3 Pembelian Mahal Terburuk Liverpool Era Juergen Klopp
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Liverpool sering kali mendatangkan pemain mahal berkualitas selama dilatih Juergen Klopp. Mereka rata-rata sukses bersinar di Liverpool, seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Alisson Becker. Namun, tidak semua pembelian mahal Liverpool era Juergen Klopp mampu menampilkan permainan terbaik. Sebagian malah tergolong flop.
Setidaknya, tiga pemain ini termasuk pembelian mahal terburuk Liverpool era Juergen Klopp. Berbagai masalah mereka alami sehingga gagal menunjukkan potensi maksimal. Ketiga pemain ini padahal memiliki potensi dan kemampuan yang cukup bagus untuk menerapkan permainan gegen pressing ala Juergen Klopp.
1. Performa Alex Oxlade-Chamberlain menurun sejak cedera lutut
Alex Oxlade-Chamberlain didatangkan dari Arsenal dengan harga 35 juta pound sterling atau Rp702 miliar pada musim panas 2018. Gelandang asal Inggris itu diharapkan menambah kedalaman skuad The Reds karena kemampuannya yang bisa bermain di banyak posisi. Awalnya, Oxlade-Chamberlain mampu tampil secara reguler di tim utama. Akan tetapi, ia mengalami cedera lutut serius saat melawan AS Roma pada babak semifinal leg kedua Liga Champions Eropa pada 2 Mei 2018. Alhasil, Oxlade-Chamberlain harus menjalani operasi dan absen cukup lama.
Performanya kemudian menurun drastis sejak cedera lutut itu. Ia beberapa kali mengalami cedera kambuhan sehingga kehilangan tempat di tim utama. Oxlade-Chamberlain bermain dalam total 146 pertandingan dengan torehan 18 gol dan 15 assist di semua kompetisi pada periode 2017--2023. Ia kini tercatat sebagai pemain Besiktas pada 2023/2024 setelah hengkang dari Liverpool pada musim panas lalu.
Baca Juga: Legasi Juergen Klopp yang Membawa Kejayaan bagi Liverpool
2. Naby Keita terlalu sering mengalami masalah kebugaran
Editor’s picks
Naby Keita dibeli dengan harga mahal dari RB Leipzig sebesar 52,75 juta pound sterling atau Rp1,058 miliar pada bursa transfer musim panas 2017. Ia lalu menjalani masa peminjaman selama setahun sebelum bergabung dengan skuad utama The Reds pada musim panas 2018. Keita yang dikenal seorang gelandang pekerja keras diharapkan mampu memberikan energi tambahan di lini tengah.
Sayangnya, Keita lebih sering mengalami masalah kebugaran. Hal tersebut menyebabkan kinerjanya inkonsisten saat diturunkan Juergen Klopp. Keita hanya bermain dalam 129 pertandingan dan mencetak 11 gol serta 7 assist di semua kompetisi pada periode 2018--2023. Ia kini kembali ke Bundesliga bersama Werder Bremen pada musim panas 2023.
3. Darwin Nunez kerap kali membuang-buang peluang emas mencetak gol
Kehadiran Darwin Nunez di Liverpool diharapkan dapat menambah kekuatan di lini depan. Sebab, The Reds membelinya dari Benfica dengan harga yang cukup mahal sebesar 75 juta euro atau Rp1,2 triliun pada musim panas 2022. Akan tetapi, penampilannya sering kali tidak konsisten selama 1,5 tahun di Liverpool.
Nunez kesulitan beradaptasi dengan tempo cepat dan kerasnya sepak bola Inggris. Ia kerap kali membuang peluang emas saat berhadapan 1 lawan 1 dengan kiper. Penampilan Nunez memang sedikit membaik, terutama saat posisinya digeser ke sayap kiri, tetapi catatan golnya tidak sesuai dengan harga mahalnya. Nunez sejauh ini telah bermain dalam 74 laga dan mencetak 25 gol serta 14 assist di semua kompetisi.
Ketiga pemain di atas membuktikan Juergen Klopp juga bisa membuat kesalahan dalam pembelian pemain. Berbagai faktor mempengaruhi kegagalan mereka, seperti masalah kebugaran dan kepercayaan diri. Selain pemain di atas, ada juga pembelian Klopp yang tidak begitu berhasil, seperti Takumi Minamino, Ozan Kabak, Ragnar Klavan, dan Marko Grujic. Mereka gagal menampilkan permainan terbaik selama memperkuat Liverpool.
Baca Juga: 5 Pelatih Terakhir yang Menangani Liverpool, Siapa Berikutnya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.