4 Pemain Generasi Emas Timnas Inggris yang Gagal Jadi Pelatih

Ada Wayne Rooney

Rekam jejak generasi emas Timnas Inggris sebagai pelatih tidak terlalu impresif. Mereka memang sukses sebagai pemain, tetapi prestasinya saat menjadi pelatih klub sepak bola tidak terlalu membanggakan.

Media Inggris sebenarnya pernah menyebut generasi emas Timnas Inggris punya potensi menjadi pelatih hebat. Namun, keempat sosok ini membuktikan, kesuksesan sebagai pemain tidak menjamin prestasi sebagai pelatih.

1. Gary Neville mengakui, melatih Valencia adalah sebuah keputusan keliru

4 Pemain Generasi Emas Timnas Inggris yang Gagal Jadi PelatihGary Neville (uefa.com)

Gary Neville sebenarnya tidak punya niat untuk menjadi seorang pelatih. Ia ingin membangun bisnis dan berkarier di industri penyiaran sebagai pandit. Akan tetapi, Sir Alex Ferguson menawarinya menjadi pelatih teknis Manchester United pada 2011. Neville juga dipercaya eks pelatih Timnas Inggris, Roy Hodgson, sebagai asistennya pada 2012--2015.

Hal tersebut yang menjadi pertimbangannya ketika menerima tawaran melatih Valencia dari Peter Lim, pemilik klub, pada Desember 2015. Namun, keputusan itu Neville akui sebagai hal yang keliru. Apalagi, ia hanya bertugas selama 3 bulan. Neville mencatat 10 kemenangan, 7 seri, dan 11 kekalahan dalam 28 laga. Ia sendiri kini lebih dikenal sebagai seorang pandit untuk stasiun televisi Inggris, Sky Sports.

2. Frank Lampard gagal membawa Chelsea dan Everton berprestasi

4 Pemain Generasi Emas Timnas Inggris yang Gagal Jadi PelatihFrank Lampard (chelseafc.com)

Frank Lampard sempat disebut-sebut akan menjadi seorang pelatih hebat ketika menangani Derby County pada 2018/2019. Ia nyaris membawa klub berjuluk The Rams itu promosi ke English Premier League. Sayangnya, Derby County kalah 1-2 dari Aston Villa pada babak playoff Championship.

Lampard kemudian kembali ke klub lamanya, Chelsea, sebagai manajer pada Juli 2019. Kiprahnya cukup menjanjikan dengan membawa The Blues finis di posisi ke-4 klasemen akhir Premier League 2019/2020. Akan tetapi, performanya menurun drastis pada paruh pertama 2020/2021. Ia akhirnya dipecat Chelsea pada Januari 2021 hingga melanjutkan kariernya sebagai manajer bersama Everton pada Januari 2022.

Ia berhasil menyelamatkan The Toffees dari ancaman degradasi pada akhir 2021/2022. Akan tetapi, Lampard tidak mampu mengangkat prestasi Everton pada 2022/2023. Mereka lebih sering bersaing di papan bawah. Hal tersebut menjadi salah satu faktor utama Everton memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Lampard pada Januari 2023.

Secara mengejutkan, Lampard ditunjuk kembali oleh Chelsea sebagai manajer sementara. Itu dilakukan usai Graham Potter dipecat pada April 2023. Sayangnya, tidak banyak yang bisa ia lakukan untuk mengangkat performa Chelsea saat itu. Mereka finis di peringkat ke-12 pada 2022/2023.

Baca Juga: Steven Gerrard Resmi Perpanjang Kontrak sebagai Pelatih Al-Ettifaq

3. Steven Gerrard bersinar di Rangers, tetapi melempem di Aston Villa dan Al-Ettifaq

4 Pemain Generasi Emas Timnas Inggris yang Gagal Jadi PelatihSteven Gerrard (premierleague.com)

Steven Gerrard merintis karier sebagai pelatih ketika dirinya menangani tim U-18 dan U-21 Liverpool pada 2017/2018. Ia kemudian dipercaya sebagai manajer tim utama Rangers pada 2018/2019. Gerrard sukses merusak dominasi Celtic dengan meraih gelar juara Scottish Premiership 2020/2021.

Berkat pencapaiannya itu, Gerrard digadang-gadang bakal menjadi manajer hebat oleh media-media Inggris. Ia juga mengambil langkah berani dengan kembali ke Premier League bersama Aston Villa pada November 2021. Akan tetapi, Gerrard tidak mampu membawa The Villans bersaing di papan atas Premier League.

Posisi Aston Villa justru terus menurun sampai mendekat zona degradasi. Akibatnya, Gerrard dipecat setelah meraih 13 kemenangan, 8 seri, dan 19 kekalahan dalam 40 laga pada Oktober 2020. Untungnya, ia bisa melanjutkan kariernya di Arab Saudi bersama Al-Ettifaq pada Juli 2023. Sayangnya, performa Al-Ettifaq tidak begitu impresif dengan mencatat 11 kemenangan, 7 seri, dan 7 kekalahan dalam 25 pertandingan pada 2023/2024.

4. Wayne Rooney bikin posisi Birmingham City menurun tajam

4 Pemain Generasi Emas Timnas Inggris yang Gagal Jadi PelatihWayne Rooney memulai kariernya sebagai manajer di Derby County. (mlssoccer.com)

Karier Wayne Rooney sebagai pelatih tidak begitu mentereng seperti saat dirinya menjadi pemain. Ia memulai perjalanannya sebagai pelatih klub sepak bola ketika menjadi karteker Derby County pada November 2020. Rooney lalu menjadi manajer tetap Derby County pada Januari 2021. Namun, ia harus menghadapi berbagai masalah di luar lapangan, seperti pengurangan poin dan sanksi larangan transfer pemain dari English Football League (EFL). Akibatnya, Derby harus terdegradasi setelah finis di peringkat ke-23 dalam klasemen akhir EFL Championship pada 2021/2022.

Rooney kemudian merantau ke Amerika Serikat untuk menangani mantan klubnya, DC United. Namun, ia gagal membawa mereka lolos ke babak playoff Major League Soccer (MLS) pada 2022/2023. Rooney akhirnya mengundurkan diri setelah hanya meraih 14 kemenangan, 13 seri, dan 26 kekalahan dalam 53 laga pada 8 Oktober 2023.

Ia kembali ke Inggris untuk menjadi manajer Birmingham City pada 11 Oktober 2023. Birmingham City berada di peringkat ke-6 dalam klasemen sementara EFL Championship pada 2023/2024. Namun, Birmingham City malah terjun bebas ke posisi ke-20 dengan koleksi 29 poin. Rooney langsung dipecat setelah hanya dalam 83 hari sejak penunjukkannya sebagai manajer. Ia mencatat rekor 2 kemenangan, 4 seri, dan 9 kekalahan dalam 15 laga.

Ketiga pemain generasi emas Timnas Inggris membuktikan bahwa menjadi pemain hebat bukan berarti bisa menjadi pelatih sukses. Gary Neville, Wayne Rooney, dan Frank Lampard telah menegaskan hal tersebut dalam rekam jejak kariernya sebagai pelatih. Sementara itu, Steven Gerrard masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki rekornya di Al-Ettifaq. Namun, kegagalannya di Aston Villa menjadi catatan buruk bagi karier eks gelandang Liverpool itu.

Baca Juga: Perjalanan Terjal Karier Kepelatihan Wayne Rooney, Selalu Gagal?

Audi Rahmantio Photo Verified Writer Audi Rahmantio

Penggemar berat sepak bola terutama sepak bola Eropa dan sangat passionate dalam menulis konten artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya