Apa yang Membuat Performa Isco Bangkit di Real Betis?

Isco tengah menjadi sorotan setelah tampil impresif dalam kemenangan Real Betis 2-1 atas Real Madrid pada pekan 26 LaLiga Spanyol pada 1 Maret 2025. Ia mencetak 1 gol lewat sepakan penalti dan 1 assist untuk gol Johnny Cardoso. Isco tidak ragu melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua Real Betis. Ia terpilih sebagai man of the match di pertandingan ini.
Ia membuktikan kepada Real Madrid dirinya mampu bangkit setelah melewati masa-masa sulit dalam kariernya di sana. Isco kebetulan lebih sering dicadangkan ketimbang bermain sejak menit pertama di Real Madrid. Ia juga tidak mampu mengeluarkan potensi terbaiknya saat Los Blancos bermain dengan formasi 4-3-3.
Kepindahannya ke Sevilla pada Agustus 2022 malah membuat kariernya makin merosot. Setelah sempat menganggur pada Desember 2022--Juli 2023, Isco akhirnya bergabung dengan Real Betis pada musim panas 2023. Secara mengejutkan, ia mampu bermain impresif selama berseragam Real Betis pada 2023/2024. Performa apiknya berlanjut pada 2024/2025.
Lantas, apa yang membuat permainan Isco kembali panas bersama Real Betis? Berikut analisis lengkapnya.
1. Bermain sebagai gelandang serang nomor 10 dalam formasi 4-2-3-1
Isco memiliki keunggulan dalam visi permainan lewat umpan-umpan akurat dan pergerakannya dengan dan tanpa bola. Penampilannya mulai mencuri perhatian ketika tampil apik bersama Malaga pada 2011--2013. Isco kala itu sering bermain sebagai gelandang serang nomor 10 di belakang striker. Namun, posisinya kerap kali berubah ketika berseragam Real Madrid. Ia terkadang bermain sebagai penyerang sayap kanan dan kiri, gelandang serang, dan gelandang sentral.
Perubahan posisi itu membuat potensinya kurang maksimal. Terlebih lagi, Isco sering bermain sebagai pemain pengganti ketika era kepelatihan Santiago Solari dan Julen Lopetegui. Ia makin tersingkir kala Zinedine Zidane kembali melatih Real Madrid pada pertengahan 2019/2020. Pelatih asal Prancis itu lebih sering bermain dengan formasi 4-3-3 dengan mengandalkan trio gelandang Toni Kroos, Luka Modric, dan Casemiro.
Isco kembali menempati posisi gelandang serang nomor 10 di belakang striker ketika bergabung dengan Real Betis pada musim panas 2023. Pelatih Real Betis, Manuel Pellegrini, lebih sering memainkan formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan Isco sebagai playmaker. Alhasil, sang pemain mampu mengeluarkan sisi kreativitasnya selama membela Real Betis.
2. Mendapat kepercayaan dan kebebasan dari Pellegrini
Isco mendapat kepercayaan lebih dari Manuel Pellegrini sebagai playmaker. Sang pemain diberikan kebebasan dalam bermain dan tidak terlalu terpaku dengan sistem permainan. Dengan begitu, Isco mampu mengeluarkan sisi kreativitasnya dan tidak perlu berpikir terlalu banyak dengan sistem permainan.
Hal tersebut tidak ia dapatkan kala membela Real Madrid. Sebab, Isco lebih ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri atau gelandang sentral. Ditambah lagi, ia harus berbagi peran dengan gelandang Real Madrid lainnya, seperti Luka Modric dan Toni Kroos. Isco mendapat peran dan kepercayaan lebih sebagai playmaker di Real Betis. Faktor ini membuat kepercayaan diri pemain berusia 32 tahun itu meningkat.
3. Menjadi pusat permainan di Real Betis
Isco menjadi pusat permainan Real Betis dalam formasi 4-2-3-1. Ia mengatur tempo permainan Real Betis dengan pergerakan dan umpang-umpan akuratnya. Isco membuktikan mampu tampil apik dengan mencetak 8 gol dan 5 assist dalam 29 laga LaLiga pada 2023/2024.
Dilansir Fotmob, Isco melakukan 2.076 sentuhan dengan 76 dribel sukses di LaLiga pada 2023/2024. Ia mencatat 1.151 operan sukses, menciptakan 81 peluang, dan meraih expected assist mencapai 6,36. Isco melanjutkan penampilan apiknya itu di LaLiga pada 2024/2025. Ia menorehkan 410 operan sukses, menciptakan 30 peluang, dan mencatat 2 assist. Serangannya juga cukup efektif dengan melepaskan 7 tembakan tepat sasaran dari 20 kali percobaan dan menghasilkan 5 gol per pekan 26 LaLiga.
Kebangkitan performa Isco memberikan keuntungan kepada Real Betis. Klub berjuluk Los Verdiblancos itu kini menempati peringkat keenam dengan koleksi 38 poin. Real Betis juga masih berkompetisi di 16 besar Liga Konferensi Eropa (UECL). Akankah Isco mampu memberikan prestasi berupa gelar juara UECL kepada Real Betis?