Apa Dampak Kedatangan Yoane Wissa bagi Lini Serang Newcastle United?

- Yoane Wissa menjadi salah satu pemain yang produktif mencetak gol nonpenalti di EPL
- Yoane Wissa terkenal karena efisiensinya lewat penempatan posisi yang tepat
- Duet Yoane Wissa-Nick Woltemade bakal memberikan variasi formasi bagi Eddie Howe
Newcastle United memasuki 2025/2026 dengan perubahan besar di lini depan. Setelah melepas Alexander Isak ke Liverpool yang memecahkan rekor transfer, klub harus segera mencari pengganti mesin gol. Dalam situasi itu, Yoane Wissa menjadi jawaban meski harus ditebus dengan harga tinggi.
Transfer senilai 55 juta pound sterling (Rp1,221 triliun) dari Brentford menimbulkan perdebatan karena kontraknya hanya menyisakan 1 tahun. Namun, kebutuhan mendesak membuat The Magpies rela menggelontorkan dana besar. Kini, publik menanti apakah Wissa bisa memberikan dampak langsung di St James’ Park.
1. Yoane Wissa menjadi salah satu pemain yang produktif mencetak gol nonpenalti di EPL
Keputusan Newcastle United memboyong Yoane Wissa dengan biaya 55 juta pound sterling menuai pro dan kontra. Brentford sejak awal bersikeras hanya akan melepas sang penyerang jika tawaran mendekati 60 juta pound sterling (Rp1,332 triliun), sehingga negosiasi berlangsung alot hingga batas akhir bursa. Pada akhirnya, Newcastle tidak memiliki pilihan lain karena alternatif target seperti Hugo Ekitike, Benjamin Sesko, hingga Joao Pedro lebih dahulu bergabung dengan klub lain.
Wissa sendiri membawa catatan produktif yang sulit diabaikan. Musim lalu, ia mencetak 19 gol di English Premier League (EPL) tanpa penalti, sejajar dengan Erling Haaland dan Alexander Isak. Torehan ini menunjukkan, wa;aupun ia bermain untuk tim papan tengah seperti Brentford, efektivitasnya di depan gawang tetap terjaga. The Magpies tentu berharap angka itu bisa direplikasi pada musim pertamanya bersama tim.
Selain itu, fleksibilitas posisi membuat Wissa semakin berharga. Ia bisa dimainkan sebagai penyerang tengah, second striker, maupun beroperasi dari sisi kiri. Hal ini memberikan Pelatih Eddie Howe kedalaman skuad yang mumpuni, terlebih setelah Nick Woltemade datang sebagai investasi jangka panjang. Ditambah lagi, catatan kebugarannya cukup impresif dengan hanya melewatkan delapan laga liga akibat cedera dalam 4 musim. Dengan kombinasi pengalaman dan konsistensi, Wissa hadir menjawab solusi yang sangat dibutuhkan Newcastle.
2. Yoane Wissa terkenal karena efisiensinya lewat penempatan posisi yang tepat
Yoane Wissa dikenal sebagai penyerang dengan tingkat efisiensi yang tinggi di area penalti. Menurut The Athletic, pada 2024/2025 lalu, ia mencatatkan rasio expected goals (xG) per tembakan sebesar 0,21, yang merupakan angka tertinggi di Premier League. Data ini menegaskan, pergerakan dan pengambilan posisinya membuatnya selalu mendapatkan peluang dari jarak yang optimal.
Kendati posturnya hanya 174 cm, Wissa mampu mencetak empat gol sundulan di Premier League, hanya kalah dari Chris Wood. Hal ini menunjukkan kemampuan timing dan agresivitasnya saat duel udara. Newcastle, yang musim lalu mencatat 13 gol dari umpan silang terbuka, terbanyak di liga, akan sangat diuntungkan oleh kehadirannya. Ia siap memanfaatkan suplai bola dari sayap yang diisi Anthony Gordon, Anthony Elanga, dan Jacob Murphy.
Keunggulan Wissa tidak hanya berhenti pada penyelesaian akhir. Ia memiliki intensitas pressing tinggi dan rajin membantu transisi bertahan. Brentford sebelumnya kerap memanfaatkan energi dan kecepatan Wissa untuk melakukan serangan balik cepat, gaya permainan yang selaras dengan pendekatan langsung Eddie Howe. Sebab itulah, Wissa diproyeksikan tidak hanya sebagai pencetak gol, tetapi juga motor utama dalam fase transisi bagi Newcastle.
3. Duet Yoane Wissa-Nick Woltemade bakal memberikan variasi formasi bagi Eddie Howe
Penjualan Alexander Isak ke Liverpool meninggalkan celah besar yang sulit diisi. Newcastle United kemudian mendatangkan dua penyerang sekaligus, yakni Yoane Wissa dan Nick Woltemade. Secara garis besar, Wissa dipandang sebagai pengganti Callum Wilson, sementara Woltemade digadang-gadang sebagai suksesor Isak.
Kombinasi karakteristik keduanya membuka fleksibilitas taktik bagi Eddie Howe. Wissa dengan pergerakan tajam di kotak penalti dapat melengkapi Woltemade yang lebih kreatif dan gemar turun menjemput bola. Sinergi ini memberi Newcastle peluang untuk memainkan variasi formasi, termasuk 4-4-2 atau skema serangan balik cepat, sehingga lini depan tetap berbahaya meski tanpa Isak.
Target produktivitas Wissa dan Woltemade cukup jelas. Jika keduanya bisa menyumbang total 30 gol di semua kompetisi, maka kehilangan Isak tidak akan terlalu dirasakan. Mengingat Wissa sudah terbukti konsisten di Premier League dan Woltemade membawa potensi jangka panjang, kombinasi mereka diharapkan mampu membawa Newcastle tetap bersaing di papan atas.
Newcastle United telah mengambil risiko besar dengan investasi kepada Yoane Wissa, tetapi kebutuhan instan membuat keputusan itu tak terhindarkan. Jika efisiensi dan mentalitasnya bisa langsung menyatu dengan skema Eddie Howe, maka Wissa berpeluang menjadi jawaban tepat bagi ambisi besar Newcastle pada 2025/2026.