Onana tidak sengaja mengonsumsi obat milik istrinya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Andre Onana (instagram.com/AndreOnana.24) Pada 2021, Andre Onana pernah terbukti melanggar peraturan antidoping UEFA. Penjaga gawang asal Kamerun tersebut secara tidak sengaja mengonsumsi obat kehamilan yang diresepkan untuk istrinya yang saat itu tengah hamil. Dirinya diketahui mengonsumsi obat jenis furosemide karena tertukar dengan obat alergi miliknya.
UEFA akhirnya menjatuhi hukuman larangan mengikuti semua aktivitas sepak bola selama 12 bulan, tetapi kemudian mengajukan banding dan dikurangi menjadi 9 bulan. Meski dihukum selama itu, performa Onana tidak hilang. Terbukti, ia mampu menjadi salah satu kiper terbaik dengan bermain di final Liga Champions Eropa 2022/2023 bersama Inter Milan dan kini bermain untuk Manchester United.
4. Samir Nasri dihukum selama 18 bulan akibat positif doping
Samir Nasri (twitter.com/ManCity) Samir Nasri sempat menjalani masa peminjaman bersama klub Liga Turki, Antalyaspor, pada 2017 saat masih bermain untuk Manchester City. Pada saat itu, ia diketahui menyalahgunakan perawatan infus di Amerika Serikat. Mantan pemain asal Prancis ini diduga mengonsumsi sepuluh kali lipat dari batas infus yang diizinkan Badan Antidoping Dunia.
Nasri akhirnya dijatuhi larangan bermain selama 6 bulan oleh UEFA, yang kemudian diperpanjang menjadi 18 bulan. Setelah menjalani masa hukuman, ia melanjutkan kariernya ke West Ham United pada Juli 2019. Namun, performanya makin menurun hingga ia memutuskan pensiun pada 2021 setelah terakhir bermain untuk RSC Anderlecht.
Baca Juga: 11 Jenis Obat Doping Ilegal dalam Olahraga, Apa Saja?