Apakah Benjamin Sesko Siap Mentas di Premier League?

- Benjamin Sesko punya paket lengkap sebagai striker, didukung dengan statistiknya
- Harga mahal dan performa tak stabil membuat klub ragu merekrut Benjamin Sesko
- Profil Benjamin Sesko cocok dengan kebutuhan Newcastle United
Perburuan striker pada bursa transfer 2025 terus memanas. Setelah Hugo Ekitike merapat ke Liverpool dan Viktor Gyokeres bergabung dengan Arsenal, kini Newcastle United dikabarkan berminat mendatangkan Benjamin Sesko. Isu ini menyeruak usai striker utama mereka, Alexander Isak, dikabarkan ingin meninggalkan klub.
Nama Benjamin Sesko langsung mencuat dalam diskusi pengganti potensial. Meski baru berusia 22 tahun, striker asal Slovenia itu telah menjadi topik panas dalam radar banyak klub elite Eropa. Manchester United bahkan dikabarkan ikut dalam perburuan. Performa apik bersama RB Leipzig selama 2 musim terakhir memperkuat klaim: ia layak menjadi investasi jangka panjang, meski tetap mengundang tanda tanya besar dari beberapa kalangan.
1. Benjamin Sesko punya paket lengkap sebagai striker, didukung dengan statistiknya
Benjamin Sesko merupakan representasi modern dari striker yang memiliki kombinasi fisik dan kecepatan langka. Dengan tinggi badan mencapai 195 cm, ia tetap mampu mencatatkan top speed 35,7 km/jam, yang menjadikannya salah satu pemain tercepat di Bundesliga Jerman 2024/2025. Kecepatan tersebut memungkinkannya menjadi ancaman nyata dalam transisi cepat, baik sebagai finisher maupun pembawa bola.
Selain fisik yang mendukung, kemampuan teknis Sesko juga patut diperhitungkan. Ia tidak hanya piawai dalam menyundul bola, tetapi juga memiliki teknik tendangan luar biasa. Gol spektakulernya dari luar kotak penalti ke gawang Werder Bremen pada pekan ke-16 pada 2024/2025 dengan kecepatan 126,43 km/jam menjadi bukti betapa mematikan kemampuan ball striking-nya. Ia juga mencetak empat gol dari luar kotak penalti dalam 2 musim terakhir, sebuah catatan langka bagi pemain seukurannya.
Dalam hal produktivitas, Sesko menunjukkan konsistensi yang menjanjikan. Ia mencetak 14 gol di Bundesliga 2023/2024 dan 13 gol pada musim berikutnya walaupun memainkan lebih banyak menit. Dilansir BBC, ia mampu melampaui angka expected goals (xG) dalam 2 musim beruntun, masing-masing dengan selisih +6,3 dan +3,1. Capaian ini mengindikasikan, Sesko merupakan penyelesai peluang yang sangat efisien di lini depan.
Sesko mampu mencetak gol dalam berbagai situasi, baik dengan kaki kanan, kaki kiri, maupun sundulan. Delapan gol yang ia hasilkan melalui sundulan dalam 2 musim Bundesliga menunjukkan efektivitasnya dalam duel udara. Catatan tersebut menegaskan posisinya sebagai salah satu penyerang di Bundesliga paling dominan di udara.
2. Harga mahal dan performa tak stabil membuat klub ragu merekrut Benjamin Sesko
Kendati performanya menjanjikan, tidak semua klub besar langsung berlomba-lomba mengamankan tanda tangan Benjamin Sesko. Arsenal dan Chelsea sempat menaruh minat, tetapi mundur perlahan karena pertimbangan harga yang tinggi. RB Leipzig dikabarkan mematok angka lebih dari 75 juta euro (Rp1,438 triliun). Mereka juga mempertimbangkan apakah Sesko layak untuk dikategorikan sebagai solusi jangka pendek atau justru proyek jangka panjang yang butuh waktu dan kesabaran.
Performa Sesko kerap dibandingkan dengan Viktor Gyokeres. Gyokeres, yang lebih senior dan produktif, dengan torehan 39 gol dalam 1 musim, dianggap sebagai solusi instan. Sementara itu, Sesko dipandang lebih sebagai investasi masa depan. Beberapa agen dan pelatih menyebut Sesko sebagai pemain dengan potensi besar yang bisa dibentuk sesuai filosofi klub, tetapi butuh waktu dan sistem yang mendukung perkembangannya.
Kisahnya di RB Leipzig memperkuat label tersebut. Ia tidak langsung menjadi starter utama setelah bergabung dari RB Salzburg pada musim panas 2023. Butuh waktu untuk menggeser nama-nama seperti Yussuf Poulsen dan Lois Openda. Barulah pada akhir musim 2023/2024, ia mencuri perhatian dengan mencetak tujuh gol beruntun.
Namun, performa Sesko pada 2024/2025 tidak setajam musim sebelumnya. Meski tampil lebih menyatu dalam skema permainan tim, kontribusi golnya justru menurun. Di sisi lain, RB Leipzig juga mengalami musim yang mengecewakan dengan hanya mampu finis di peringkat ketujuh Bundesliga.
Penampilan Sesko di Euro 2024 bersama Slovenia juga menjadi pertimbangan. Meski dipercaya sebagai striker utama dan tampil penuh selama turnamen, ia gagal mencetak gol yang menimbulkan keraguan apakah ia bisa bersinar di level tertinggi. Kombinasi dari performa stagnan dan ekspektasi tinggi membuat beberapa klub ragu untuk mengucurkan dana besar pada musim panas 2025 ini.
3. Profil Benjamin Sesko cocok dengan kebutuhan Newcastle United
Profil Benjamin Sesko juga sering dibandingkan dengan Erling Haaland, bukan karena keduanya sama-sama berasal dari sistem RB Salzburg, tetapi karena kemiripan postur dan gaya bermain. Seperti Haaland, Sesko mampu menjadi target-man di kotak penalti sekaligus cepat dan lincah dalam serangan balik. Ia tidak hanya menunggu bola, tetapi juga mampu membawa bola dari tengah lapangan, bahkan mencatat rata-rata dribel sukses tertinggi di antara striker murni Bundesliga 2024/2025.
Karakteristik itu sangat cocok dengan kebutuhan klub seperti Newcastle United. Dengan isu kepergian Alexander Isak, The Magpies perlu pemain yang bisa mengisi kekosongan peran striker yang mampu menahan bola, berlari dalam transisi, dan eksekutor andal di depan gawang. Atribut ini relevan dengan Sesko yang memiliki kecepatan, kekuatan fisik, dan naluri mencetak gol dalam situasi cepat
Dari segi taktik, Sesko adalah pemain yang rajin membantu pressing, kuat dalam duel udara, dan punya kecerdasan dalam melakukan pergerakan tanpa bola. Ia dapat melakukan pergerakan ganda untuk mengecoh bek, serta memiliki insting menyerang yang terus berkembang. Potensi besar inilah yang membuatnya tetap jadi target panas, meski risiko inkonsistensi masih membayangi.
Dalam iklim transfer yang kian kompetitif, Benjamin Sesko muncul sebagai figur menarik yang menawarkan keseimbangan antara potensi jangka panjang dan kualitas saat ini. Meski belum sempurna, ia bisa menjadi investasi besar berikutnya di English Premier League jika ditempatkan dalam sistem yang tepat dan diberi waktu berkembang.