Ancelotti Sakit Hati, Vinicius Diejek Monyet Satu Stadion

Jakarta, IDN Times - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, dibuat murka atas tingkah suporter Valencia saat berduel di Mestalla Stadium, Minggu (22/5/2023). Bukan karena kalah 0-1, tapi perlakuan rasis fans tuan rumah terhadap penyerang andalannya, Vinicius Junior.
Hati Ancelotti teriris saat mendengar seisi stadion mengejek Vinicius dengan sebutan monyet. Sebab, sepanjang kariernya, juru taktik asal Italia itu tak pernah merasakan situasi seperti ini.
"Seluruh stadion meneriakinya monyet, monyet, monyet. Saya sangat sedih," kata Ancelotti melansir Marca.
1. Sempat mau tarik keluar Vinicius

Vinicius sempat gerah dengan teriakan fans tuan rumah. Pemain asal Brasil itu menghampiri suporter Valencia dari pinggir lapangan, sembari menunjuk sejumlah fans yang kerap mengejeknya secara rasial.
Ancelotti yang lelah mendengar ejekan rasial, itu sampai menawarkan Vinicius untuk menyelesaikan laga lebih cepat. Ancelotti sangat marah dan kecewa dengan LaLiga.
"Saya bertanya apakah dia ingin melanjutkan. Ini tidak bisa diterima Liga Spanyol. Anda tidak bisa bermain sepak bola dengan situasi seperti itu," ujar Ancelotti.
2. Sesalkan dengan kinerja wasit

Hal lebih buruk menimpa Vinicius, pada menit 90+3. Wonderkid Brasil itu harus diusir dari lapangan. Padahal, menurut Ancelotti, Vinicius tak bersalah.
Penyerang Valencia, Hugo Duro memiting leher Vinicius di tengah insiden keributan. Vinicius membuat pembelaan, namun VAR menganggap aksi Vinicius sebagai pukulan ke leher Duro. Vinicius pun hanya tertawa dengan keputusan tersebut, lantaran protesnya tak didengar wasit.
"Dia adalah korban. Dia merupakan pemain yang paling banyak menerima pelanggaran dan yang paling banyak menerima hinaan. Seharusnya pertandingan ini diberhentikan saja," kata Ancelotti.
3. Vinicius curhat di Instagram
Selepas laga, Vinicius menumpahkan emosinya di Instagram pribadinya. Dia melontarkan kritik pedas atas acuhnya LaLiga dengan tindakan rasisme di stadion.
"Ini bukan yang pertama, kedua, atau yang ketiga kalinya. Rasisme normal di LaLiga. Dalam sepakbola, mereka berpikir ini normal, begitu juga federasinya. Saya sedih, panggung yang pernah jadi milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi hari ini jadi milik rasisme," tulis Vinicius.