Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Bryan Mbeumo Jawaban Krisis Serangan Manchester United?

potret bagian luar Old Trafford, markas Manchester United (unsplash.com/@callacrap)
potret bagian luar Old Trafford, markas Manchester United (unsplash.com/@callacrap)
Intinya sih...
  • Bryan Mbeumo dipinang Manchester United berkat performa ciamiknya di Brentford
  • Bryan Mbeumo menjadi salah satu penyerang elite EPL dengan statistik menterengnya
  • Bryan Mbeumo punya kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya

Manchester United selangkah lagi mendapatkan tanda tangan Bryan Mbeumo setelah menyepakati nilai transfer yang mencapai 71 juta pound sterling atau setara Rp1,557 triliun. Transfer ini menandai berakhirnya drama panjang antara Setan Merah dan Brentford, klub yang telah membesarkan nama Mbeumo di English Premier League (EPL). Kedatangan pemain asal Kamerun ini dipandang sebagai langkah besar untuk membenahi lini serang tim yang tumpul sepanjang musim lalu.

Musim 2024/2025 menjadi titik balik dalam karier Mbeumo dengan melesakkan 20 gol dan 8 assist untuk Brentford. Torehan itu tidak hanya menempatkannya sebagai salah satu penyerang paling produktif di liga, tetapi juga menarik perhatian dari klub-klub besar Eropa. Manchester United, yang hanya mampu mencetak 44 gol musim lalu, melihat Mbeumo sebagai solusi atas stagnasi lini depan mereka era Ruben Amorim.

1. Bryan Mbeumo dipinang Manchester United berkat performa ciamiknya di Brentford

Bryan Mbeumo memulai karier profesionalnya bersama Troyes di Ligue 2 Prancis sebelum bergabung dengan Brentford pada 2019. Dengan banderol 5,8 juta pound sterling (Rp127,2 miliar), ia menjadi pembelian termahal Brentford kala itu, langkah yang kemudian terbukti visioner. Selama 6 tahun membela klub London tersebut, Mbeumo berkembang menjadi sosok sentral dalam skuat asuhan Pelatih Thomas Frank.

Pada musim-musim awal, Mbeumo menjadi tandem Ivan Toney dalam sistem dua penyerang. Seiring waktu, Mbeumo menunjukkan fleksibilitas sebagai winger kanan maupun penyerang sayap. Kontribusinya dalam membantu Brentford promosi ke Premier League pada 2021 menjadi tonggak penting dalam kariernya. Terhitung sejak debutnya, ia mencetak total 70 gol dan 51 assist dalam 242 pertandingan di semua kompetisi, yang mempertegas statusnya sebagai legenda klub.

Musim 2024/2025 merupakan puncak pencapaian Mbeumo bersama Brentford. Ia menutup musim dengan 20 gol dan 8 assist di Premier League, yang mengantarkannya sebagai pemain tersubur keempat di liga. Performa ciamiknya ini tak luput dari radar Manchester United yang memang tengah memburu penyerang produktif.

Transfernya ke Old Trafford mencatatkan sejarah baru bagi Brentford. Nilai transaksi yang mencapai 71 juta pound sterling menjadikannya penjualan termahal sepanjang sejarah klub, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Ivan Toney ke Al-Ahli. Di sisi lain, Setan Merah berharap investasi besar ini bisa segera memberikan hasil nyata di lapangan.

2. Bryan Mbeumo menjadi salah satu penyerang elite EPL dengan statistik menterengnya

Musim 2024/2025 memperlihatkan lompatan signifikan dalam statistik individu Bryan Mbeumo, tetapi muncul pula pertanyaan mengenai keberlanjutan performanya. Berdasarkan statistik Opta Analyst, ia mencetak 20 gol dari total expected goals (xG) sebesar 12,3, yang menjadikannya pemain paling overperforming di antara penyerang lima liga top Eropa (+7,7) setelah Patrik Schick dari Bayer Leverkusen (+8,5). Artinya, ia mencetak lebih banyak gol daripada peluang berkualitas yang diciptakan.

Di sisi lain, catatan expected assists (xA) Mbeumo mencapai 9,3, tertinggi di Premier League, meski hanya berbuah 8 assist. Ini menandakan, rekan-rekan setimnya di Brentford gagal memanfaatkan peluang yang ia ciptakan secara maksimal. Dalam konteks Manchester United, hal ini bisa berubah jika ia dipasangkan dengan penyerang dengan penyelesaian akhir yang lebih klinis.

Salah satu kekuatan utama Mbeumo adalah kemampuan menggiring bola dan membawa bola ke depan. Ia mencatat 9 dribel yang terkonversi menjadi gol, jumlah tertinggi di antara semua pemain di lima liga top Eropa, dan 11 dribel yang berhasil berbuah gol dan assist, hanya kalah dari Mohamed Salah yang mencatat 13. Kualitas ini menunjukkan perannya sebagai kreator sekaligus penyelesai serangan yang andal.

Lebih lanjut, data On-Ball Value (OBV) dari StatsBomb, yang mengukur seberapa besar kontribusi pemain saat menguasai bola, menempatkan Mbeumo di posisi teratas di Premier League. Ia memberi dampak besar lewat umpan (persentil ke-96), tembakan (persentil ke-89), serta aksi dribble dan carry ke depan (persentil ke-87). Angka-angka ini menunjukkan betapa konsistennya ia menciptakan peluang dan menggerakkan permainan ke arah yang berbahaya bagi lawan.

3. Bryan Mbeumo punya kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya

Ruben Amorim menghadapi tantangan besar setelah Manchester United hanya mencetak 44 gol di Premier League musim lalu, capaian terendah sejak musim degradasi mereka pada 1973/1974. Untuk membenahi lini depan, ia membutuhkan pemain yang tak hanya bisa mencetak gol, tetapi juga mampu berkontribusi dalam fase transisi dan pressing. Di sinilah Bryan Mbeumo masuk dalam rencana taktik sang pelatih.

Dalam formasi 3-4-3 milik Amorim, Mbeumo diproyeksikan mengisi posisi right-sided number 10, yaitu penyerang sayap kanan yang memiliki kebebasan untuk menusuk ke dalam dan melakukan kombinasi di area half-space. Dengan kaki kiri dominan dan kemampuan menggiring bola yang eksplosif, ia cocok dalam peran ini. Ia juga memiliki kecenderungan untuk menyerang ruang kosong, baik di tengah maupun sisi luar pertahanan lawan.

Kolaborasinya bersama Matheus Cunha dan seorang striker utama akan menciptakan trisula yang cepat, agresif, dan sulit ditebak. Cunha sendiri dikenal sebagai pemain yang gemar menarik perhatian lawan dan membuka ruang sehingga keberadaan Mbeumo bisa dimanfaatkan untuk eksploitasi ruang tersebut. Komposisi ini diharapkan bisa menyuntikkan variasi yang selama ini absen dari serangan Setan Merah.

Selain kontribusi ofensif, Mbeumo juga aktif dalam fase defensif dan pressing tinggi. Mengutip Opta Analyst kembali, ia mencatat 1.038 kali lari tanpa bola saat fase ofensif, tertinggi di Premier League, dan menempati posisi ketiga dalam hal perebutan bola di area final lawan sebanyak 32 kali. Ini sesuai dengan pendekatan Amorim yang menekankan kerja keras dan kedisiplinan dalam transisi bertahan.

4. Kemampuan komplet Bryan Mbeumo akan diuji dalam sistem dan ekspektasi besar

Kendati musim lalu menorehkan pencapaian luar biasa, ada risiko performa tersebut bersifat sementara. Sebelum 2024/2025, Bryan Mbeumo belum pernah mencetak lebih dari sembilan gol di Premier League, dan baru kali ini ia menembus dua digit. Overperforming dalam xG juga menjadi indikator keberhasilannya mungkin sulit untuk diulang secara konsisten.

Kemampuannya dalam mengoper, menggiring bola, dan menyelesaikan peluang membuat Mbeumo menjadi ancaman komplet di lini serang. Tipe pemain seperti ini sering disebut sebagai “triple threat” karena punya banyak cara untuk membongkar pertahanan lawan. Dalam taktik sepak bola modern, profil seperti ini sangat berharga karena fleksibel dan efektif di berbagai situasi pertandingan.

Keunggulan lain yang sering luput dari sorotan adalah ketersediaan dan kebugaran fisik. Ia hanya absen dalam 16 pertandingan selama 4 musim Premier League dan bermain 3.415 menit penuh musim lalu, tertinggi kedua di Brentford setelah Nathan Collins. Dalam kondisi Manchester United yang musim lalu dilanda krisis cedera, atribut ini menjadi aset krusial dalam menjaga stabilitas tim.

Meski demikian, bermain untuk Manchester United membawa ekspektasi dan tekanan yang sangat berbeda dibandingkan Brentford. Mbeumo tidak lagi menjadi pemain utama yang bebas berkreasi, tetapi bagian dari struktur tim besar yang memiliki sistem, target, dan tekanan hasil yang ketat. Konsistensi akan menjadi ujian terbesarnya dalam mengenakan seragam merah United.

Kedatangan Bryan Mbeumo membuka harapan baru bagi Manchester United yang tengah membangun kembali identitas permainannya. Namun, seiring tingginya ekspektasi publik Old Trafford, performa sang pemain akan terus menjadi sorotan sepanjang musim.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us